CHAPTER 10

187 33 58
                                    







***

Terlihat seperti seekor ikan kembung raksasa, kapal udara berbahan bakar uap berada di atasa langit

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Terlihat seperti seekor ikan kembung raksasa, kapal udara berbahan bakar uap berada di atasa langit. Kapal udara yang merupakan alat transportasi bagi Pemimpin dari negeri Agne. Tentu saja, kapal udara tersebut menjadi pusat perhatian, beberapa warga dari negeri Thea bahkan rela keluar dari rumah untuk melihat benda yang melayang di langit tersebut saat melewati atap dari rumah mereka. Sebuah teknologi yang masih belum bisa dimiliki di negeri Thea, dan terlalu mahal untuk dibeli dari negeri Agne. Kini, kapal udara itu berada di halaman belakang istana dari negeri Thea yang luas. Menampilkan bagian luar dari kapal udara yang terlihat kokoh. Uap dengan warna hitam terlihat keluar dari beberapa bagian atas kapal udara, mengingat mereka menggunakan batu bara sebagai bahan bakar, tidak lupa sebuah suara cukup nyaring keluar dari kapal udara tersebut.

Jaemin merasa ia cukup beruntung karena bisa melihat kapal udara secara langsung dihadapannya. Mata bulat itu berbinar, lalu beralih menatap kearah Jeno dengan pandangan kagumnya saat mengetahui jika orangtua Jeno adalah penemu dari salah satu teknologi besar ini. Selain beruntung bisa mellihat kapal udara, pemud amanis itu juga sebenarnya beruntung bisa kembali memasuki kawasan istana. Karena, tidak sembarang orang bisa masuk kemari. Anggap saja yang terjadi kemarin adalah Jaemin cukup beruntung bertemu dengan Ksatria Raptor bernama Yeri, sehingga pemuda manis tersebut bisa memasuki kawasan istana. Kali ini, Jaemin berhasil memasuki istana karena Jeno yang tidak berhenti mengatakan jika pemuda manis tersebut adalah soulmatenya.

Beberapa Ksatria Raptor sebenarnya terlihat cukup sibuk memindahkan beberapa barang bawaan. Beberapa terlihat mengobrol dan bercanda dengan Ksatria dari negeri Thea. Suasa yang terbilang cukup hangat. Pemuda manis itu tidak tahu harus berkata apa, namun yang jelas ia hanya memiliki waktu beberapa menit lagi bersama dengan soulmatenya itu. Jadi tanpa ragu, Jaemin memberanikan dirinya untuk memeluk tubuh kekar Jeno, tidak peduli dengan keberadaan keduanya yang berada ditempat umum seperti ini. Jeno tidak bisa menahan senyumannya saat merasakan bagaimana lengan soulmatenya tersebut melingkar dilehernya dengan tubuh pemuda manis itu menempel sempurna pada tubuhnya. Melingkarkan kedua lengannya pada pinggang ramping Jaemin, Jeno dengan jahil sedikit mengangkat tubuh itu membuat sosok manis yang diangkat sedikit berteriak kecil karena terkejut.

"Jeno," rajukan Jaemin keluarkan namun kedua pipinya merona, sedangkan Jeno hanya tertawa kecil dan memberian kecupan pada seluruh permukaan wajah manis soulmatenya tanpa henti, sehingga Jaemin harus mendorong dada pemuda tampan berambut silver tersebut agar berhenti mengecupi pipinya. Namun tidak berhasil karena Jeno semakin mengeratkan pelukannya pada pinggang ramping Jaemin. Dengan susah payah Jaemin berkata,"Hentikan!"

Setelah satu kata penuh penekanan itu keluar dari bibir manis soulmatenya. Jeno tidak berpikir dua kali untuk berhenti, pemuda tampan itu sama sekali tidak melepaskan pelukannya pada pinggang ramping milik Jaemin, namun ia akhirnya berhenti mengecupi wajah manis soulmatenya. Dan menatap kearah Jaemin memelas, memberikan tatapan andalanya yang sudah Jeno sadari bisa menjadi senjata saat berhadapan dengan pemuda manis tersebut. Karena benar saja, Jaemin kini menangkup pipi pemuda tampan dihadapannya dan memberikan satu kecupan di pipi sebelah kirinya. Tidak perlu ditanyakan betapa senangnya Jeno sekarang.

WILDFLEURS SOUL • NOMINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang