Chapter 51

523 44 2
                                    

Perlombaan sudah dimulai. Dan sudah beberapa jam sejak Vanitas memasuki hutan dengan menunggangi kudannya.

Saat vanitas mengikuti lomba berburu semuanya aman-aman saja. Bahkan vanitas tidak dapat menemukan hewan buruan satupun.

Vanitas merasa aneh.

"Kenapa aku tidak menemukan hewan satupun?"

Mungkin,kah sudah ada yang membersihkannya? Secepat itu?

Beberapa waktu yang lalu sebelum aku masuk ke dalam hutan,Daniel mengatakan untuk 'jangan terluka.' Dan jika ada sesuatu kepadaku. Dia mengatakan untuk memanggil namanya  dan dia akan segera datang kepadaku.

Itu aneh. Mirip seperti saat Daniel datang dengan teleportasinya? Apakah dia masih memasangkan sihir pelacak itu kepadaku? Aku tidak tahu. Tapi aku sudah memintanya untuk tidak melakukan itu. Karena itu membuatku sedikit tidak nyaman.

Disisi lain hutan. Seekor babi hutan berukuran besar mengamuk. Para anak bangsawan yang mengelilingi babi hutan itu menembakan anak panahnya beberapa kali mengenai perutnya.

Jleb jleb

Babi hutan itu mengeram, babi hutan itu tidak tumbang dan malah semakin mengamuk.

"Tembakan lagi!!"

Mereka menembakannya lagi. Tapi kali ini semuannya meleset dan babi hutan itu berlari menerjang para anak bangsawan yang telah melukainya itu.

Mereka semua berpencar dengan menarik pacu kuda mereka agar berlari sekencang mungkin dan menghindari kejaran babi hutan.

Di saat itu seseorang sedang sangat tidak beruntung.

Henry terkejut dengan seekor babi hutan berukuran besar yang berlari kearahnya, menerjang kudanya hingga terjatuh.

BRUK

"Aduh?!? Apa itu?"

Henry juga ikut terjatuh saat kudanya terjatuh. Henry terkejut dengan serangan tiba-tiba. Kudanya melarikan diri begitu saja. Meninggalkan Henry yang masih terduduk di tanah.

Babi hutan itu bersiap menyerang Henry. Tapi dengan cepat Henry menahan serangan babi itu dengan pedangnya.

Tapi Babi hutan itu sangat besar,sehingga sedikit demi sedikit dia terus terdorong. Dan di saat itu. Dia terpojok. Di bawahnya adalah sebuah tebing yang curam.

"Sialan."

Hanry terjatuh kebawah tebing itu setelah terpeleset karena kakinya tadi sedikit terkilir saat dia terjatuh dari kuda.

Hanry terjatuh dengan keras ke bawah tebing. Tubuhnya terlentang di bawah tanah. Dengan pakaiannya yang kotor dan kakinya yang terkilir semakin parah.

"Sakit."

Hanry merintih kesakitan. Sudah pasti akan sulit baginya untuk berjalan. Apalagi naik ke atas. Dia berpikir sudah pasti tidak akan ada yang dapat menemukannya.

Kemudian hujan rintik-rintik turun menetes ke wajahnya. Dari atas tebing itu Hanry melihat seseorang muncul dari sana.

Itu Vanitas.

Vanitas yang menelusuri hutan kesana kemari. Mendengar keributan dari sisi selatan. Lalu dia berniat menghampirinya. Dan tanpa disengaja dia menemukan Hanry yang tergeletak di bawah tanah di bawah tebing.

"Apa yang sedang kau lalukan disana?"

Vanitas bertanya. Hanry tersenyum setelah melihat vanitas ada disana. Dia kemudian melambai-lambaikan tangannya untuk meminta bantuan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 30 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Retired to isekai [BL] S2 (Drop)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang