20. AELLY

67 2 0
                                    

JANLUPA VOTE & KOMEN 🤎

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

JANLUPA VOTE & KOMEN 🤎

NEXT? VOTE & KOMEN DULU.

THANK YOU! SUDAH MEMBACA, MEMBERIKAN SUARA, DAN MERAMAIKAN KOMENTARNYA!

RAMEINNN🤎 SEMOGA SUKA

SELAMAT MEMBACA

Galvio dengan semua rahasianya

Tanpa berlama-lama, Lucia pun langsung beranjak turun dari kursinya dan menggendong Aelly. Kucing yang berbulu tebal sekaligus lucu itu. Lucia pun menciumnya dengan perasaan gemas. "Lucu banget sih," ujar Lucia kembali mencium Aelly.

Saat Lucia mulai berjalan mendekati kursinya untuk duduk kembali. "Astaga, Cia. Gantian lagi sini!" sahut Hazel mengambil alih kucing tersebut dan menggendongnya.

"Ihh! Kak Hazel! Belum ada semenit loh?!" gerutunya kesal.

Melihat Lucia yang sedang kesal itu, Hazel justru tampak senang "Gantian." Balas Hazel seraya tersenyum jahat.

"Hazel," peringat Angel.

"Nih, adek kakak emang berantem mulu deh. Kasih gak Zel?!" timpal Clarissa yang menampak Lucia sudah seperti ingin menangis.

Beberapa saat kemudian. "Ya udah, nih." Mau tak mau, Hazel kembali memberikan kucing itu pada sang adiknya. Lucia.

Melihat itu, wajah Lucia seketika berubah menjadi ceria. Dengan senang hati Lucia menerima kucing itu.

Lalu kemudian Lucia melanjutkan langkahnya lagi untuk menghampiri Vio yang sedang memakan ice cream, yang tak lain adalah ice cream rasa strawberry cheesecake. Ice cream favoritnya itu. Dan Lucia memberikan kucing itu pada Vio.

"Eh, eh?" Vio terkejut dan hendak menghentikan aktivitasnya dan segera menerima kucing itu.

"Kakak Vio lagi yang gendong, hehe..." Kata Lucia seraya menyengir pelan.

Hazel yang melihat itu spontan melototkan kedua bola matanya. "Kok malah ngasih ke Vio sih?" jengkelnya menggebu-gebu.

Lucia menoleh ke arah sang kakak. "Emang kenapa kak? Wlee," balas Lucia seraya mengulurkan lidahnya. Yang diejek pun sontak memalingkan pendangannya malas.

"Eh, kakak ganteng harus gendong jugaa!!" terang Lucia beralih menatap Galang yang pada saat itu dia duduk tepat di samping Vio.

Angga, Gerald bahkan Varo spontan menengok ke arah Galang saat mendengar ucapan dari gadis kecil itu. Ketiganya menelan ludah susah payah dan saling melirik satu sama lain.

"Hm?" Galang berdehem.

"Ayo kak! Kak Vio gantian lagi! Kakak ganteng yang gendong,"

Galang menghela napas pelan, lalu mulai menerima kucing itu dari tangan Vio. "Eh—" Varo hendak mencegahnya namun Galang spontan melirik Varo dan menganggukkan kepalanya pelan, seolah tidak akan terjadi apa-apa.

ARGANTARA [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang