13. Awas! ada yang cemburu

257 28 3
                                    

maaf kalo ada typo.

~~

Yibo sudah selesai dengan kelasnya, begitupun waktu sudah menunjukkan pukul 9 malam. Mahasiswa itu bergegas untuk menjemput kekasihnya.

Dia telah sampai di kantor tempat Zhan bekerja, Yibo memasuki area lobi. Masih terlihat seorang resepsionis berada di meja informasi. Yibo menghampiri dan bertanya.

"Permisi, apakah anda mengenal seorang pegawai bernama Xiao Zhan."

Resepsionis wanira yang di meja berusaha menahan tawanya sambil menutup mulutnya dengan satu tangan.

"Apa yang anda maksud Tuan Xiao? tanya wanita itu.

Yibo mengangguk, "Ya itu maksud saya."

"Apa anda tuan Wang Yibo?" tanyanya lagi

"Ya."

"Baiklah tuan, anda pergi menaiki lantai 12 menggunakan lift, anda akan langsung menemukan satu pintu yang besar."

Yibo mengangguk, dia berjalan sesuai arahan resepsionis tersebut. Hingga ia berdiri di depan pintu yang cukup.. besar dan bertulisan "CEO Xiao"
Yibo menganga dan terkejut, ternyata kekasihnya orang yang cukup bagus dalam bidang keuangan. Dia merasa malu saat mengaku bahwa ia orang kaya saat menembak Zhan.

Yibo mengetuk pintu tersebut.

"Masuk!" teriak dari dalam ruangan.

Yibo memegang knop pintu dan membukanya, Terlihat di depan, Zhan yang masih sibuk dengan pekerjaannya tanpa memperhatikan siapa yang baru saja masuk ke ruangannya.

"Gege," panggil Yibo.

Zhan berhenti bekerja, matanya beralih pada mahasiswa itu. "Yibo tunggu sebentar, sedikit lagi aku hampir selesai." Ujarnya.

Mahasiswa itu paham, kemudian mengambil salah satu kursi dan duduk di samping meja kerja Zhan, pria itu mengacuhkan Yibo karena masih sibuk berkutat dengan berkas dan komputernya.

Yibo tidak keberatan menunggu pria itu, dia menatap wajah Zhan yang terlihat serius. Sungguh tampan ciptaan tuhan. Wang Yibo bersungguh-sungguh bahwa ia jatuh cinta dan tidak akan pernah bosan dengan pria itu.

Yibo akui wajah Zhan perpaduan antara tampan dan manis, dia imut. Apalagi saat ini Zhan mengenakan kacamata membuat pria itu sangat tampan. Pikiran Yibo mulai terlintas, apakah ada yang naksir dengan Zhan? dia takut akan saingan.

'Resepsionis yang kulihat di bawah cukup cantik, apakah dia menyukai Zhan ge?' batin Yibo

Astaga pemikiran yang tidak masuk akal, bagaimana mahasiswa itu mengira orang yang dia temui menyukai Zhan? tapi mungkin saja.

"Zhan ge," panggil Yibo.

Zhan berdehem, "Hmm?"

"Apakah wanita resepsionis yang ada di lobi pernah mengajak mu berpacaran?"

Zhan terbatuk, dia tidak lagi melanjutkan pekerjaannya dan tertawa.

"Sungguh, kenapa pemikiranmu sangat jauh? tapi tebakanmu benar, bagaimana kau mengetahuinya?"

"Entahlah, saat aku menyebutkam namamu, wanita itu langsung tersenyum malu-malu, sepertinya dia sangat amat menyukaimu."

"Ya, dia sangat amat menyukaiku."

Wajah Yibo mulai terlihat kesal, bola matanya memutar. Dan bersedekap dada sambil memandangi Zhan dengan tatapan tajam.

"Oh, jadi dia sangat amat menyukaimu?"

"Berhentilah memasang wajah seperti itu. Aku mengerti, kau cemburu."

"Terserah."

Zhan terkekeh, mahasiswanya terlihat cemburu sekaligus kesal. Pria itu kemudian menarik kursi yang diduduki Yibo untuk mendekat kepadanya. Kini mereka saling berhadapan dengan Yibo yang tidak mau menatap Zhan yang tengah memperhatikannya.

"Didi, jangan marah, maaf ya?" Ujar Zhan dengan nada yang diikutkan begitu juga wajahnya.

Yibo tidak terpengaruh, mahasiswa itu masih melihat ke arah yang lain yang jelas-jelas Zhan berada didepannya. Zhan perlahan memajukan tubuhnya, kemudian memeluk pinggang Yibo.

"Didi, maafkan Gegeeee.."

Zhan menangkup wajah Zhan dengan kedua tangannya sehingga mata mereka saling bertemu, Zhan memasang wajah yang imut dengan bibir yang dimanyunkan seakan minta dicium.

Perlahan bibir Zhan menyentuh bibir Mahasiswa itu. Yibo tidak terkejut, dia hanya mengikuti alurnya, dan mulai meraih posisi agar ia mendominasi ciuman mereka. Mata mereka saling terpejam merasa bibir yang saling bersentuhan dan melumat satu sama lain.

Zhan mengalungkan kedua tangannya ke leher Yibo, Mahasiswa itu meraih pinggang Zhan oleh tangan kiri, dan tangan kanannya menekan tengkuh Zhan agar memperdalam ciuman mereka.

Zhan melepaskan ciuman mereka dan menatap wajah Yibo dari dekat dengan intens, sangat dekat. Ia bisa merasakan deru napas Yibo.

"Apa kamu memaafkan Gege mu ini, Didi?"

Mahasiswa itu tersenyum miring, "Aku akan memaafkannya jika Zhan ge menciumi ku lagi." Goda Yibo.

Yang di depan pipinya bersemu merah ditambah telinganya juga memerah. Zhan tersenyum lembut dan menatap Mata milik Yibo.

Tanpa basa-basi, Pria itu menempel bibirnya ke bibir Yibo.

"Mmmhh." Zhan mengeluarkan desahnya karena Yibo memaksa bibirnya untuk terbuka.

TBC

-Segitu aja ya, haha.
Aku ga berpengalaman kalo soal menulis. Aku buat cerita karena aku sering mengkhayal, trus pikiran banyak yang pengen di tulis tapi ga bisa nulis. Jadi maklumin aja soal tulisannya, karena aku ga pandai mendeskripsikannya

Makasihhhh udah baca🙂‍↕️💞

Blueless || Yizhan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang