• PART ONE •
—— Anonymous Composer ——
• ● | 2 | ● •
Nama lengkap gadis yang ditemui Jovan di pintu studio EnRadio ternyata adalah Calista. Berbeda dengan hari sebelumnya, Calista tidak sedang dalam mode senggol bacok dan bahkan sebenarnya dia cukup ramah.
"Oh, jadi lo anak Manajemen? Kenapa, pengen ganti jurusan ke sini, ya?" tukasnya sembari berjalan beriringan dengan Jovan untuk menduduki satu meja kantin yang kosong.
"Nggak. Tapi sering kali, gue emang merasa salah jurusan sih."
Calista terkekeh. "Bukan cuma lo doang kok. Noh liat aja Senja. Keseharian kuliah lebih fokus sama EnRadio ketimbang tugas-tugasnya. Tapi sisi positifnya, orang-orang suka radio kita. Padahal kan denger radio tuh kayak aktivitas yang udah jadul gitu nggak sih? Tapi sekarang dilestarikan lagi."
Jovan mengangguk setuju. Mendengar EnRadio hari itu di kantin dan koridor kampus serta menyaksikan Senja melakukan pekerjaannya secara langsung di studio kemarin, Jovan memang dapat mengakui bahwa lelaki itu menggemari apa yang dia lakukan.
Mereka sungguh mirip--mengambil satu jurusan tetapi menikmati hal lain.
"Kalau lo sendiri? Lo puas dengan pilihan lo nggak?" tanya Jovan.
Sendok Calista berhenti tepat di depan mulutnya. Dia terdiam sesaat, kemudian meletakkan alat makan itu kembali ke atas piring dan menarik napas dalam. "Yes and no. Gue udah mati-matian belajar untuk masuk kampus ini dengan jurusan yang, well, bolehlah. Sebenarnya, gue milih itu juga dipengaruhi sama bokap gue sih. Gue punya dua kakak cowok, dan mereka pada masuk jurusan teknik. Ih, lo harus tau sepatriarki apa bokap gue. Jadi kalo boleh bilang, gue berusaha masuk sini buat nunjukin ke dia kalo cewek juga bisa masuk jurusan teknik yang rata-rata lebih diasosiasikan dengan laki-laki.
"Tapi sekarang, gue justru berharap nggak usah peduliin omongan bokap gue dulu dan pilih yang gue mau aja. Alhasil, gue berusaha menyibukkan diri dengan hal lain kayak Senja--dengan EnRadio."
Jovan semakin yakin bahwa Rival adalah salah satu orang yang sungguh beruntung. Menjalani sebuah kegemaran yang juga diterima baik oleh masyarakat adalah suatu keberkahan tersendiri.
"Kalo kita sama orang tua udah beda pendirian dan pendapat nggak enaknya parah sih emang," timpalnya.
Calista mengangguk pasti. "Beuh. Jangan tanya."
Mereka lanjut makan selama beberapa menit sebelum Jovan mencondongkan tubuhnya ke depan. Dia harus segera masuk ke inti pembicaraan. "Gue penasaran deh. Kenapa beberapa lagu yang diputer di EnRadio cuma disebut judulnya doang sementara yang mainin nggak?"
KAMU SEDANG MEMBACA
MASQUERADE | ENHYPEN
FanfictionPengunduran diri salah satu dari anggota band indie Masquerade enam bulan sebelum penampilan mereka di festival musik Goldwing membuat Jovan, sang ketua, kehilangan arah dan semangat untuk maju. Terutama ketika dia bukan hanya kehilangan seorang ang...