CHAPTER 07

235 39 73
                                    




***

Mengenalkan soulmatenya pada 3 orang yang duduk melingkar bersama pemuda tampan berambut silver bukan ide buruk

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mengenalkan soulmatenya pada 3 orang yang duduk melingkar bersama pemuda tampan berambut silver bukan ide buruk. Jeno memandang kearah soulmate cantiknya yang terlihat tidak menyadari keberadaannya. Disisi lain, sosok pemudi berambut cokelat panjang yang tadi pagi menatapnya dengan tatapan menghakimi terlihat menyadari keberadaan Jeno, menatap Ksatria Raptor berambut silver itu dengan tatapan seolah Jeno sudah melakukan suatu kesalahan. Dialihkannya padangan Jeno, lalu menatap kearah Soobin, Koeun, Mark dan Soobin secara bergantian. Terlihat sedikit ragu untuk berbicara membuat Jisung memasang wajah menelisik, memastikan jika Jeno memang hanya mengaku-ngaku.

Mark menatap pada arah pandangan yang sama dengan Jeno, menatap pemudi berambut panjang dengan wajah mungil yang memberikan tatapan tajam pada Jeno. Seolah menyuruh pemuda tampan itu untuk tidak mendatangi mereka. Pangeran Pertama dari Agne juga seperti menyadarinya, namun berbeda dengan Mark yang hanya diam, Soobin berdiri dari duduknya, membuat Jeno sedikit panik. Tanpa meminta persetujuan dari salah satu Ksatria Raptor kepercayaannya itu, Soobin berlari menuju kearah pemuda yang Jeno sebut sebagai soulmatenya. Mata Jeno membelalak terkejut dan segera berlari mengikuti Soobin, sementara Koeun, Mark dan Jisung hanya diam sambi menahan tawa.

Tidak membutuhkan waktu lama bagi Soobin sampai dihadapan sosok yang Jeno sebut sebagai soulmatenya. Dan tanpa menunggu, Pangeran Pertama itu langsung bertanya, "Kau benar-benar soulmate Jeno?"

Sosok manis yang awalanya berbaring segera mendudukkan dirinya. Dengan arah pandangan yang menajam pada sosok dengan rambut pirang juga berlesung pipi sambil membenarkan poninya yang bisa saja berantakan. Melirik terlebih dahulu kearah Karina dan Winter, terlihat sama bingungnya dengan Jaemin. Pemuda manis itu menganggukkan kepalanya saat menyadari jika sosok dihadapannya mungkin salah satu teman dari soulmatenya. "Hm, Jeno adalah soulmateku."

Setelah mengatakan itu, Jaemin melirik pada sosok tampan yang merupakan soulmatenya disisi kiri Soobin, terlihat mengatur napasnya akibat mengejar Soobin. Sedikit menyunggingkan senyuman manisnya, kedua pipi Jeno merona dibuatnya, pemuda berambut silver itu juga mengusap tengkuknya malu-malu, selain karena senyuman Jeno merasa senang dengan kalimat yang diucapkan oleh Jaemin. Sementara Pangeran Pertama terlihat berusaha mempercayai kalimat yang keluar dari mulut pemuda manis dihadapannya, mulutnya sedikit terbuka dengan menatap Jeno dan sosok manis yang belum ia kenal secara bergantian.

Tersadar dari lamunan tak pecayanya, Soobin segera menggelengkan kepalanya cepat untuk mengembalikan isi kepalanya, "Boleh kami bergabung denganmu disini?"

"Soobin," Jeno merangkul bahu Pangeran Pertama itu cepat tanpa mengalihkan pandangannya dari Jaemin, setelah itu melirik kearah pemudi bernama Karina yang menatapnya garang. Pemuda tampan itu menelan ludahnya gugup, sambil memikirkan kesalahan apa yang sudah ia buat. "Jangan ganggu mereka, akan lebih baik kita kembali."

WILDFLEURS SOUL • NOMINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang