07. MEET THE EX

139 7 1
                                    

HAIII👋🏻👋🏻

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

HAIII👋🏻👋🏻

JANLUP VOTE DAN KOMEN YA🙏🏻 PEMBACA SANGAT PENTING UNTUK SEORANG PENULIS. THANK YOU! SUDAH MEMBACA, MEMBERIKAN SUARA, DAN MERAMAIKAN KOMENTARNYA!

RAMEINNN🤎 SEMOGA SUKA

SELAMAT MEMBACA

Galvio dengan semua rahasianya

Vio melangkahkan kakinya menuju ruang tengah, tempat di mana sahabatnya menonton TV. Walaupun kepala dan badannya masih terasa nyeri seenggaknya Vio masih bisa berjalan.

Sesampainya di ruang tengah, Vio spontan membulatkan matanya yang di mana ia menyaksikan pemandangan yang membuatnya ingin menangis saja rasanya. "HAZEL! KRIPIK KENTANG GUE—" tetapi Vio segera menutup mulutnya ketika melihat Lucia yang tertidur pulas di atas sofa.

"Hazel!" bisik Vio pelan seraya merampas balik kripik itu, akan tetapi yang paling menyakitkan lagi usai ia merampas kembali kripik itu. Rupanya telah habis tak tersisa.

Sementara Hazel hanya menyengir kuda sembari menjilati jari-jemarinya yang masih ada sisa-sisa bumbu dari kripik kentang itu.

"Sumpah Zel, ini cuman satu-satu loh, mana gue belum cicipin sama sekali," kata Vio kesal.

"Y—ya lo sih, ngapain cuman beli satu," balas kikuk Hazel.

Vio menarik napasnya dalam-dalam. "Gue cuman beli satu karena yang tersedia di supermarket cuman satu-satu, Hazel." Imbuh Vio. "Dan itu satu-satunya yang lo makan tadi," lanjutnya.

Hazel menggaruk-garuk bagian belakang lehernya. "Ya maaf, nanti gue ganti deh,"

Vio memalingkan wajahnya malas.

"Hayoloh Zel, si Vio nya ngambek," sambar Angel melirik Vio, lalu menyenggol lengan Hazel pelan.

"Vio, jangan ngambek dong, bakalan gue ganti kok, janji." Bujuk Hazel, ia menyesal telah memakan kripik kentang favorit Vio.

Awalnya Hazel mengira Vio sudah ngestok banyak kripik itu, namun dugaannya salah besar. Bahkan baru kali ini Vio cuman membeli satu, Hazel juga melupakannya kalau Vio pasti mempunyai alasan mengapa ia cuman membeli satu kripik itu. Padahal biasanya Vio akan membeli lima bungkus bahkan sampai tujuh bungkus.

Vio menoleh menatap datar pada Hazel. "Awas lo ingkar janji,"

Hazel mengangguk-anggukkan kepalanya. "Aman pokoknya,"

Vio pun mulai berjalan ke arah dapur, berniat ingin membuang bungkus kripik kentang itu, akan tetapi Hazel menahannya. "Sini biar gue aja yang buang, lo istirahat aja sana," kata Hazel mengambil bungkusan itu dari tangan Vio.

"Iya, Vio. Lo masih sakit jangan banyak gerak dulu, lo butuh istirahat. Kepala lo masih sakit kan?" tanya Clarissa pada Vio.

"Dikit," respons Vio yang mulai terduduk di sofa tepat di samping Clarissa. Model sofa Vio itu berbentuk L. Jadi posisi mereka semua duduk di sofa tersebut, Angel duduk di pojok kiri depan, lalu di samping kanan Angel, ada Hazel. Dan tempat Lucia terbaring itu di tengah-tengah Hazel dan Clarissa duduk. Kemudian Clarissa duduk di pojok kanan tapi di pojok kanan itu masih ada tersisa tempat kosong. Di situlah Vio terduduk.

ARGANTARA [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang