***
Penjara untuk seseorang yang melakukan pembunuhan berada dibagian paling bawah istana. Sel penjara yang ditempati oleh Jeno tidak seburuk yang dipikirkan. Percaya atau tidak, sel penjara ini hampir sama seperti kamar asramanya, hanya saja sama sekali tidak ada ventilasi, membuat pemuda tampan itu terkadang merasa sesak dengan sendirinya, tanpa ventilasi dengan posisi penjara di bawah tanah membuat Jeno hanya bisa menebak waktu hari. Pemuda tampan itu tidak bisa tahu sekarang adalah pagi, siang atau malam dan hal tersebut membuat Jeno sedikit frustasi dan sebisa mungkin berusaha untuk waras. Oleh karena itu, Jeno selalu berusaha mencuri cara untuk melihat waktu saat dibawa ke ruang interogasi. Agar ia tahu waktu yang tepat untuk melancarkan salah satu aksinya suatu saat nanti.
Sebuah suara langkah kaki membuat Jeno tersadar dari lamunan panjangnya. Ia mendekat sel penjara, berdiri dibalik jeruji besi untuk melihat siapa yang datang kemari. Sebenarnya, ia sudah melakukan interogasi lainnya tbeberapa menit yang lalu. Jadi, Jeno tidak merasa sosok yang menghempirinya datang untuk melakukan interogasi lain. Pipi pemuda tampan itu juga terasa kebas karena dipukuli beberapa kali hanya agar ia menjawab dan memberikan respon bahwa memang Jeno lah yang membunuh Raja Sena. Jika orang tersebut datang untuk melakukan interogasi lagi, Jeno tidak yakin ia akan sadar saat kembali dipukuli. Suara langkah kian mendekat, begitu juga dengan suara dari perbncangan yang dilakukan.
Mata Jeno membulat saat menyadari suara yang memasuki telinganya sama sekali tidak asing. Pemuda tampan itu bingung, apakah ia harus merasa senang atau malu. Senang karena ia bisa mendengar suara soulmatenya, namun malu karena ia harus bertemu dengan Jaemin disaat seperti ini. Jangan lupakan wajahnya yang kini dipenuhi oleh luka pukulan, begitu juga beberapa bagian tubuhnya yang lain. Jaemin juga terseret dalam masalah ini karena dirinya. Jeno tidak yakin ia benar-benar ingin bertemu dengan soulmatenya. Tidak saat ia berada dalam situasi buruk seperti ini. Tubuh jangkung itu mundur menjauh dari sel, namun matanya tetap menatap kedepan, kearah Koeun dan soulmatenya yang sudah berdiri dihadapan Jeno, diluar sel tempat pemuda tampan itu di tahan.
Melihat soulmatenya berdiri diluar sel penjara, menatap kearah Jeno dengan pandangan yang membuat pemuda tampan dengan rambut silver itu hanya bisa tersenyum miris. Jaemin menatap Jeno penuh dengan perasaan khawatir, kedua matanya membulat terkejut melihat bagaimana wajah dari soulmate tampannya memiliki banyak lebam. Tanpa menunggu waktu lama, setelah Koeun membukakan sel dengan kunci yang dibawa, Jaemin masuk ke dalam sel dan tanpa perlu berpikir lagi menghambus dengan sedikit kasar pada tubuh kekar Jeno. Tidak menyadari bagaimana pemuda tampan yang ia peluk sedikit meringis karena ia memiliki beberapa luka bekas pukulan diantara tubuhnya.
Luka bekas pukulan ditubuhnya tidak sebanding dengan bagaimana Jaemin memeluknya dengan sangat hangat. Perasaan tenang hinggap di dalam diri Jeno. Membalas pelukan Jaemin dengan sangat lembut, pemuda tampan itu memluk erat tubuh dari sosok yang merupakan soulmatenya tersebut. Menenggelamkan wajah tampannya pada perpotongan leher Jaemin, menutup kedua kelopak matanya hanya untuk merasakan keberadaan dari soulmatenya yang memang nyata sekarang. Tubuh Jeno sedikit tersentak saat merasakan Jaemin mengusap pungungnya pelan, seolah mengatakan pada Jeno bahwa semua akan baik-baik saja, semua akan berlalu. Sehingga Jeno semakin mengeratkan pelukannya, membuat tubuh keduanya semakin menempel.
KAMU SEDANG MEMBACA
WILDFLEURS SOUL • NOMIN
Pertualangan[adventure][romance][fantasy][soulmate] Jaedith Minnigan berusaha menerima fakta bahwa soulmatenya tidak akan pernah ada. Namun seorang Ksatria Raptor dari negeri es bernama Jeiden Noémi datang dan menunjukkan tanda soulmate yang sama persis dengan...