CHAPTER 04 [M]

512 65 43
                                    



***


warning: mengandung konten eksplisit/dewasa (nsfw)!

warning: mengandung konten eksplisit/dewasa (nsfw)!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Selalu ada yang pertama untuk segala hal. Walau beberapa kali Jaemin mencoba untuk tidur dengan beberapa pemuda yang bukan soulmatenya. Beberapa kali juga Jaemin gagal, karena ia tidak tahan dengan rasa terbakar dari tanda soulmate miliknya setiap kali pemuda manis itu mencoba untuk menjalin hubungan dekat maupun intim dengan sosok yang tidak terikat dengan tanda soulmate. Terkadang Jaemin berpikir jika tanda soulmate bisa saja menjadi sebuah kutukan. Namun sekarang pemuda manis itu harus mulai membuka hatinya agar perasaannya bisa terisi penuh oleh pemuda tampan yang sedari tadi tidak berhenti mengecup setiap inci dari tubuh telanjangnya.

Pemuda manis itu menelan ludahnya kasar saat merasakan telapak tangan kasar milik Jeno mengusap lembut pinggangnya secara berulang dengan wajah tampan yang terbenam diantara dada Jaemin. Suasana kamar yang awalnya terasa dingin berubah seketika, bahkan tubuh telanjang Jaemin bisa merasakan hawa panas tiba-tiba merasuki tubuhnya, mengalahkan rasa dingin yang sebelumnya menyelimuti. Hembusan napas tidak beraturan terus keluar karena pemuda manis itu tidak tahu bereaksi seperti apa dengan setiap sentuhan yang diberikan oleh Jeno.

Setiap sentuhan yang hinggap pada tubuh telanjang Jaemin benar-benar membuat pemuda manis itu kehilangan akal. Jeno memperlakukannya dengan sangat lembut, saat ia mendengar Jaemin melenguh terlalu nyaring, pemuda tampan itu akan memastikan terlebih dahulu jika Jaemin memang menyukai hal yang ia lakukan pada tubuh ramping tersebut. Kedua telapak tangan Jeno menarik Jaemin untuk duduk diatas pangkuannya saat merasa cukup bermain-main dengan tubuh bagian atas milik soulmatenya itu.

Dengan penuh perhatian, Jeno menyingkirkan beberapa helaian dari rambut Jaemin yang menghalangi wajah cantiknya. Ciuman singkat diberikannya pada kening pemuda manis yang masih berusaha mengatur napas. Jeno membiarkan Jaemin mengambil waktunya, membiarkan sosok manis itu memeluknya erat hanya untuk menenangkan deru napas, sementara Jeno mengusap lembut punggung telanjang Jaemin dengan hati-hati.

"Jaemin," suara bisikan tersebut sedikit membuat Jaemin terkejut karena Jeno berbisik tepat ditelinganya, "Kau tidak masalah jika aku menggunakan air liur untuk,"

Jeno sama sekali belum menyelesaikan kalimatnya. Namun Jaemin menganggukkan kepalanya sebagai persetujuan, membuat pemuda tampan itu merasakan sedikit geli diantara lehernya karena Jaemin masih menyembunyikan wajah manisnya diantara leher dan bahunya. Membiarkan Jaemin tetap berada dalam pangkuannya, Jeno memasukan dua jemari dari tangan kanannya pada mulutnya sendiri untuk membasahinya dengan saliva. Tidak menyadari pandangan pemuda manis yang kini tengah memperhatikan mulut Jeno dengan membasahi jemari panjannya sendiri untuk melebarkan bagian bawah milik Jaemin.

WILDFLEURS SOUL • NOMINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang