10. Untold Truths (1)

298 47 10
                                    

• PART THREE •

—— Untold Truths ——

• ● | 1 | ● •

• ● | 1 | ● •

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

...

❝ 𝘒𝘢𝘶 𝘮𝘦𝘯𝘥𝘦𝘯𝘨𝘢𝘳𝘯𝘺𝘢—𝘵𝘢𝘯𝘨𝘪𝘴𝘢𝘯 𝘱𝘦𝘳𝘵𝘢𝘮𝘢𝘬𝘶
𝘓𝘢𝘯𝘵𝘢𝘴 𝘮𝘦𝘯𝘨𝘢𝘱𝘢 𝘬𝘢𝘶 𝘮𝘦𝘯𝘫𝘢𝘥𝘪 𝘢𝘭𝘢𝘴𝘢𝘯
𝘥𝘪 𝘣𝘢𝘭𝘪𝘬 𝘵𝘢𝘯𝘨𝘪𝘴𝘢𝘯 𝘵𝘦𝘳𝘢𝘬𝘩𝘪𝘳𝘬𝘶? ❞

𝐒𝐨𝐛𝐞𝐤𝐚𝐧 𝐊𝐞𝐫𝐭𝐚𝐬 - 𝐌𝐚𝐬𝐪𝐮𝐞𝐫𝐚𝐝𝐞
𝐖𝐫𝐢𝐭𝐭𝐞𝐧 𝐚𝐧𝐝 𝐜𝐨𝐦𝐩𝐨𝐬𝐞𝐝 𝐛𝐲 𝐇𝐚𝐫𝐢𝐬 𝐏𝐫𝐚𝐭𝐚𝐦𝐚

...

Haris merasakan semburan hawa dingin menyejukkan lehernya yang berkeringat begitu dia memijaki bangunan serba putih tersebut. Tampaknya rumah sakit sedang sangat ramai hari itu. Barangkali musim sakit tengah melanda. Namun, dari semua wajah baru yang bermunculan, Haris akan selalu bisa dikenal. Bagaimana tidak? Dia telah mengunjungi rumah sakit tersebut secara rutin selama tiga tahun lamanya.

Kakinya berjalan dengan otomatis menyusuri koridor rumah sakit menuju pintu kamar yang familiar. Melalui jendela kecil pada pintu tersebut, dia dapat melihat seorang gadis tidur dalam posisi duduk dengan kepala menelungkup di atas tepi ranjang rawat. Melihat pemandangan itu saja sudah mampu membuat hatinya remuk, namun dia menolak untuk terlihat lemah. Maka dengan menggunakan topeng senyum sumringah, dia pun masuk ke dalam kamar rawat.

Dia tidak berniat membangunkan, namun nyatanya derit pintu cukup keras untuk menyentak sang adik dari tidurnya.

"Sorry. Kamu tidur lagi aja," ucap Haris, seketika merasa bersalah.

Ziva, adiknya yang pertama itu mengusap matanya yang masih mengantuk. "Nggak kok. Aku tidurnya lama tadi."

Haris meletakkan tas ranselnya di bawah kaki ranjang dan mendekati adiknya. Melalui jendela kamar, mereka dapat menyaksikan langit yang kian menggelap.

"Makasih ya udah mau jagain Ibu. Maaf tadi Kakak ada masalah di tempat kerja jadi pulangnya lebih malem. Tapi sekarang kamu langsung pulang aja. Besok sekolah, kan?"

Ziva baru akan naik SMA; usianya masih 14 tahun, namun dia anak yang mandiri. Haris tidak mau mengategorikan itu sebagai pujian, karena tidak seharusnya anak 14 tahun semandiri itu. Dia bahkan bersedia membantu mengurus dua adik kecil mereka yang lain bersama tante mereka setiap kali Haris bekerja. Semua sedikit jauh lebih mudah sebelum ibu mereka terkena stroke. Situasi ini seolah memaksa mereka semua untuk menjadi dewasa jauh lebih cepat.

MASQUERADE | ENHYPENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang