HIII!!
JANLUP VOTE DAN KOMEN YA! PEMBACA SANGAT PENTING UNTUK SEORANG PENULIS. THANK YOU! SUDAH MEMBACA, MEMBERIKAN SUARA, DAN MERAMAIKAN KOMENTARNYA!
MOHON KERJA SAMANYA READERS!
RAMEINNN🤎 SEMOGA SUKA
SELAMAT MEMBACA
Galvio dengan semua rahasianya
Tak berselang lama, keduanya kembali berjalan menyusuri sebuah tempat, tempat yang tak lain adalah taman khususnya untuk bermain. Terdapat adanya kursi-kursi taman yang panjang dapat dijadikan sebagai tempat sandaran.
Pada pagi hari banyak anak-anak yang datang bersama orang tuanya untuk bermain ayunan dan seluncuran di taman.
Bahkan ada juga beberapa orang yang pergi ke taman bersama dengan hewan peliharaannya. Orangtua yang senang menunggu anak-anaknya sembari bersandar di kursi-kursi yang ada di taman.
Keduanya berjalan-jalan berkeliling di taman bermain tersebut sehingga pandangan Vio teralihkan dengan adanya sebuah toko mainan yang tak jauh dari sana. Dan Vio langsung tertuju pada salah satu mainan yang tersusun rapi di sana.
Langkah Vio berhenti yang membuat langkah Galang ikut terhenti. "Gal, lo tunggu gue di sana dulu ya," tunjuk Vio pada pojok taman.
Galang menaikkan satu alisnya.
"Bentar doang kok!" mohon Vio.
Galang pun menganggukkan kepalanya pelan, lalu mengayungkan kakinya ke tempat yang sudah gadis itu tunjukkan tadi.
Vio yang melihat kepergian Galang, ia pun bergegas ke tempat toko mainan tersebut.
"Permisi, Pak."
"Iya, mbak?" jawab Bapak-bapak yang sekaligus pemilik toko mainan tersebut.
"Pistol Bubble yang ini, harganya berapa ya Pak?" Vio menunjuk mainan yang berbentuk Pistol yang tersusun di hadapannya itu.
"Oh, mainan Bubble Gun yang ini harganya lima puluhan. Mbak,"
Vio berpikir sejenak lalu mengangguk. "Boleh deh, yang warna ini ya, Pak." Tunjuk Vio pada benda berwarna putih dan pink itu.
"Siap, mbak." Bapak itu pun bergegas membungkus mainan itu dan menyodorkannya pada Vio. "Ini, mbak."
KAMU SEDANG MEMBACA
ARGANTARA [ON GOING]
CasualeDi malam hari, gadis pendek yang kini berada di dalam supermarket ingin berbelanja stok untuk di rumahnya. Ia pun segera mengambil stok yang sudah ia catat di rumah sebelumnya, namun ada satu lagi yang ia lupa, oh iya! Kripik kentang! Gadis itu berg...