Bukan Update!!!
Ini cuma adegan-adegan yang ada di kepala aku aja tentang Sagatra sama Rhea. Nggak ada hubungannya sama alur ataupun salah satu scene mereka di cerita ini. Semuanya di luar cerita.
Aku iseng doang. Semoga menghibur.
Anggap aja ganti double up, soalnya kalo double up aku belum nulis chapter stok nya😭🤣
***
"Yang ini loh, Sa. Jangan ngeyel deh."
"Yang ngeyel tuh lo. Udah jelas gue yang dititipin."
"Yang ini lebih enak."
"Pilihan lo nggak meyakinkan."
Rhea mendengus. Ini tengah malam. Pukul sebelas malam dan Sagatra tiba-tiba menyeretnya keluar untuk menemani pria itu membeli makanan yang katanya Demeter yang menyuruh.
Rhea sih nurut saja. Tidak mau cari ribut tapi ujungnya tetap bertengkar. Mereka bahkan saling beradu argumen di depan penjual martabak. Mendebatkan martabak apa yang akan dibeli karena Demeter sama sekali tidak memberitahu apa yang diinginkannya.
"Yang ini lebih enak. Mamah pasti suka."
"Lo yang suka, bukan mamah!" Sentak Sagatra yang langsung dibalas cengiran konyol oleh Rhea.
"Yaudah beli dua."
"Emang lo bawa duit?"
"Ya bayarin lah. Kamu kan calon suami aku~"
"Najis." Sagatra mendelik. Dengan kasar lelaki itu mengambil paksa menu ditangan Rhea lalu berbalik pada penjual martabak yang entah sejak kapan memasang wajah cengok menatap kearahnya mereka berdua.
"Ngapain bengong. Niat jualan engga?" Sagatra melotot. Ikut terbawa emosi pada penjual martabaknya yang malah seperti orang tolol memperhatikan mereka berdua.
Rhea yang melihat itu jelas meringis tidak enak lalu dengan sigap mencubit pinggang Sagatra untuk menegurnya. "Heh, nggak boleh kasar ngomongnya. Tar aku cium baru tau rasa."
Sagatra menepis kasar tangan Rhea. Tidak terima jika dirinya disentuh oleh gadis gila itu. "Gue lakbanin ya mulut lo. Berisik banget dari tadi."
"Coba aja. Tapi pake bibir kamu." Tantang Rhea yang kini sibuk cengengesan tidak jelas dan berakhir mendapat toyoran di kening oleh Sagatra.
"Mas, jadinya mau yang mana. Yang beli bukan cuma kalian."
"Coklat keju!"
"Martabak telor!"
Mereka berdua sama-sama berteriak. Kompak dengan suara nyaring yang membuat beberapa orang disekitar menatap penuh tanya ke arah mereka. Lalu, Sagatra menoleh kembali pada Rhea. Gadis biang masalah yang meminta martabat telor padahal Demeter menyuruhnya membeli martabak manis.
"Budek lo ya? Gue bilang mamah mintanya martabak manis."
Rhea tidak mau kalah. Dia juga menatap Sagatra tak kalah menantang. "Kamu itu harus nurut sama cewek. Lagian tadi kata kamu mamah nggak bilang pengen martabak rasa apa."
"Manis, conge. Lo denger gue nggak?"
Enggan menanggapi Sagatra, Rhea menatap penjual martabak didepan lalu mulai memesan. Mengabaikan ocehan Sagatra yang tidak berhenti memakinya bahkan sampai menarik-narik geram rambut Rhea. Bukan hanya menarik, lelaki itu juga menjenggutnya hingga beberapa helai tercabut yang sukses membuat Rhea berteriak.
"Sakit Sagatra. Kamu jangan keseringan ngelakuin kekerasan rumah tangga. Nanti ada hukum pidananya ya?"
"Yang mau kawin sama lo siapa! Nggak sudi."
KAMU SEDANG MEMBACA
RHEALLA : Antagonis's fiancee
RandomDalam novel Devastating Love, Sagatra itu antagonis yang menyukai kakaknya sendiri, a.k.a pemeran utama wanita. Lelaki itu mengejar Kirana. Namun sayang semua itu sia-sia karena sekeras apapun dia mencoba, Kirana hanya akan bersatu dengan tokoh utam...