bagian 3

177 32 14
                                    

Thanks for
Chaera_Skyler_Park

.
.

Kalian jangan terlalu ber ekspektasi tinggi dengan FF aku,, aku ini masih amatir loh guys.. nggak sebagus FF Author yang lain.
.
.
Happy Reading..

...
...
Terkait keadaan anaknya, Irene juga menceritakan tentang hal yang mungkin akan terjadi jika Rosie bertemu Jennie secara langsung.

Tapi Rosie tetap memutuskan untuk maju meski telah mendengarkan semua cerita dari Irene ibunya Jennie itu.

Rosie yang kini sudah berdiri di depan pintu kamar Jennie, tinggal menekan kenop pintu ke bawah untuk membukanya.

kau datang hanya untuk mati~~

Suara Lirih tepat di telinga Rosie yang membuatnya cukup terkejut, lantaran tidak ada siapapun di sana selain dirinya.

Karena Lisa dan Irine memilih untuk menunggu di ruang tamu di bawah, sementara tidak ada orang lain lagi di rumah ini selain Jennie yang berada di dalam kamar nya.

Jaraknya ruang tamu dan kamar itu, selain di sekat oleh anak tangga, juga oleh ruang keluarga yang cukup luas.

Dengan begitu tidak mungkin jika suara yang Rosie dengar tadi adalah suara dari Lisa atau pun Irene.

"Siapa? Siapa yang berbicara?" ucap Rosie sambil pandangannya kesamping kanan dan kiri.

hingga kini berhenti tepat memandang pintu kamar Jennie "k-kaukah itu.. J-Jennie?" tanya Rosie tanpa mendapat jawaban.

Mata Rosie membulat, tangannya juga ikut bergetar kala ia mengingat ucapan Irene sebelumnya

"Mereka yang berkunjung ke sini, baik bertujuan untuk melihat keadaan Jennie, ataupun wartawan yang memang akan meliput berita tentang Jennie. keesokan harinya tak pernah Kembali lagi." Ucap Irene

"Saat keluar, mata mereka menatap ngeri kearah rumah ini. awalnya saya tidak mengerti ada apa dengan mereka, tapi akhirnya saya mengetahui alasan mereka tidak pernah Kembali, mereka.. diteror oleh makhluk tak kasat mata setelah pulang melihat keadaan Jennie."

"apa ini maksudnya?" gumam Rosie

Pasalnya dia kan belum masuk lebih jauh bahkan bertemu Jennie saja belum, tapi sudah mendapati hal-hal aneh secara beruntun setiap prosesnya.

Rosie menggelengkan kepala kuat, mencoba mengalihkan pikiran untuk menyerah dan Kembali.

Dia tidak malu kepada siapapun meskipun menyerah kali ini, hanya saja dia merasa gagal memenuhi ekspektasi Mama nya jika itu terjadi, dari segala hal, itulah yang paling tidak ia harapkan.

Rosie menghela napas Panjang untuk menenangkan diri, tanpa membiarkan keraguan itu muncul lagi, dia sudah membuka pintu.

Kreeeekkk... pintu terbuka

(Hening dan Gelap)

Bau bunga Melati menyeruak ke rongga hidung Rosie saat pintu terbuka, bau yang membuatnya sedikit terkikis dari fokus, dia tidak tau darimana asalnya yang pasti setelah membuka kamar ini dia baru mencium bau itu.

Terbantu oleh sinar matahari yang menelusuk masuk lewat fentilasi, di hadapannya kini terlihat seorang Perempuan Tengah duduk di depan meja rias, sedang menatap pantulan dirinya di cermin.

Perempuan berambut hitam Panjang, dengan kulit putih bersih dan pipi chubby yang memperjelas aura imut nya. Sedang menyisir rambut panjangnya perlahan-lahan.

Sisi Lain 2 ☑️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang