"Bulan, ada Axares di depan." Alvaro menghampiri Rembulan yang sedang menikmati potongan buah semangka di meja makan. "Mau ketemu sama Bulan."
Kedua mata Rembulan membola. Berhubung di sekolah ia tak bertemu Agraska ataupun anggotanya, sekarang mereka menemuinya, jadi ia begitu semangat sampai tak sadar hampir berlari jika saja Alvaro tak menahan lengannya.
"Pelan-pelan, Bulan," ucap Alvaro seraya menuntun Rembulan agar gadis itu tak nekat untuk berlari.
Rembulan terkekeh. "Maaf, Kak. Bulan seneng banget, ada Agar ya di depan?"
Alvaro terdiam sejenak untuk mengingat, sebelum akhirnya ia menggeleng. "Tadi gak lihat, sih."
Rembulan tak terlalu memikirkan apa-apa, siapa tahu Agraska bersembunyi dan memberikannya kejutan, atau apapun itu sebab ide Agraska tidak akan habis. Keduanya terus melangkah hingga tiba di pekarangan. Beberapa motor dan satu mobil terparkir di sana, Rembulan tahu sekali itu mobil milik Agraska.
Senyuman Rembulan sudah merekah cantik, berbanding terbalik dengan cuaca yang mendung. Gadis itu melangkah lebih cepat ke depan, menghampiri Leon yang tampak sedang mengobrol sesuatu dengan Laila, Alderion, Azero, dan Alvano.
"Leon." Rembulan memanggil. "Agarnya di mana?"
Perkataan Leon pada Laila terhenti, ia meneguk ludahnya susah payah saat melihat Rembulan menatapnya penuh harap. Leon ingin memberikannya sebuah senyuman penenang, tapi itu tidak berhasil. Hanya senyum getir yang ia berikan.
"Ada, kok. Tapi dia minta sesuatu dulu sebelum lo ketemu dia."
Rembulan mengernyit tak mengerti, tapi pada akhirnya ia memilih mengangguk agar semuanya berjalan cepat. "Bulan harus apa?"
"Lo ikut gue ke mobil, kita bagiin seratus bunga lavender ke orang-orang," ucap Leon lalu ia kembali menatap Laila yang sedang meremas surat pemberitahuan yang diberikannya beberapa menit lalu. "Tante, saya izin berangkat."
Laila tak menanggapi apa-apa, membuat Alderion yang mengambil alih dan menepuk pundak Leon. "Boleh, hati-hati di jalan," ucapnya lalu menoleh pada Rembulan. "Bulan bantuin mereka dulu ya, bagiin semua bunganya."
Meskipun bingung ini dalam rangka apa, Rembulan mengangguk saja. Apa ini acara ulang tahun Agraska? Rembulan tak mau memikirkan itu, yang penting ini berjalan cepat dan ia segera bertemu Agraska. Jadinya ia segera memasuki mobil, duduk di samping kursi kemudi dan bersiap di sana.
Tak lama dari itu, Leon masuk dan melajukan mobilnya diikuti oleh beberapa motor yang merupakan anggota dari Axares.
Semuanya berjalan lancar. Mereka berpencar untuk membagikan bunga. Termasuk Rembulan yang dengan senang hati membagikan buket-buket itu pada orang-orang yang ia lihat di jalan. Salah satu badut di lampu merah pun mendapatkannya, membuat Rembulan teringat jika Agraska pernah bermain dengan badut jalanan di saat seperti ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Awan untuk Rembulan
Teen Fiction"Kalau panas mataharinya nyakitin kulit lo, gue bisa jadi awan yang halangin sinarnya." ☁️ Agraska Galelio Therta, tertarik pada seorang gadis lembut yang merupakan adik dari mantan musuhnya. Ia pikir, semua itu mudah. Ia hanya tinggal menaklukan...