7. Cemburu?

369 35 1
                                    


*maaf kalo ada typo

Keesokan paginya.

Xiao Zhan bangun terlebih dahulu dan dia membersihkan dirinya dan bersiap ke Dapur untuk menyiapkan sarapan. Yang ia masak hanya 2 telur mata sapi karena hanya itu yang ada di dalam kulkasnya. Dia jarang memasak jadi dia tidak mengisi kulkasnya.

Yibo terbangun dari sofa karena mencium masakan Zhan. Pria itu memang mengizinkan Yibo untuk menginap di tempatnya tapi bukan berarti dia mengizinkan mahasiswa itu untuk tidur seranjang dengannya. Dan Yibo hanya menuruti Zhan.

Mahasiswa itu menghampiri Zhan yang sedang menggoreng telur.

"Selamat pagi Zhan ge." Sapanya dengan senyum yang manis, matanya menatap penuh cinta pada Zhan.

Zhan, "Hmm, pagi Yibo."

Selagi Zhan sedang menggoreng telur,  sedangkan Yibo berkeliling melihat isi apartemen Zhan. Dia melihat ada rak dinding penuh dengan foto, Yibo melihat foto-foto itu. Dia melihat foto Zhan yang masih menjadi bocah, mata Zhan yang lucu dengan bibirnya yang tersenyum girang menaiki Bianglala, lalu ada foto dimana Zhan remaja terlihat saling tersenyum dengan seorang wanita yang cantik didalam foto tersebut. Lalu Yibo melihat foto disebelahnya lagi, foto tersebut adalah seorang wanita yang persis di foto sebelumnya. Wajah Yibo tampak cemberut.

"Apa wanita ini kekasihnya?" gumamnya.

"Yibo, ayo sarapan." Zhan memanggilnya.

Zhan meletakkannya diatas meja dan duduk. Dia melihat Yibo baru saja kembali dengan wajahnya yang masam. Zhan tidak peduli, dia memakan sarapannya. Yibo ikut duduk dan sarapan, tapi wajahnya masih terlihat kesal hingga dia menusuk telur itu dengan garpunya.

Zhan berhenti sarapan, dia menoleh ke arah Yibo, "Kenapa tidak sarapan?"

Mahasiswa itu tidak berbicara, matanya masih sibuk melihat garpu yang menusuk kuning telur. Zhan pasrah, dia melanjutkan sarapannya.

~~

Setelah sarapan, Zhan membersihkan dirinya dan bersiap untuk bekerja. Yibo? entahlah, Zhan tidak melihatnya. Mungkin sudah pulang.

Akhirnya Zhan sudah berpakaian lalu dia keluar dari kamarnya. Terlihat mahasiswa itu duduk di sofa sambil menonton televisi nya.

"Yibo, kenapa masih disini?" Tanya Zhan.

Lagi-lagi Yibo mendiaminya. Mahasiswa itu tak menoleh sama sekali ke arah pria itu. Kesabaran Zhan sudah habis, dia kemudian menyeret Yibo yang enggan bergerak ke mobilnya.

Diperjalanan, Zhan fokus menyetir. Yibo juga tidak berbicara, dia hanya menatap ke depan dengan tatapan dinginnya.

Zhan menoleh, "Yibo."

Yang dipanggil tetap diam.

"Apa aku punya salah denganmu? jika memang, katakan."

Yibo diam.

Xiao Zhan merasa gelisah. Dia tidak tau bagaimana cara agar mahasiswa itu tidak mendiaminya.

"Yibo, Bicaralah padaku. Aku tidak ingin kamu mendiamiku terus." dengan nada yang memelas.

"Aku cemburu." Ujar mahasiswa itu

Zhan, "Huh? kenapa cemburu?"

"Siapa wanita yang ada difoto apartemen itu?"

Zhan menoleh sekilas lalu kembali fokus kedepan. Dia tertawa terbahak-bahak. Oh jadi ini yang membuatnya mendiami Zhan sedari tadi.

"Astaga ahahaha, aku kira apa. Ternyata hanya hal sepele ya?"

"Hey, jangan anggap ini sepele Zhan ge. Siapa wanita itu?"

"Dia Ibuku, Cantik bukan?"

Yibo ber-oh dengan wajahnya mulai ceria. "Oh jadi dia ibu mertuaku?

Zhan tidak sengaja menginjak rem sehingga tubuh mereka terdorong ke depan. Terlihat pipi Xiao Zhan memanas karena ucapan mahasiswa itu.

Zhan berusaha menetralkan detak jantungnya, "Jangan bercanda Yibo."

"Aku tidak bercanda."

"kau tidak akan mendapatkan restu darinya."

"Kenapa?"

"Ibuku sudah tiada."

"maafkan aku."

Kemudian tidak ada lagi percakapan diantara mereka. Keadaan di dalam mobil kembali canggung.

~~

Zhan sudah mengantarkan Yibo ke asramanya. Sekarang dia berada di ruangannya dan duduk dan seperti biasa memeriksa berkasnya dan bertemu dengan klien.

Dia teringat dengan percakapannya dengan Yibo tentang Ibunya, dia jadi rindu. Sudah lama dia tidak berkunjung ke pemakaman orang tuanya. Selama di Inggris, ia tidak sempat untuk mengunjunginya karena terlalu sibuk dengan pendidikannya.

Zhan kemudian mengambil handphone dari sakunya celananya dan menghubungi Steve bahwa dia akan mengambil cuti kerja dan berkunjung ke Inggris.

*aku lupa tulis kenapa Steve udah tiba aja di Inggris. Padahal yang jemput Zhan di Bandara kan Steve. Jadi setelah Zhan setuju buat mulai bekerja, Steve kembali ke Inggris.*

Setelah menghubungi Steve, Sekretaris Huang datang tepat waktu.

"Sekretaris Huang, aku ingin mengambil cuti kerja 3 hari. Tolong urus pekerjaanku ini." Ujar Zhan.

Sekretaris Huang menunduk, "baik pak."

TBC

-Thanks buat yang udah baca🤓🤟🤟 karena gabut. Aku juga gabut buat. Padahal gatau mau diapain end nya

Blueless || Yizhan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang