CHAPTER 19 [M]

165 21 37
                                    




***


warning: mengandung konten nsfw!


Memikirkan soulmate manisnya bukanlah hal sulit bagi Jeno

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Memikirkan soulmate manisnya bukanlah hal sulit bagi Jeno. Percaya atau tidak, isi kepala pemuda tampan itu selalu dipenuhi oleh Jaemin. Namun semua kejadian yang menimpa dirinya dalam satu kali pukulan membuat pikiran dari sosok tampan dengan rambut silver itu melayang entah kemana. Sebenarnya, Jeno tidak benar-benar melamun karena kebingungan. Otaknya hanya tengah bekerja dengan keras untuk mencari jalan keluar dari masalah yang muncul satu persatu dalam hidupnya secara bersamaan. Keberadaan soulmate manisnya juga menjadi salah satu dari alasan ia melamun. Memberikan sedikit beban berpikir untuk menjaga Jaemin dari suatu hal yang akan terjadi kedepannya. Mudah jika Jeno mencoba menghadapi semua sendiri, tapi keberadaan soulmatenya kini membuat pemuda tampan itu harus memikirkan cara untuk menyelamatkan dua nyawa, miliknya juga Jaemin.

Disisi lain, pemuda berambut silver itu tidak bisa menyangkal bagaimana ia merasa tenang dengan keberadaan Jaemin disampingnya. Semua pikiran tercampur menjadi satu yaitu, Jaemin, surat wasiat, hak cipta, kematian Pemimpin Agne juga proyek 4 yang tidak berhenti disebutkan dalam surat wasiat. Bagaimana mungkin pemuda tampan itu bisa tenang dengan beribu-ribu skenario buruk yang kemungkinan akan terjadi memasuki kepalanya. Rasanya kepala itu bisa meledak dalam hitungan detik jika ia tidak berhenti berpikir. Pikiran dalam kepalanya mulai berhenti saat soulmate manisnya mulai menyatukan bibirnya lembut dengan Jeno. Secara perlahan mulai duduk di pangkuan sosok pemuda berambut silver, membuat Jeno tanpa ragu segera memeluk pinggang ramping itu.

Isi pikirannya kini terasa kosong, seolah kejadian yang menjadi beban pikiranya terbang entah kemana. Jeno membiarkan Jaemin mengalungkan kedua lengannya pada leher tersebut, lalu mulai mendominasi ciumannya. Menggigit pelan bagian bawah dari bibir manis Jaemin, sehingga pemuda manis itu meringis kecil sambil sedikit bergerak tak nyaman di atas pangkuan soulmate tampannya itu. Tak lama setelahnya, Jaemin mendorong dada Jeno sedikit kasar. Menyandarkan keningnya pada bahu Jeno dengan napas terengah-engah sambil membuka beberapa kancing dari baju yang Jeno pakai. Mengatakan pada soulmate tampanya itu hanya untuk memikirkannya malam ini.

Entah Jaemin menyadarinya atau tidak, tapi Jeno bisa menangkap sinyal yang diberikan dengan mudah. Oleh karena itu tanpa ada sedikitpun keraguan Jeno kini membalik posisinya. Membawa sosok manis itu agar berada dibawahnya, mendorong punggung juga tubuh ramping itu untuk tidur diatas ranjang dengan beberapa bantal empuk dibawahnya. Sebelun kembali menyatukan kedua belah bibir keduanya, Jeno terlihat memastikan jika soulmate manisnya itu merasa nyaman dengan posisinya sekarang. Setelahnya, ia menempelkan kedua belah bibir tersebut sambil telapak tangannya yang dingin mulai membuka kancing yang ada dalam pakaian Jaemin satu persatu, sesekali memberikan usapan lembut pada bagian perut hingga dada soulmate manisnya tersebut.

WILDFLEURS SOUL • NOMINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang