Maaf kalau ada typo
Usai menghabiskan waktu di Pasar malam. Xiao Zhan kelelahan karena terlalu bersemangat. Wang Yibo menawarkan dirinya untuk mengemudi tetapi ditolak oleh Zhan.
Saat mengemudi, merasa kantuk dan berusaha menahannya. Yibo terkekeh, kekasihnya keras kepala untuk tetap mengemudikan mobil.
"Zhan ge, aku akan menggantikanmu. Jangan keras kepala!" ujar Yibo.
Zhan pasrah, pria itu menepikan mobilnya dan keluar dari mobil, mereka bertukar posisi. Yibo memasangkan sabuk pengaman pada Zhan, pria itu telah tertidur setelah memasuki mobil.
Bukannya mengantar Xiao Zhan ke apartemennya, Yibo tetap melajukan kendaraan menuju ke rumahnya. Sejak tadi, orang tuanya terus menelpon Yibo. Menanyakan kapan pulang. Ia harus membawa Zhan ke rumahnya dan membiarkan pria itu menginap.
Sesampainya disana. Seorang wanita paruh baya duduk karena terlalu lama menunggu Yibo. Mahasiswa itu memasukkan mobil ke garasi lalu keluar dan menggendong Zhan ala bridal style, dengan Zhan yang nyaman menyandarkan kepalanya di dada Yibo. Wanita itu tersenyum lembut melihat mereka berdua.
"Yibo, apa dia kekasihmu?" tanya wanita itu.
Yibo lantas mengangguk, "ya."
Wanita tua tersebut tertawa kecil, mengelus rambut Yibo dengan Zhan yang masih ada di gendongannya.
"Anakku sudah dewasa."
Yibo memanyunkan bibirnya, "aku bukan anak kecil!" elaknya.
Wanita tua itu tidak lagi meresponnya, dia menyuruh Yibo untuk meletakkan Xiao Zhan di kamar tamu. Wang Yibo mengangguk dan mengantarkan Zhan ke kamar tamu.
Yibo telah meletakkan Zhan diatas kasur dengan perlahan. Lalu menyisihkan helai rambut Zhan yang terjatuh. Mahasiswa itu mengeluarkan rambut Zhan sembari memandanginya yang tertidur pulas seperti bayi. Yibo merasa gemas dan mencium dahi milik pria itu cukup lama. Wang Yibo meraih selimut dan menutupi tubuh Zhan.
"Selamat malam, Gege."
~~
Pria yang semalaman menginap, kini matanya terbuka lebar. Xiao Zhan bangkit dari posisi tidur nya dan meregangkan tubuhnya. Zhan memperhatikan sekeliling ruangan yang ditempatinya. Tidak terlihat seperti kamarnya, dia pun bergegas keluar langsung memandang seorang wanita paruh baya berada di dapur tengah memasak. Dengan tekad, ia menghampiri wanita itu.
"Permisi," sapa Zhan.
Wanita itu menoleh kepada Zhan dan tersenyum, "kamu sudah bangun, duduklah." Titah wanita tersebut.
Zhan patuh, dia duduk di kursi sambil memandangi wanita itu memasak. Usia wanita itu mungkin sekitar 45 tahun.
"Yibo sedang bermain badminton bersama ayahnya." Ujar wanita itu mengerti karena Zhan memperhatikan sekitarnya mencari dimana Yibo.
Wanita itu telah siap memasak, kemudian meletakkannya semua sambal diatas meja. Zhan sadar, kini ai berada di rumah milik keluarga Yibo menyebabkan dirinya gugup seketika. Kenapa mahasiswa itu tidak membawanya pulang saja. Dan kenapa harus ke Rumahnya?
"Mama." Sapa Yibo yang baru saja dari luar dengan baju yang sudah dipenuhi keringat habis bermain bersama sang Ayah.
Yibo mengecup pipi wanita itu dan ikut duduk di samping Zhan. Yibo tersenyum manis padanya, Zhan mencubit paha Yibo membuatnya meringis.
Seorang pria matang memasuki rumah. Kemudian dirinya terkejut dengan kehadiran Xiao Zhan, begitupun dengannya. Dia juga kaget pada pria yang ada di depannya.
"Apa kamu Xiao Zhan?" tanya pria.
Zhan terkekeh, "lama tidak berjumpa, Mr.Wang."
Yibo memutar kepalanya berulangkali, "Apa Baba mengenal Xiao Zhan?"
Pria yang dipanggil 'baba' bernama Wang Jian mengangguk. Lalu ikut duduk di meja makan.
"Baba kenal dengannya, dia muridku semasa sekolah menengah atas. Astaga tidak kusangka kita akan bertemu lagi Xiao Zhan, terakhir kali saat aku menghukum mu untuk terakhir kalinya, hahah."
Yibo, "kenapa baba menghukumnya?"
Jian, "dia selalu membuat ulah bahkan saat hari ia lulus. Kamu tahu, disaat Kepala sekolah menyampaikan pidato di Aula sekolah. Xiao Zhan datang bersama teman-temannya dan membawa petasan. Wali murid panik karena perbuatannyan."
Yibo masih mendengarkan Babanya, sementara Zhan sudah tersipu malu sambil menutup wajahnya.
"Dia meledakkan petasan di dalam Aula sehingga kepala sekolah sangat marah padanya. Orang tuanya terus di panggil karena sikap Zhan yang sangat nakal. Lalu kamu tahu apa yang dikatakan olehnya?"
Yibo, "apa?"
"Katanya dia hanya ingin memeriahkan acara kelulusan. Membosankan jika hanya mendengar kepala sekolah berpidato sangat panjang."
Yibo tertawa lalu menoleh kepada Zhan yang masih malu dengan tangan masih menempel di wajahnya.
"Gege, kupikir kamu adalah orang yang membosankan, ternyata sama saja hahahah."
Mereka yang berada di meja makan tertawa.
Wanita yang bernama Shen Ziyi menyela obrolan para pria, "sudah, ayo makan."
Mereka sarapan bersama sambil mengobrol beberapa hal yang tidak penting, hanya untuk menghilangkan rasa canggung.
"Bobo, jadi dia kekasihmu?" tanya Yizi.
Jian, "jadi Xiao Zhan kekasihmu, Yibo?"
Yibo mengangguk, ketika kedua orang tuanya bertanyalah di waktu yang bersamaan.
"Siapa pihak atasnya, lalu siapa pihak bawahnya?" pertanyaan Yizi membuat sepasang kekasih itu terbatuk secara bersamaan.
"Tentu saja, aku pihak atasnya ma." Ujar Yibo dengan bangga.
Zhan sangat malu akan sikap kekasihnya, dia tidak lagi menatap dan hanya menatap kebawah menghabiskan sarapannya.
TBC

KAMU SEDANG MEMBACA
Blueless || Yizhan
FanfictionXiao Zhan merupakan CEO dari sebuah perusahaan yang sudah di dirikan oleh ayahnya. Seorang mahasiswa bernama Wang Yibo jatuh cinta pada Xiao Zhan dan mengejarnya. !! Ini cuman fan fiction jangan dianggap asli, nikmati saja!! kalo ga nyambung, maapi...