HOLAA!
JANLUP VOTE DAN KOMEN YA! PEMBACA SANGAT PENTING UNTUK SEORANG PENULIS. THANK YOU! SUDAH MEMBACA, MEMBERIKAN SUARA, DAN MERAMAIKAN KOMENTARNYA!
MOHON KERJA SAMANYA READERS!
RAMEINNN🤎 SEMOGA SUKA
SELAMAT MEMBACA
Galvio dengan semua rahasianya
Tepat pada hari ini, hari yang di mana Galang mengantar sang Papanya pulang ke rumah setelah dua hari dua malam dirawat di rumah sakit.
Tidak lama kemudian. Sesampainya di tempat tujuan, Galang pun segera memarkirkan mobilnya di halaman rumah terlebih dahulu sebelum turun untuk membuka pintu mobil.
Usai membuka pintu mobil, Lea turun lebih dulu, kemudian Bima. Bima turun dari mobil dengan sangat hati-hati serta dibantu oleh sang anak. Setelah itu, ketiganya pun bergegas masuk ke dalam rumah megah itu dengan Galang memapah tubuh Papanya.
Tidak butuh waktu lama, sesampainya di kamar, Bima pun duduk di atas kasur dengan pelan-pelan lalu menyandarkan tubuhnya pada punggung kasur mencari posisi yang nyaman.
"Pa, Galang masuk kantor dulu ya. Hari ini ada meeting, takutnya telat pas sampai di sana." Ucap Galang usai membantu Papanya duduk di atas kasur.
Bima mengangguk pelan. "Iya, kamu hati-hati."
Galang pun menyalim tangan Papanya dan setelah menyalim tangan Papanya Galang tidak langsung pergi begitu saja saat melihat tatapan Papanya yang melirik ke arah Lea sekilas. Mau tidak mau Galang pun menyalim tangan Mama tirinya juga.
Lea tersenyum hangat. "Hati-hati ya."
Usai menyalim tangan keduanya, Galang pun langsung melangkah pergi.
••••••••••••••
Cafe' Chambord
"Vio, ada brondong nyariin lo," celetuk Hazel menghampiri Vio.
"Siapa?"
Hazel mengangkat kedua bahunya. "I don't know, but he's face so handsome~" ucapnya sembari mengedipkan sebelah matanya ke arah Vio.
"Jangan ngada-ngada lo! Dia ngapain nyari gue?" tanya Vio kembali.
Hazel berdecak. "Udah dibilangin gak tau! Tadi aja dia datang tiba-tiba terus cari yang namanya Kak Vio,"
KAMU SEDANG MEMBACA
ARGANTARA [ON GOING]
RandomDi malam hari, gadis pendek yang kini berada di dalam supermarket ingin berbelanja stok untuk di rumahnya. Ia pun segera mengambil stok yang sudah ia catat di rumah sebelumnya, namun ada satu lagi yang ia lupa, oh iya! Kripik kentang! Gadis itu berg...