Chapter 5 : ACCIDENT!

62 20 8
                                    

HAI! SADIPTA KEMBALI LAGI NIH.
ADA YANG KANGEN?

Typo bertebaran!
!! Jangan lupa tinggalkan jejak petualang kalian. Jangan jadi pembaca goib !!

•°•°•°•°•Selamat Membaca°•°•°•°•°


Sakha dan Cheryl memutuskan untuk pergi berkencan disalah satu kedai langganan Cheryl. Keduanya memasuki kedai dengan sesekali bercanda. Tak jarang ada saja pegawai kedai yang menatap keduanya sambil berdecak kagum.

"Aku mau pesan dulu, Varian nya masih sama, 'kan?" Cheryl mengangguk. Kemudian, Sakha pergi untuk memesan Es Krim.

Cheryl memandang sekitar dengan bosan. Ia sudah sering kemari, entah disaat suasa sedang marah, sedih, atau pun bahagia. Tempat ini menjadi tempat kesukaannya dalam berbagi suasana.

Pandangan Cheryl mengunci pada satu objek yang keberadaannya sedikit jauh darinya. "Dipta!?" Gumam nya. "Dia sama siapa kesini?"

Dilihatnya Dipta yang sedang tertawa itu. Dipta tidak sendiri, tapi bersama orang lain. Dan itu perempuan yang tadi dibonceng oleh Dipta.

"Cewe itu siapa? Dia bukan Yeni. Tapi gue kaya familiar  lihat nya." Monolog Cheryl sambil menyipitkan matanya guna menajamkan penglihatannya.

Tersadar, Cheryl langsung mengambil Handphone nya dan membuka aplikasi kamera. Beberapa jepretan foto berhasil diambilnya tanpa sepengetahuan siapapun.

 Beberapa jepretan foto berhasil diambilnya tanpa sepengetahuan siapapun

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dua centang biru. Yeni sudah membuka pesan nya. Cheryl menghela napas panjang. Dirinya semakin curiga dengan Dipta. ia harus membicarakan ini kepada Dipta besok, memastikan apa yang sebenarnya terjadi. Ia bukan lah gadis bodoh, ia tahu pasti ada permainan yang telah dimainkan oleh Dipta.

"Sorry lama. Tadi ngantri."

"Oke!"

---

Yeni memasuki rumahnya dengan raut wajah lelah. Dilihatnya rumah nya masih sepi. Dirinya lagi-lagi menghela napas. Kedua orangtuanya sedang melakukan perjalanan bisnis keluar kota membuat Yeni merasa kesepian, apalagi kakak laki-laki nya kini sudah menikah dan menatap di pulau Sumatera.

"Bibi, nanti tolong buatkan jus mangga ya, sekalian bawakan cemilan nya ke kamar." Perintah nya pada asisten rumah tangga yang telah mengabdi pada keluarganya selama sepuluh tahun.

Dengan lesu yeni menaiki anak tangga, kamar nya berada di lantai dua membuat nya harus menaiki anak tangga.

"Ah, akhirnya ..." Yeni merebahkan dirinya dikasur tanpa berganti pakaian ataupun melepaskan sepatu sekolah nya yang masih terpasang di kedua kaki nya.

"Dipta, semakin hari semakin aneh." Yeni menerawang jauh mengingat sikap Dipta yang semakin hari semakin aneh dan berubah. "Dulu dia kaya gitu, tapi engga seaneh ini. Dia bahkan engga segan buat diemin gue, ataupun bikin kekerasan fisik ke gue."

SADIPTA : DO YOU LOVE ME?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang