Chapter 7 : DIA SALTING (?)

48 17 6
                                    

SELAMAT PAGI GUYS!
HAI! .. CEY KEMBALI LAGI DENGAN SADIPTA.
ADA YANG KANGEN?
ENGGA ADA? YAUDAH.

CERITA INI BERTEBARAN TYPO!

!! JANGAN LUPA TINGGALKAN JEJAK PETUALANG KALIAN !!

°•°•°•°•°Selamat Membaca•°•°•°•°•


Pintu ruang rawat inap Yeni terbuka dengan pelan. Dipta menatap kasian kekasihnya yang saat ini sedang tidak berdaya. Dilihatnya wajah sang kekasih yang sedang tidur di hospital bed itu. Dipta menatap jam dinding, pukul setengah sepuluh.

Dipta melangkah dengan pelan agar tidak menimbulkan bunyi yang bisa membangunkan Yeni. Tangan yang di Gips, dan perban yang melingkar di kepala Yeni membuat pandangan Dipta tidak teralih kan.

"Kalau misalkan lo pulang sama gue, pasti lo engga akan kaya gini, 'kan?" Bisik Dipta. Sedikit ada rasa penyesalan dalam dirinya karena bersikap kekanak-kanakan. Terlebih dia tadi juga dengan sengaja malah mendorong Yeni saat disekolah dan bersikap ketus dan sedikit kasar.

"Maaf ..." Dipta menunduk merenungi kesalahannya. Padahal dia sudah diberi amanah dari bunda Yeni untuk selalu menjaga Yeni.

"Dipta ..." Dipta mendongak ketika mendengar nama nya di panggil. "Akhirnya, aku tahu pasti kamu akan kesini."

Suara itu begitu lembut dan mendayu ketika masuk ke indra pendengarannya. "Lo—em ... Kamu ada yang sakit? Tunggu aku—"

"Aku cuman mau kamu disini!" Sela Yeni dengan cepat. "Aku engga butuh dokter, yang aku butuhin kamu ada disini sama aku!" Ucap Yeni dengan mata yang berkaca-kaca.

Dipta menghela napas dan mengangguk. "Oke. Tapi kalau ada apa-apa langsung ngomong. A-aku engga mau kamu sakit."

Mendengar itu Yeni langsung mengangguk patuh dengan raut wajah senang nya.

"I love you!"

"Hm .. Too!"

---

"Elsa?"

Tubuh Elsa mematung ketika nama nya di panggil dari arah belakang. Apakah, apakah ia ketahuan menguping?

"Hey ..." Cheryl menepuk pundak Elsa. "Lo kenapa?"

Elsa menggeleng dengan cepat. Ia seperti sedang maraton bermil-mil jauhnya. Ia berharap, berharap semoga Cheryl baru saja datang dan tidak melihatnya menguping.

"Lo kenapa? Kaya habis kepergok aja." Cheryl menatap bingung Elsa. Terlebih ketika ia melihat penampilan Elsa yang terlihat sangat cocok untuk pergi kencan daripada pergi ke rumah sakit. "Pakaian lo juga aneh, buat orang yang dateng ke rumah sakit buat jenguk seseorang." Ucap Cheryl mengomentari penampilan Elsa dengan jujur!

Elsa tersenyum canggung, "Tadi gue ada urusan penting sama orang tua gue, jadi pakaian gue aneh gini." Alibi nya.

Cheryl menatap lekat Elsa. Ia mengangguk paham, apalagi ia tadi juga mengatakan bahwa Yeni kecelakaan belum lama ini. "Pasti gue ganggu urusan lo tadi ya? Sorry!"

Iya, ganggu banget! "Engga! Lagi pula itu bukan urusan yang penting. Kondisi Yeni lebih penting." Jawab Elsa dengan senyuman yang nampak dipaksakan.

"Yaudah kalau gitu ayo kita masuk—"

"Eh jangan!" Seru Elsa. "Di dalem ada Dipta, engga enak kalau kita ganggu mereka berdua."

"Enaknya kita pergi ke kantin aja, gue belum makan malam soalnya." Imbuh nya.

SADIPTA : DO YOU LOVE ME?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang