UP LAGI CANNY! INI LILI UP CEPAT YAA
JANLUPA VOTE & KOMEN 🤎🐿️
RAMEINNN🤎 SEMOGA SUKA
SELAMAT MEMBACA
Galvio dengan semua rahasianya
•
•
•"Long time no sea."
Setelah meladeni pesan dari sahabat-sahabatnya, Vio bergegas bersih-bersih di dalam rumahnya.
Awalnya biasa-biasa saja, dia menjalankan aktivitasnya tanpa kendala apapun. Namun di saat waktu yang sama, disela-sela ia bersih-bersih rumah minimalisnya itu dan mengelap di salah satu nakas ruang tamu. Yang otomatis terlihat sebuah bingkai foto yang berada di atas nakas tersebut.
Tanpa Vio menyadari bahwa foto itu telah dekat dengan tangannya. Tangannya malah tidak sengaja menyenggol bingkai foto itu.
Pragg!!
Dalam sekejap Vio menghindar, ia menjauh dari bingkai itu agar tak terkena padanya.
Deg
Kaca pada bingkai tersebut telah hancur berkeping-keping. Sebuah foto dengan seorang gadis kecil dengan drees berwarna putih favoritnya pada saat itu, lalu ditemani dengan dua seorang laki-laki dan perempuan yang dibilang masih cukup muda. Yang tak lain adalah, ayah dan bundanya.
Vio mematung, ia terdiam beberapa saat. Lalu dengan perlahan Vio berjongkok dan memisahkan foto kenangan mereka dari pecahan beling tersebut. "Ayah sama bunda baik-baik aja kan ...?"
"Semoga aja mereka baik-baik—"
"Awss!"
Salah satu pecahan beling itu menusuk pada jari telunjuknya. Vio berusaha menenangkan dirinya agar tetap tenang lalu dengan perlahan Vio mencabut beling itu dari jarinya, yang usai mencabut alhasil membuat jarinya itu berdarah.
"Aduhh, gue obatin dulu deh,"
Tidak lama setelah itu, Vio segera mengobati jarinya pada saat itu juga. Lalu melanjutkan aktivitasnya kembali untuk membersihkan pecahan kaca itu.
"Akhirnya selesai juga," usai membuang pecahan itu Vio kembali lagi ke nakas ruang tamu lalu meraih foto tanpa pengalas apapun itu untuk segera menyimpannya dengan baik.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARGANTARA [ON GOING]
RandomDi malam hari, gadis pendek yang kini berada di dalam supermarket ingin berbelanja stok untuk di rumahnya. Ia pun segera mengambil stok yang sudah ia catat di rumah sebelumnya, namun ada satu lagi yang ia lupa, oh iya! Kripik kentang! Gadis itu berg...