6. Menghindarinya

363 38 1
                                    

*maaf kalo ada typo*

~~

Keesokan harinya Xiao Zhan kembali bekerja seperti biasanya. Dia menyapa karyawannya dengan ramah dan masuk ke ruangannya.

Zhan duduk di kursinya sambil mengetuk jarinya diatas meja, sedangkan kepalanya memikirkan kejadian kemarin dimana Wang Yibo membuatnya malu. Zhan berniat hari ini untuk menghindarinya.

Drrrtttt~~
Drrttt~~

Xiao Zhan mengambil ponsel yang ada di saku celananya yang bergetar, ternyata yang menghubunginya Wang Yibo lagi. Sial! baru saja dia memikirkan mahasiswa itu beberapa saat yang lalu. Zhan dengan kesadaran penuh menolak panggilan mahasiswa itu dan langsung memblokir nomornya.

"Semoga saja.." Zhan menghela napasnya dan kembali melakukan aktivitasnya yaitu memeriksa berkas yang diberikan Sekretaris Huang.

Disela kesibukannya memeriksa berkas, Sekretaris Huang memasuki ruangannya dengan berkas-berkas yang ada ditangannya. Dia kemudian meletakkannya diatas meja Zhan.

"Pak, apa anda tidak ingin beristirahat dulu? ini sudah masuk jam makan."

"Astaga aku lupa lagi. Terima kasih sudah mengingatkanku sekretaris Huang." ucap Zhan.

Sekretaris Huang, "Sama-sama pak."

"Sekretaris Huang, aku ikut denganmu. Aku tidak pernah ke kantin kantor hehe." cengir Zhan.

Sekretaris Huang mempersilahkan Zhan. Dan merekapun pergi bersama.

~~

Sementara di sisi lain.

Wang Yibo berusaha menghubungi Xiao Zhan. Tapi dia tidak mendapatkannya, karena Zhan telah memblokir nomornya. Mahasiswa itu menurunkan senyumannya menjadi cemberut. Wang Zuocheng, temannya tertawa.

"Ahaha, apakah dia memblokir nomormu, kurasa kamu tidak bisa mendapatkan hatinya Yibo." Ejeknya

"Berhentilah, aku sedih." Ujar Yibo dengan wajah yang terlihat sedih benar-benar sedih..

Zuocheng menggelengkan kepala, kemudian menepuk pundak kawannya guna untuk menghiburnya.

"Sudahlah, jangan cemberut. Wajahmu terlihat masam."

Yibo tidak meresponnya.

"jika kau benar-benar menyukainya, kenapa tidak menemuinya? bukankah kamu sudah mempunyai alamat tempat tinggalnya?" Hibur Zuocheng.

"Oh iya, aku lupa." Wajahnya yang cemberut kini tersenyum lebar, lalu melompat kegirangan membuat Zuocheng merasa malu karena mereka berada diluar.

Zuocheng melihat jam tangannya, "Hei! kelas kita akan segera dimulai, ayo masuk." Kemudian diangguki oleh Yibo.

~~

Xiao Zhan dan Huang Guren sudah selesai makan siang di Kantin. Mereka kembali bekerja dengan Zhan yang memeriksa semua berkas-berkas yang tiada habisnya. Ia mulai merasa kelelahan namun mengusahakan agar pekerjaannya selesai agar ia bisa cepat pulang. Jam sudah menunjukkan pukul 8 malam. Akhirnya berkas-berkas yang ada di mejanya telah tandas, dan pergi menuju jalan pulang.

Xiao Zhan akhirnya sudah sampai di Gedung Apartemen, segera dia menaiki lantai atas. Tak sengaja matanya bertemu dengan seseorang yang sangat ia kenali, Wang Yibo. Ia dalam keadaan memeluk tasnya dan tertidur di depan pintu apartemen Zhan. Xiao Zhan mendekati mahasiswa itu dan menatapinya lama.

Wajah Yibo mulus, terlihat tampan dan manis Dimata Zhan. Ia tersentak karena ada pergerakan dari Wang Yibo, dia kemudian menepuk pelan pipi mahasiswa itu. Dan yang ditepuk pipinya terbangun, dan mereka Melakukan tatap menatap sebentar. Lalu mereka saling menatap ke arah lain dengan wajah yang memanas.

Zhan berdehem, "Ekhem, sudah berapa lama kamu berada disini?"

"Kurasa, dari jam 6?" Yibo berbicara pelan.

Zhan menghela napas dan menggelengkan kepalanya. Dia menyuruh Yibo untuk berdiri dan memasukkan kode apartemennya. Pintu terbuka, Zhan mempersilahkan Yibo untuk masuk. Kemudian memberinya segelas air putih.

"Zhan ge, apa kamu marah?" Yibo bertanya karena dia pikir Zhan mengacuhkannya karena dia sudah lama menunggu pria itu untuk pulang.

Zhan menggeleng, "tidak, aku hanya merasa bersalah karena sudah memblokir nomormu." Pandangan kebawah karena tidak berani menatap Yibo.

Sepasang tangan telah menangkup wajah Xiao Zhan dan mengangkat kepalanya yang menunduk itu sehingga mata mereka saling bertemu.

"Tidak apa." Yibo kemudian memeluk Xiao Zhan yang lebih tinggi darinya.

Pelukan Yibo sangat hangat seolah pelukan itu sebuah candu bagi Zhan. Wangi tubuh mahasiswa itu yang membuatnya mabuk. Tanpa sadar Zhan membalas pelukan Yibo. Kedua tangannya melingkar memeluk Yibo. Mahasiswa itu menyadari sang empu membalas pelukannua, ia mengeratkan pelukan itu.

"Yibo, menginaplah disini, sudah larut malam." Ujar Zhan.

TBC


Blueless || Yizhan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang