bagian 2

195 32 30
                                    

Part 1 . ada revisi sedikit, mama Rosie adalah Jisoo (Sooya).



Happy reading..
Abaikan typo yang merusak Feel..

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

Hujan menyambut kala Rosie dan Lisa tepat memasuki Desa Lembah Tujung, membuat keduanya mendadak seperti ada yang mengganjal di hati, apalagi jika mengingat peristiwa aneh beberapa jam sebelumnya.

Hujan benar-benar sangat lebat, hingga sulit melihat jalan, Rosie terpaksa menepikan mobilnya demi keselamatan berkendara. Yang kebetulan ada warung di sana.

“tiba-tiba sekali hujannya” keluh Lisa saat mobil menepi, mereka enggan keluar

“Keluar aja yuk, ada warung tuh, laper juga nih, butuh Indomie" Ucap Rosie sambil membuka pintu mobil dan berlari kecil ke Warung

"Yeee.. ni anak, baru tiga jam tadi makan” gumam Lisa melihat kepergian Rosie “eh tapi kek nya enak makan indomie hujan-hujan gini" akhirnya ikut keluar juga.

"Kamu indomie kan Li?" Tanya Rosie kala mereka sudah duduk di meja warung

"Iya.."

"Bu, pesan indomie nya dua porsi ya, tapi yang satu porsi, mie nya dua bungkus, tambah telor nya tiga biji, terus kasi suwiran cabe ijo juga ya bu, dan sosis ayam nya tiga biji ya bu di potong kecil-kecil, terus sama sayur sawi nya juga yang banyak ya bu, Li kamu mah pesan minum apa?"

"Teh anget aja satu"

"Sama teh anget nya tiga gelas ya bu, oya kalo mangkok nya nggak muat, ga papa di taro di dua mangkok aja bu"

"Baik neng" Singkat ibu-ibu penjual.

"Udah aja kamu bilang pesan dua porsi"

"Sensasi nya beda Li sebenarnya, tapi yasudah kalo tidak muat mau di apakan lagi"

"Terserah deh, awas aja kalo ujung nya aku yang ngabisin"

"Kali ini enggak lah, kam cuma dua indomie, hehehe"

.
.
.

“Makasih Bu..” ucap Rosie yang hanya di respon anggukan

Setelah makan abis dan bayar, Rosie berfikir sejenak dan Kembali menghampiri ibu-ibu warung

“oya bu, boleh nanya?”

Ibu tersebut hanya diam, wajah nya datar menatap Rosie di depannya. “nanya apa?” singkatnya

“Rumah Jennie Dimana ya?

Tak!!

Suara dentuman keras mangkuk yang ibu itu pegang, karena meletakan nya cukup kasar ke meja, ekspresi wajah nya sulit di artikan, bahkan sekarang sepertinya enggan juga melihat Rosie.

Ibu itu buru-buru mematikan kompor dan menutup warungnya, lalu pergi begitu saja ke rumah sebelah warung dan menutup pintu. Tanpa merespon pertanyaan Rosie sama sekali.

“loh ko tutup? Ada apa Rosie, ko ibu itu malah masuk rumah? Aku masih mau neduh” tanya Lisa saat Rosie menghampiri Lisa di meja nya.

“aku juga nggak ngerti Li, aku Cuma nanya Rumah Jennie tapi malah kek gitu”

Sisi Lain 2 ☑️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang