Chapter 8 : KEANNO

45 17 5
                                    

HAI CEY BALIK LAGI NIH^.^
Ada yang kangen sama Sadipta? atau pemeran yang lain?

Sebenernya mau update besok, tapi engga jadi deh, soalnya jariku gatel banget buat update:(

semoga kalian suka sama cerita yang menurutku alur nya sedikit sedikit ga jelas. Sedikit loh ya.

Oh iya, kalau ada typo tolong banget di tandai ya:)

°•°•°•°•°Selamat Membaca•°•°•°•°•




Pagi ini, Yeni sama sekali tidak pernah memudarkan senyuman.  Dirinya seperti sedang bermimpi terbang keatas awan. Yeni, tidak pernah menduga, bahwa kekasihnya itu benar-benar menepati janji nya untuk menjaga nya. Dan itu malah membuat rasa cinta nya kepada Dipta semakin bertambah, Cinta, Sayang dan Kagum.

Jarum infus ditangan nya sudah dilepas oleh perawat tadi, hanya saja dirinya belum boleh pulang. Dan bagi Yeni itu bukan lah masalah besar, lagipula ada kekasihnya yang setia menunggu nya, Pikirnya.

Ngomong-ngomong masalah kedua orangtuanya, ternyata keduanya tidak jadi pulang karena terjadi masalah pada perusahaan cabang, membuat Yeni sedikit merasa sedih.

Dipandangnya Dipta yang sedang mengupas, 'kan buah segar untuk nya. Dipta benar-benar terlihat begitu menyayanginya, Yeni terkekeh miris.

"Kenapa ketawa, ada yang lucu?" Dipta bertanya dengan heran. Menurut nya semenjak kecelakaan Yeni terlihat sangat berbeda, terkadang yang melamun dan terlihat sedih, tapi terkadang terlihat bahagia dan tertawa sendiri. Eh, apa itu hanya perasaan nya saja? Apalagi dirinya yang tidak terlalu tahu tentang Kekasihnya.

Yeni mengangguk, "Tadi keinget scene di salah satu film yang aku tonton. Jadinya ketawa." Ucap nya berbohong. Tidak mungkin ia mengungkapkan isi pikiran nya kepada Dipta.

Mulut Dipta membulat, kemudian dirinya mengangguk paham. "Aku nanti mau pulang sebentar," Ujar Dipta memberitahu. "Kamu mau disini sendiri atau mau aku suruh Cheryl buat nemenin kamu?" Tanya Dipta dengan pelan.

Dipta menyuapi Yeni dengan potongan buah yang telah dia kupas dan potong, dengan lembut. Dengan senang hati Yeni membuka mulutnya untuk menerima suapan Dipta. Ini adalah suapan pertama nya yang ia dapat kan dari Dipta, memikirkan nya membuat kedua pipi Yeni memerah.

Lagi-lagi Dipta menatap heran Yeni dengan dahi yang berkerut, kenapa gadis dihadapannya itu terlihat aneh? Apa karena luka di kepala nya? Apakah gadis ini harus mendapatkan CT SCAN?. Pikir Dipta.

"Engga usah. Aku sendiri aja,   lagi pula Cheryl masih sekolah jam segini." Balas Yeni menolak tawaran Dipta, lagipula dirinya ingin berduaan dengan pacarnya, jika misalkan Cheryl datang maka Dipta pasti akan pergi dan kembali menjenguk nya pada malam hari. Memikirkan itu, Yeni tanpa sadar menggelengkan kepalanya, membuat Dipta memandang nya dengan aneh.

"Oke. kalau ada apa-apa cepat panggil perawat atau dokter." Pesan Dipta. Dirinya beranjak pergi dari ruang rawat Yeni.

Setelah kepergian Dipta, Yeni kembali berbaring di hospital bed. Dirinya merasa ada yang hampa ketika kepergian Dipta. Hey! Ayolah, Dipta hanya pergi untuk pulang kerumahnya lalu kembali merawatnya, tapi kenapa rasanya ia sedikit— Ralat, sangat tidak rela dengan kepergian Dipta.

Yeni menatap langit-langit, Dalam pikirannya, Yeni begitu sangat suka dengan perilaku Dipta. Bagaimanapun, Walaupun ia menjalin asmara selama setahun tetap saja ia dan Dipta kadang seperti orang asing. Lalu hubungan mereka merenggang, dengan sikap dingin Dipta. Dipta yang cuek, dan tidak pernah peduli dengan nya.

SADIPTA : DO YOU LOVE ME?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang