Kaki Rhea melangkah menyusuri koridor menuju parkiran.
"Masih sepi..." Rhea bergumam. Dia menyandarkan tubuhnya pada motor Daffian yang terparkir.
Tatapan Rhea kini jatuh pada beberapa orang yang berlalu-lalang, Rasanya sudah lama Rhea tidak melihat dan merasakan hal-hal semacam ini.
Kehidupan kuliah mungkin terlihat menyenangkan untuk beberapa orang karena Rhea juga beberapa kali mengenang masa itu, tapi bukan berarti masuk dalam kategori merindukannya atau menganggap sebagai masa yang paling menyenangkan untuknya.
"Minggir."
Rhea tersentak saat bahunya didorong pelan oleh seseorang yang ternyata Daffian. Pria itu sudah berdiri di depannya sambil memegang helm.
Lengkap dengan tas dipunggung juga tampang cuek andalannya.
"Lama banget."
Bukannya menjawab, Daffian justru menggeser tubuh Rhea agar sedikit menjauh sebelum dia menaiki motornya untuk dikeluarkan dari barisan parkir. Membuat Rhea yang melihatnya buru-buru menyusul Daffian.
"Minjem jaketnya dong. Rok gue pendek."
"Cepetan naik."
Rhea menggeleng. "Jaket nya bentar, nggak kasian lo sama gue?"
Daffian mengalah. Dia melepaskan jaket kulit berwarna hitam miliknya untuk diberikan pada Rhea yang jelas disambut baik oleh Rhea.
Menyampirkan nya di pinggang, Rhea lalu menyusul naik ke atas motor.
"Pake." Ujar Daffian seraya menyodorkan helm kepada Rhea.
Gadis itu menerimanya tanpa bantahan. "Udah, ayo."
Tidak menunggu lama Daffian langsung mengambil kendali motor dan membawanya pergi dari lingkungan kampus.
Hingga entah kebetulan atau bagaimana, bersamaan dengan motor Daffian melaju dari arah koridor lantai satu Rhea juga melihat Sagatra dan Kirana yang berjalan bersama. Keduanya menatap Rhea dan Daffian dan sepertinya itu cukup untuk membuat Rhea memiliki pikiran untuk mengusili mereka.
Dan Rhea benar melakukannya, gadis itu melingkarkan kedua tangannya memeluk pinggang Daffian lengkap dengan kepalanya yang bersandar di bahu lelaki itu.
Rhea tersenyum. Sejenak melihat Kirana yang langsung memasang muka masam dan disebelahnya Sagatra dengan senang hati mengelus pundak Kirana. Menenangkan.
Walaupun langsung ditepis oleh gadis itu.
"Lepas bisa nggak?"
Sayang kesenangan itu tidak bertahan lama karena sesaat setelah motor Daffian melewati gerbang, lelaki itu langsung menepis tangannya.
"Jatuh nanti, Daff. Kalo gue celaka lo mau bilang apa sama Sagatra?"
Senyum Rhea semakin mengembang saat Daffian tidak lagi menolak pelukannya. Lelaki itu diam. Berakhir fokus pada jalanan tanpa memperdulikan Rhea sama sekali.
Jika dipikir ada enaknya juga Rhea berpura-pura menyukai Daffian, setidaknya ia bisa berdekatan bahkan berinteraksi secara langsung dengan tokoh utama seperti Daffian.
Rhea tidak akan melewatkan kesempatan apapun untuk lebih dekat dengan Daffian. Dia akan memanfaatkan waktunya sebaik mungkin hingga akhirnya Daffian bersama Kirana.
Tidak apa kan?
Lagipula tokoh utama akan tetap bersama.
"Turun!"
Terlalu larut dalam lamunannya, Rhea sampai tidak menyadari jika mereka sudah sampai di depan rumah Rhea. Gadis itu buru-buru turun dari atas motor. Tak lupa melepaskan helm juga jaket yang dia pakai tadi lalu memberikannya kembali pada Daffian.
KAMU SEDANG MEMBACA
RHEALLA : Antagonis's fiancee
AcakDalam novel Devastating Love, Sagatra itu antagonis yang menyukai kakaknya sendiri, a.k.a pemeran utama wanita. Lelaki itu mengejar Kirana. Namun sayang semua itu sia-sia karena sekeras apapun dia mencoba, Kirana hanya akan bersatu dengan tokoh utam...