Chapter 24

3.2K 291 3
                                    

"Vanitas, perlihatkan pergelangan tangan mu."

Daniel membawa  vanitas ke salah satu kamar yang ada di istananya.  dia mendudukannta di atas kasur dan menyuruhnya ntuk memperlihatkan pergelangan tangannya yang  terlihat memar dan membiru.

Dia perlahan memperlihatkan pergelangan tangannya kepada Daniel, dan Daniel terdiam dia hanya mentapnya selama beberapa saat dan menyentuhnya perlahan.

"Ini pasti sakit kan? Aku mempelajari sihir penyembuhan, jadi aku akan menyembuhkan lukamu segera."

Tangan Daniel mengeluarkan cahaya, saat menyentuh tangan vanitas. Seketika tangan yang memar dan membiru itu menjadi sembuh dan tidak ada bekas sedikit pun.

"Terima kasih."

Daniel tersenyum.

"Apa kau ingin menceritakannya, apa yang  telah terjadi ke padamu?"

Daniel bertanya sambil terus memegang pergelangan tangannya. Vanitas Hanya terdiam membisu, aku tidak bisa menceritakan apa yang  telah terjadi kepadaku.

"Hm-baiklah,Tidak apa apa. kau bisa menceritakanya kepadaku perlahan."

Daniel menghela nafas lalu mulai berdiri, dia menundukkan kepalaku di hadapannya.

"Kemarilah. aku akan membantumu untuk mandi, kau tidak bisa mandi sendiri dengan kondisimu, dan juga kau tidak ingin para pelayan untuk membantumu,kan."

Bagaimana daniel tahu itu? Aku mengangkat wajahku dan menatap Daniel, kemudian membuka mulutku.

"Kenapa? Kau tidak perlu melakukanya, aku bisa sendiri."

"Berhenti keras kepala, dan kemarilah."

Daniel menarik vanitas dan membawanya ke kamar mandi besar yang ada di kamar ini.  saat mereka memasuki kamar mandi vanitas melihat bak yang cukup besar. Itu mungkin cukup untuk dua orang.

"Ayo lepas pakaianmu."

Vanitas tersentak sedikit malu. Daniel ingin membukakan kancing bajunya tapi vanitas menahannya dengan tangannya, tubuhku penuh dengan lebam, bagiamana bisa aku memperlihatkanya kepada Daniel.

"Apa kau malu? Tidak perlu Merasa malu karena kita sesama pria. Ayo segera lepas pakaianmu, aku akan segera membantumu."

Banitas dengan ragu  melepaskan tangannya dan mulai membuka kancing bajunya satu per satu. Daniel yang berdiri di hadapannya terus memperhatikanya.

"Apa kau ingin aku membantumu?"

Saat semua kancing terbuka, Daniel tiba tiba menjadi diam. Dan memperhatikan Kedua bahu vanitas yang memar dan membiru,  beberapa tanda merah terlihat di tubuhnya. Itu bukan tanda biasa. Kemudian
Daniel memalingkan wajahnya dan mendesah.

"Vanitas. Siap-siapa  yang melakukanya?"

Daniel bertanya dengan sedikit nada marah dalam suaranya. Vanitas tidak bisa menjawab pertanyaanya, dan hanya menundukan kepalanya. Terdiam.

"Kemarilah"

Daniel menarik tubuh vanitas menuju bak mandi, dan mendudukanya di dalam bak. Daniel berdiri dan memperhatikanya. Dia tidak mengatakan apa pun selama beberapa saat. Lalu dia perlahan masuk ke dalam bak mandi juga.

"Vanitas. apa kau tidak akan mengatakan apa pun?"

Daniel meletakkan tangannya di bahu vanitas dan bertanya sekali lagi.

Saat matanya menatap dengan tajam dia menyembuhkan tubuhnya dengan sihirnya, beberapa tanda yang berada di tubuhnyapun menghilang, tubuhnya Yang tadinya penuh leban dan membiru, seketika sembuh dan Tidak meninggalkan bekas sedikitpun.

Retired to isekai [BL] S2 (Drop)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang