11. Berkencan?

271 31 1
                                    

*maaf jika ada typo*

Keesokan paginya.

Sinar matahari bersinar memasuki celah jendela. Sehingga membuat Wang Yibo bangun terlebih dahulu. Mahasiswa itu memandangi Xiao Zhan yang masih terlelap di dalam dekapannya. Setelah berciuman tadi malam, mereka tertidur sambil memeluk satu sama lain.

Yibo mengambil salah tangan Zhan yang masih memeluknya dan melepaskannya hati-hati. Dia bangkit dan pergi ke dapur untuk membuatkan sesuatu untuk sarapan pagi ini.

Xiao Zhan terbangun karena mencium bau makanan yang sedang dimasak. Ia bangkit dan melihat ke dapur. Dia melihat Wang Yibo tengah memasak dan terlihat harum. Dia duduk di kursi counter table sambil memandangi Yibo yang masih memasak.

"Apa yang kamu masak?" tanya Zhan.

Yibo hanya tersenyum dan tidak meresponnya, dia masih sibuk menyelesaikan masakannya. Yang di hiraukan merasa kesal dan hanya berdecih.

"Ck, dimana etikamu saat seseorang yang lebih tua bertanya padamu." Sindirnya.

Masakan sudah siap, Mahasiswa itu meletakkan dua mangkuk ke atas counter table.

"Makanlah Zhan ge."

"Lanzhou ramen hmm," Xiao Zhan mengambil sendok dan mencicipinya.

"Mm, ini enak!" Puji Zhan, kemudian memakannya lagi. Yibo terkekeh dan mulai ikut sarapan

Setelah sesi sarapan, masing-masing kembali ke kamar untuk membersihkan diri. Xiao Zhan mandi dengan cepat, dia keluar dari kamarnya dan duduk di sofa sambil menonton. Dia tidak bekerja karena akhir pekan. Jadi dia ingin menghabiskan waktu di apartemennya saja tanpa berniat untuk keluar.

Wang Yibo akhirnya keluar dari kamar mandi dengan pakaian santai untuk berjalan. Dia melihat Zhan tengah menonton tv dengan kaos rumahnya berwarna biru.

Apakah pria itu sangat menyukai warna biru? bahkan kamarnya bernuansa biru muda, dan furniturenya juga berwarna biru. Xiao Zhan adalah maniak biru.

"Zhan ge, ayo berkencan!" ujar Yibo tiba-tiba.

Zhan yang sedang menonton, menatap horor ke arah Yibo, "Apa maksudmu, kita bukan pasangan!" elaknya.

Yibo memasang muka cemberutnya yang di hiraukan pria itu. Karena kesal, dia menarik tangan Zhan, membawanya ke kamar dan menyuruhnya untuk mengganti baju. Yibo menahan gagang pintu kamar Zhan agar pria itu mau pergi dengannya.

"Buka pintunya, Yibo!" yang didalam kamar berteriak sambil memukul pintu.

Yibo, "aku tidak akan membuka pintunya jika Zhan gw tidak mau pergi denganku."

Zhan tidak lagi menggedor pintu, dia pasrah dan akhirnya mengganti bajunya.

Lima menit berlalu, Zhan sudah mengenakan kemeja biru dengan celana katun berwarna cream.

"Yibo, buka pintunya. Aku sudah mengganti pakaianku." ujarnya

Yibo tidak lagi menahan pintu dan membiarkan Zhan keluar dari kamarnya. Matanya memperhatikan dari atas hingga bawah kemudian memutar bola matanya.

"Biru lagi? apa tidak ada pakaian selain berwarna biru?" tanya mahasiswa itu.

Dengan polos, Zhan menunjukkan celananya, "ini, celanaku berwarna cream."

"baiklah, ayo pergi." Yibo menarik tangan Zhan.

~~~

Diperjalanan, mereka tidak mengobrol, keduanya saling melakukan kegiatan masing-masing, Yibo yang menyetir dan Zhan yang memperhatikan jalanan dibalik kaca mobil yang gelap. Zhan tidak tahu, mau dibawa kemana dia oleh mahasiswa itu.

Akhirnya Yibo memasuki tempat dan memarkirkan mobil. Dia kemudian mengajak Zhan untuk masuk.

"Tempat apa ini, Yibo?" tanya Zhan yang ditarik tangannya karena harus mengikuti langkah kaki Yibo.

Yibo, "Tempat yang mungkin kamu sukai."

mahasiswa itu memesan 2 buah tiket kemudian mengajak Zhan masuk ke dalam.

Setelah masuk, Zhan dibuat terrpana oleh tempat yang dikunjungi. Dia melihat langit-langit yang terdapat banyak jenis hewan dibalik kaca. Matanya tidak mengedip sama sekali dengan bibirnya yang masih ber-wah.

Yibo memandanginya dengan tatapan penuh arti. Sungguh pemandangan yang indah bagi Yibo melihat Zhan tersenyum bahagia.

Yibo sengaja membawa Zhan ke akuarium yang penuh dengan jenis makhluk-makhluk di laut, karena ia berpikir, jika mengajak ke akuarium Zhan pasti menyukainya. Karena akuarium bernuansa biru.

"Apa kamu menyukainya?" yang ditanya masih terpana menatap sekelilingnya yang dipenuhi hewan laut dibalik kaca yang indah itu.

Zhan, "Ya, aku menyukainya."

Yibo, "Apa kamu menyukaiku?"

"Ya, aku menyukainya," ujar Zhan. Pria itu teriak sebentar dan memasang wajah yang kesal dengan memanyunkan bibirnya, menatap Yibo yang tengah tersenyum lembut dengan tertawa kecil.

Yibo menggenggam tangan Zhan dan membawanya ke tempat yang sepi. Akhirnya mereka berdiri didepan akuarium dengan pengunjung yang sepi. Yibo memegang kedua tangan Zhan dan menatapnya.

"Zhan ge, aku ingin mengatakan sesuatu," ujar Yibo.

"Katakan."

"Begini, aku Wang Yibo, aku seorang mahasiswa kedokteran di universitas populer.."

Zhan masih mendengarkan mahasiswa itu.

"Aku punya tabungan di bank, dan aku akan mendapatkan pekerjaan sebagai dokter, aku bisa menafkahimu, aku juga punya 2 apartemen! orang tuaku cukup kaya dan mereka baik!"

Zhan menyatukan kedua alisnya, dan terkekeh, "Bilang saja, kamu ingin kita menjadi sepasang kekasih."

Yibo memalingkan wajah dengan kedua pipinya yang bersemu merah. Zhan meletakkan kedua tangannya dan menangkup wajah mahasiswa itu. Dia memejamkan matanya, berjalan mendekat dan menyatukan bibir mereka. Mata Yibo melebar, matanya ikut terpejam dan membalas ciuman prianya itu, melingkarkan kedua tangannya di pinggang Zhan dan menarik pria itu agar lebih dekat dengannya.

Bibir mereka kemudian terlepas, dengan Zhan yang sudah kehabisan napas. Pria itu tersenyum pada Yibo, senyumannya sangat manis bahkan gula kalah dengan senyum milik Zhan. Yibo akui, bibir Zhan sangatlah manis bahkan lebih manis dari gula.

"Zhan ge, jadilah kekasihku." sambarnya.

Zhan mengangguk yang artinya ia menerima Yibo, Mahasiswa itu tersenyum penuh kemenangan karena berhasil mendapatkan pujaan hatinya yang lebih tua darinya.

"Zhan ge, senyummu sangat manis, rasanya aku akan diabetes akan senyumanmu." gombal Yibo.

Zhan memukul bahu Yibo dengan pipinya yang memerah, "jangan menggodaku, Yibo!"

Mereka saling tertawa dengan keadaan Yibo yang masih melingkarkan keduanya di pinggang Zhan, Mahasiswa itu kemudian menarik Zhan kedalam pelukannya.

"Aku menyukaimu saat pertama kali kita bertemu, Zhan ge." Ujarnya.

TBC

Catatan penulis : Makasih udah baca!💞

Blueless || Yizhan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang