94

400 26 0
                                    


°°°

Di sebuah ruangan, terlihat ada Andrew dan oliv yang Tengah berbincang. Ternyata dalang dari semua ini adalah oliv. Andrew adalah saudaranya oliv. Oliv sengaja menyuruh andrew untuk berpacaran dengan fara. Lalu andrew pun terpaksa menurut.

Setelah itu oliv juga menyuruh andrew untuk mendekati adara. Oliv memberikan nomor ponsel adara dan juga memberi tahu alamat rumahnya adara ke Andrew. Tujuannya karna Oliv ingin merusak persahabatan adara dan fara. Dan misi pun berhasil. Kini persahabatan adara dan fara benar-benar sudah retak.

Selama ini Oliv menyimpan Dendam terhadap Adara. Oliv masih tidak terima jika adara berpacaran dengan arhan. Karna sebab itu Oliv meminta bantuan andrew untuk merusak hubungan mereka.

Awalnya andrew hanya sekedar ingin membantu oliv. Namun paska pertama kali dirinya bertemu adara, andrew langsung tertarik dengan adara. Dan ia pun menjadi sangat obsesi terhadap adara dan tak henti-hentinya ia meneror adara.

"Thanks drew. Lo bener-bener cerdas, tanpa butuh waktu lama lo udah bisa rusak persahabatan adara sama fara." Ucap Oliv sembari tersenyum miring.

Andrew mengangguk. "Sekarang lo harus cari cara supaya adara bisa jadi milik gue." Ucap Andrew datar.

Oliv mengerutkan dahinya. "What?! Cari cara supaya adara bisa jadi milik lo? Lo suka sama dia?!" Ucap oliv heboh.

Andrew hanya mengangguk.

Oliv memejamkan matanya sembari membuang nafas kasar. "Ndrew, Gue cuma nyuruh lo buat pura-pura deketin dia. Dan sekarang kenapa lo malah jadi beneran suka sama dia sih?! Omg!"

"Dari pertama kali gue ketemu sama dia, gue udah jatuh cinta sama dia. Dan gue gak mau tau, intinya lo harus cari cara supaya adara bisa jadi milik gue."

"Astagaa! Pake pelet apa sih tu anak. Prasaan banyak banget yang tertarik sama dia." Ucap oliv kesal.

Oliv tidak habis fikir, kenapa banyak yang menyukai adara, Dan bahkan sekarang sepupunya sendiri malah suka dengan perempuan yang paling Oliv benci.

"Adara bukan cewek sembarangan. Seumur-umur baru kali ini gue di tolak sama cewek, dia nolak gue mentah-mentah, padahal biasanya gue yang selalu nolak cewek. Banyak yang bilang kalo adara tuh susah buat di dapetin, dan faktanya memang gitu, ngeluluhin hatinya Adara tuh emang susah banget. Apalagi sekarang dia udah punya tunangan" Ucap Andrew.

"Ya kalo gitu lo harus pake trik lain." Saut Oliv.

Andrew mengerutkan dahinya bingung. "Trik apa?"

"Ya kalo lo pengen dia jadi milik lo, lo perkosa dia aja." Ucap oliv santai.

Andrew menyringai. "Ide bagus."

Oliv juga ikut tersenyum miring. "Kalo lo bisa dapetin adara, Otomasis gue punya peluang buat deketin arhan lagi, dan lo tenang aja, gue bakal bantuin lo buat rusak hubungan arhan sama adara."

Andrew mengangguk. "Oke."

°°°

Arhan dan adara terlihat baru memasuki pagar. Arhan pun menghentikan mobilnya di halaman rumah.

"Sayang, kamu langsung pulang aja ya, ini udah malem banget." Ucap adara lembut.

"Tapi__"

"Kalo dia sampe dateng kesini lagi, aku bakal langsung telfon kamu." Saut adara.

Arhan langsung menggeleng. "Malam ini aku bakal di sini buat jagain kamu."

"Yang, percaya sama aku, aku bakalan aman kok."

Arhan tidak menjawab. ia pun langsung turun dari mobil, setelah itu ia membukakan pintu untuk kekasihnya. Adara pun langsung keluar dari mobil, lalu Arhan langsung menggenggam tangan adara.

"Ayo masuk." Ajak arhan.

Adara menghela nafasnya, ia pun mengangguk pasrah. Merekapun langsung melangkah untuk masuk ke dalam rumah.

°°°

Sesampainya di ruang tamu, arhan pun menghentikan langkahnya. ia mengusap lembut pucuk kepala kekasihnya.

"Sekarang kamu masuk ke kamar, habis itu langsung tidur. Pintunya di kunci sekalian. Aku bakal di sini buat jagain kamu."

Adara tersenyum menatap arhan, tidak terasa matanya mulai berkaca-kaca. Adara merasa bersyukur mempunyai pasangan seperti arhan. arhan benar-benar sangat tulus menyayangi adara, bahkan di saat ada masalah yang datang seperti tadi, arhan lebih memilih untuk memaafkan dari pada harus memperpanjang masalah.

Arhan menangkup wajah adara. "Sayang? Kok malah mau nangis sih?"

Adara langsung memeluk tubuh arhan. "Aku sayang banget sama kamu."

Arhan tersenyum, ia pun mengusap lembut kepala adara. "Aku lebih sayang banget sama kamu." Bisik arhan.

Arhan pun mencium kening adara cukup lama. Tidak lama kemudian, mereka pun melepas pelukannya.

"Udah ya, ini udah malem banget, sekarang kamu tidur." Ucap arhan lembut.

Adara mengangguk sembari tersenyum.

"Good night calon istri aku." Ucap Arhan sembari tersenyum.

Adara tersenyum. "Good night to calon suami aku."

Setelah itu adara menaiki tangga untuk menuju ke kamar. Sedangkan arhan langsung merebahkan tubuhnya di atas sofa ruang tamu.

Pandangan arhan terlihat kosong. ia jadi tidak bisa tenang, banyak hal yang saat ini menggangu pikirannya. Bahkan di saat dirinya sudah bertunangan dengan Adara, tetap saja masih banyak laki-laki di luar sana yang berusaha mencoba merebut adara darinya.

Benar yang di bilang ayahnya waktu itu. Di saat seperti ini justru malah akan semakin banyak cobaan yang datang. Ternyata status betunangan saja belum cukup. arhan jadi tidak sabar ingin segera menikahi adara agar dirinya bisa selalu menjaga adara setiap saat.

°°°

Sedari tadi adara mencoba menghubungi fara, namun panggilannya selalu di tolak. Adara pun juga sudah menjelaskan sedetail mungkin lewat pesan chat, namun pesan tersebut hanya fara read.

"Aduhh, kenapa jadi kaya gini sih!" Gerutunya.

Adara pun mencoba menghubungi fara kembali, namun kini nomornya malah tidak aktif.

"Ck, fara beneran marah sama aku, padahalkan aku sama sekali gak ada hubungan apa-apa sama Andrew. Besok aku harus nemuin fara, aku ga mau persahabatan aku sama fara hancur cuma karna salah paham." Gumamnya.

BERSAMBUNG

[POSESIF BROTHER]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang