CHAPTER 13

137 28 76
                                    





***

Mata dengan iris berwarna cokelat terang itu menatap tajam pada surat perintah yang tanpa disadari mulai pemudi itu remat secara perlahan setiap paragraf mulai terbaca

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mata dengan iris berwarna cokelat terang itu menatap tajam pada surat perintah yang tanpa disadari mulai pemudi itu remat secara perlahan setiap paragraf mulai terbaca. Pemimpin dari negeri Thea, Irena Nezika Thea tidak bisa menyembunyikan kemarahannya. Ia menatap ke arah Ketua dari Ksatria Raptor yang datang secara tiba-tiba menjelang malam hari, dengan membawa sebuah surat perintah untuk menangkap salah satu warganya. Mata itu beralih menatap tajam pada Ketua Jae, Ksatria Raptor yang memberikan surat padanya. Ratu Irene merobek kertas tersebut lalu membuangnya asal sambil menatap penuh amarah pada sosok yang berdiri tegap menghadapnya.

Turun dari singgasananya Ratu Irena menaikan suaranya, "Berani sekali kau datang dan menuduh jika salah satu wargaku bekerja sama dalam pembunuhan pemimpin kalian!"

Mendengar suara lantang itu, Ketua Jae segera membungkukkan badannya. Diikuti oleh beberapa Ksatria Raptor lain yang berdiri dibelakangnya. Dengan suara yang lugas Jaehyun sebagai Ketua dari Ksatria Raptor menjawab, "Kami tidak akan menangkapnya jika ia tidak bersalah dan memang tidak bekerjasama dalam kasus pembunuhan Raja Sena. Kami hanya ingin membawanya dan melakukan interogasi."

"Kalau begitu lakukan disini." Ratu Irena melipat kedua lengannya di depan dada, "Apa perlu membawa Jaedith Minnigan ke Agne hanya untuk interogasi."

Ketua Jae kembali menjawab masih dengan membungkukkan badannya, "Kami tetap harus membawanya. Kasus ini bukanlah kasus biasa. Karena korban adalah pemimpin kami, dan pembunuhan dilakukan di Agne, maka siapapun yang dirasa terlibat harus berada disana."

Hembusan napas kasar dikeluarkan oleh Ratu Irena. Dengan malas ia kembali untuk duduk disinggasananya. Matanya sama sekali tidak berhenti menatap tajam pada deretan Ksatria Raptor yang rela datang jauh-jauh hanya untuk menangkap salah satu warganya yang menjadi salah satu tersangka sebagai sosok yang membantu pemunuh. Dilihat dari didi manapun hal ini benar-benar bodoh. Jaedith Minnigan berada sangat jauh dari tersangka, Jeiden Noémi. Keduanya memang soulmate, tapi tidak mungkin keduanya melakukan hal ekstrim hanya karena Jeno ingin pindah ke negeri Thea ini. Dan lagi, walau Jaemin tidak begitu mengenali Ratu Irena, pemimpin dari negeri Thea ini diam-diam menaruh perhatian lebih pada pemuda manis tersebut.

Tidak lain karena ibu dari Jaemin, Yooriel. Penyihir verta, Yooriel Nagan, tidak mungkin Ratu Irena tidak mengenalnya. Keduanya dekat pada saat Yoona mulai menginjakkan kaki di negeri Thea ini. Saat dimana Sang Ratu masih memiliki julukan Putri Tunggal dari negeri Thea. Waktu sebelum Yoona harus jatuh cinta pada seorang pembuat teh, waktu saat ia merasakan patah hati untuk pertama kalinya. Ya, Yoona adalah cinta pertama Irene, mungkin bukan hanya Irene. Sifatnya yang ramah dengan senyuman yang bisa membuat semua orang ikut tersenyum melihatnya. Jangan lupakan bagaimana ia tumbuh menjadi sosok yang cantik dan manis juga dewasa disaat bersamaan. Salah satu hal yang sangat disesali oleh pemimpin dari negeri Thea adalah tidak pernah mengungkapkan perasaannya pada Yoona.

WILDFLEURS SOUL • NOMINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang