09. HALTE

94 4 1
                                    

JANLUP VOTE DAN KOMEN YA🙏🏻

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

JANLUP VOTE DAN KOMEN YA🙏🏻

THANK YOU! SUDAH MEMBACA, MEMBERIKAN SUARA, DAN MERAMAIKAN KOMENTARNYA!

RAMEINNN🤎 SEMOGA SUKA

SELAMAT MEMBACA

Galvio dengan semua rahasianya

Pukul yang telah menunjukkan 08.00. Tepat hari ini hari yang di mana papanya telah pulang ke indonesia, usai menyelesaikan pekerjaannya yang ada di New York. Dan kini Galang telah tiba di bandara untuk segera menjemput sang papanya.

Galang melangkahkan kakinya dan melirik ke kanan dan kirinya, Detik berikutnya ia mendengar suara tampak familiar yang menyapa indra pendengarannya. "Galang!" Galang hendak membalikkan badannya, Papanya di sana rupanya. Tanpa berlama-lama Galang memilih melangkah lebih dekat.

Tepat di hadapan sang anaknya, Bima spontan menepuk-nepuk pundak Galang. "Papa kenapa gak istirahat di sana dulu? Papa gak capek?" ucap Galang menatap Papanya, Galang melihat dari mata Papanya itu. Mata itu nampak lelah, Galang mampu tangkap itu semua.

"Gapapa, kan urusan proyek di sana udah selesai. jadi Papa mutusin buat langsung pulang aja besoknya. Ngapain juga Papa lama-lama di sana," tukas Bima berusaha meyakinkan sang anaknya itu.

Mendengar itu, Galang hanya mengangguk pelan. "Ya udah, sini Galang bawa kopernya," titah Galang, Bima pun menyerahkan kopernya itu.

Detik berikutnya, mereka pun segera ke parkiran. Lalu Galang bergegas membuka bagasi mobil dan memasukkan koper ke dalam bagasi itu.

***

Sesampainya di rumah, rumah yang besar dan megah itu. Galang segera turun dari mobil dan membuka bagasi mobil untuk mengambil koper Papanya. "Pa, Galang langsung ke kantor ya." Ujar Galang lalu menyalim tangan Papanya itu.

"Ya udah, kamu hati-hati. Papa masuk dulu," sahut Papanya yang dibalas anggukan oleh Galang. Papanya bergegas memasuki rumah besar itu.

Galang pun melangkahkan kakinya menuju bagasi rumah dan menghampiri mobil lamborghini kesayangannya. Tak berselang lama, ia segera keluar meninggalkan area halaman rumah.

••••••••••••

"Hazel! Gue mau ke toilet bentar," ucap Vio pada Hazel.

"Ya udah sana, jangan lama-lama," balas Hazel. Kini Vio akhirnya kembali kerja lagi seperti biasa, ia sudah pulih sepenuhnya. Walaupun ketiga sahabatnya itu masih ngeyel tak ingin Vio bekerja dulu, sebab masih dengan proses pemulihan. Akan tetapi Vio yang keras kepala ini, membantah itu.

ARGANTARA [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang