RHEA || 05

48.7K 3.5K 35
                                    

"Tada~"

Rhea memasang senyum manis pada Sagatra saat akhirnya dua piring berisikan Roti selai tersaji di atas meja.

Pagi ini Rhea bangun kesiangan karena ulah Sagatra semalam yang membuatnya baru tidur pukul tiga pagi. Setelah Sagatra memintanya mengobati pria itu, Rhea tidak bisa tidur. Berakhir memainkan ponsel hingga dini hari.

Sebenarnya tidak bisa menyalahkan Sagatra juga karena ini murni salahnya yang tidak bisa tidur.

"Gue nggak mau roti!"

Baru saja hari dimulai dengan keceriaan, Sagatra malah membuat ulah lagi.

Lelaki itu mendorong piring di depannya ke dekat Rhea. Malas melihat menu saparan pagi ini yang berujung membuat Rhea menghela nafas penuh kesabaran.

"Anda ingin apa, Tuan Muda?" Rhea menjawab. Lengkap dengan nada khas seorang pelayan yang bertanya pada majikannya.

"Yang lain. Gue nggak mau roti." Dan Sagatra menjawab angkuh dengan nada khas seorang majikan yang memerintah.

"Air putih aja mau? Aku nggak masak apa-apa hari ini." Tak urung, Rhea menuangkan air putih kedalam gelas untuk Sagatra.

"Nih. Biar rotinya buat aku semua. Lumayan."

Sagatra mendengus. Dia menepis tangan Rhea. "Gue mau yang lain. Masak sana!"

"Sa, kamu nggak capek berantem terus soal makanan sama aku? Dari kemarin loh, aku capek ladeninnya."

"Salah lo kenapa nggak nurut."

"Udah siang sayang. Aku ada kelas pagi hari ini. Kamu juga kan?"

Lagi-lagi nada menggoda itu yang Rhea keluarkan. Sagatra nyaris mengumpat saat mendengarnya. Jijik sendiri dengan tingkah Rhea.

Tapi, alih-alih mengalah dan memakan roti yang sudah Rhea siapakan, Sagatra malah semakin menjadi.

"Masak sana."

"Nanti telat, sayang~"

"Monyet!" Sagatra mengeram. "Gue bilang masak!"

Sagatra tidak sudi jika harus makan roti untuk sarapan. Dia ingin yang lain, apapun itu asal bukan roti.

"Ngelunjak ih lama-lama. Cuma gara-gara makanan aja kamu tantrum terus dari kemarin." Rhea mendelik. Memilih abai dan tetap melanjutkan makannya tanpa peduli Sagatra.

Terserah tunangannya itu mau makan atau tidak. Rhea malas.

"Rhea!"

"Kenapa sayang? Kamu gagal jalan sama Kirana makanya rewel atau apa?"

"Gue mau makan!"

"Itu makanan."

Sagatra berdecak. Dengan kesal lelaki itu langsung mengambil tasnya lalu pergi begitu saja meninggalkan Rhea.

Sedangkan Rhea mengedik acuh. "Terserah ah, aku laper."

"Lagian rewel banget dari kemarin cuma gara-gara makanan. Pantes aja Kirana nggak mau. Emang anaknya ngeselin."

"Gue tunggu di luar! Dua menit nggak nyampe gue tinggal."

Nah kan benar apa yang Rhea katakan jika Sagatra itu menyebalkan. Baru saja pria itu pergi beberapa langkah suara teriakan sudah terdengar.

Membuat Rhea yang sedang asik makan mau tak mau berdecak. Rhea bangkit. Mengambil tas di sisi kursi sebelahnya lalu sesaat menatap piring yang masih menyajikan roti miliknya.

"Rhea buru-"

"Sebentar sayang."

Rhea berteriak. Dengan cepat mengambil sisa roti miliknya juga milik Sagatra lengkap dengan piring-piringnya. Gadis itu segera berlari keluar rumah menghampiri Sagatra.

RHEALLA : Antagonis's fianceeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang