Blueless || Yizhan

3

*maaf kalo ada typo

maklum first story about yizhan🤓

~~

Seperti biasanya, Xiao Zhan selalu datang tepat waktu dan mengerjakan pekerjaan dari pagi hingga malam. Entah kenapa dia begitu giat mengerjakannya. Jika dia bukan seorang CEO dan menjadi pegawai mungkin dia akan di cap sebagai karyawan teladan.

Sama seperti saat ini, dia lupa melihat jam tangannya dan terus memeriksa laporan dari bawahan, sekretaris Huang sudah pulang sore tadi, hanya tersisa beberapa karyawan dan dirinya yang pulang malam alias lembur.

"Terlalu lama ya?" ucapnya pada diri sendiri sambil memperhatikan jam tangannya.

Dan dia lupa makan siang lagi, alhasil dia mengunjungi mini market tempat biasanya. Xiao Zhan akan mengambil mie instan lalu membayarnya di kasir.
Kasir itu memindai barcode mie instan dan dia membayarnya lalu duduk di mini market dan memandang jalanan dengan mobil yang berlalu lalang.
Suara pintu mini market menandakan baru saja masuk

kasir itu menyapa dengan wajah judesnya seperti biasa, "Selamat datang."

Zhan memakan mie instannya. Seseorang kemudian menepuk pundak kiri ku, seorang lelaki yang merupakan mahasiswa ternyata, dan dia duduk disamping dengan tersenyum, Zhan membalas senyumnya dan lanjut makan.

Kemudian mahasiswa itu menyodorkan handphone nya kepada Zhan, alisnya menyatu

"Bisakah aku mendapatkan nomor handphonemu?" Ujarnya

Xiao Zhan merasa risih, "Maaf, kita tidak saling mengenal."

"Oh ya? kita sudah bertemu di tempat ini beberapa kali." mahasiswa itu membalasnya

Xiao Zhan berpikir mahasiswa itu seorang penguntit, dia berniat untuk bangkit dari kursinya namun dicegat oleh mahasiswa itu.

"Aku bukan seorang penguntit, aku Wang Yibo, mahasiswa kedokteran baru menjalani semester 2, dan namamu?"

mau tak mau Zhan memberikan namanya, "Xiao Zhan."

Tangan Xiao zhan masih dipegang oleh mahasiswa itu, dan Zhan juga tidak bertindak, dia hanya diam menatap mahasiswa yang masih tersenyum ceria seolah-olah dia seperti penguntit asli.

"Jadi, bisakah aku mendapatkan nomor handphone mu?"

Xiao Zhan mendecak, "Kita tidak saling mengenal, untuk apa aku memberikan nomorku kepada mu?"

"Agar kita saling mengenal."

"Huh?"

"Xiao Zhan aku menyukaimu. Ayo berpacaran!"

Mata Zhan melebar akan ucapan Yibo. Mahasiswa itu terlalu blak-blakan, Zhan tidak membalasnya dia melepaskan tangannya dari pegangan Yibo dan meninggalkan mahasiswa itu.

Namun gagal baginya untuk meninggalkan mahasiswa itu, Yibo berlari dan mencengkeram tangannya lagi.

"Kumohon berikan nomor handphonemu kepadaku, dan aku akan melepaskanmu."

Xiao Zhan pasrah. Akhirnya dia mengambil handphone mahasiswa itu dan mengetik nomor handphone nya.

Dia memberikan handphone milik mahasiswa itu, "Puas? sekarang biarkan aku pergi."

Mahasiswa itu tersenyum kegirangan karena mendapatkan nomor Zhan.

Dia melepaskan cengkeramannya, "Terimakasih Zhanzhan!"

Aku berjalan cepat dan meninggalkan Mahasiswa yangasih menatap handphone miliknya.

"Kenapa dia memanggilku nama ku seenaknya saja!" kesalnya.

~~

Keesokan harinya.

Seperti biasa Xiao Zhan datang ke kantor dan menyapa karyawannya yang baru saja datang lalu pergi ke ruangan dan mengerjakan pekerjaan seperti biasanya. Sekretaris Huang memasuki ruangannya dengan membawa laporan seperti biasanya.

"Selamat pagi pak, ini berkas yang perlu anda periksa." Sekretaris Huang meletakkan tumpukan berkas ke atas meja Xiao Zhan.

Xiao Zhan tidak memperhatikan Sekretarisnya, dia sibuk memeriksa laporan itu dengan teliti dengan kacamata yang bertengger dimatanya. Sekretaris Huang sudah keluar dari ruangannya 2 menit yang lalu, dia tidak menyadarinya.

Ponselnya berdering. Xiao Zhan menghentikan aktivitasnya dan menatap ponselnya, nomor yang tak dikenal menghubunginya. Zhan berpikir mungkin dari kliennya dan dia langsung mengangkatnya.

"Halo?"

"Hai Xiao Zhan!"

Xiao Zhan langsung mengenali suara itu, mahasiswa yang tadi malam menyatakan perasaannya. Zhan ingin menutup telepon itu.

"Tunggu! ada yang ingin kukatakan"

"Cepat katakan, aku sibuk saat ini."

"Ayo bertemu saat kamu sudah tidak sibuk, jika kamu tidak datang aku terus menghubungi hingga kamu mau." ancam yang seberang sana.

"Ya." Xiao Zhan dengan cepat memutuskan hubungan dengan mahasiswa itu.

Kebetulan Sekretaris Huang datang dengan setumpuk berkas lagi. "Pak, ini berkas yang perlu kau periksa."

"Sekretaris Huang, apakah berkasnya masih ada lagi?" tanya Xiao Zhan.

Sekretaris Huang menggeleng, "Tidak pak, hanya ini yang perlu kau periksa."

lagi-lagi Zhan memanggilnya, "Sekretaris Huang."

"Ya, ada yang perlu kubantu pak?"

"Bagaimana cara menghindari seorang mahasiswa semester 2?"

Sekretaris Huang tidak tau maksud yang di katakan Xiao Zhan. "Aku tidak tau pak."

TBC