25. The night before falling

51 11 0
                                    

Gaon terkejut ketika pertama kalinya ia naik ke panggung, memperkenalkan diri, dan tersenyum ramah menyapa penonton, para penonton itu begitu histeris meneriaki namanya.


Gaon tidak berekspektasi setinggi itu meskipun ia memang sering melihat bagaimana warga twitter membahas tentangnya, penasaran dengan dirinya, memuji visual dan bakatnya.


Namun ketika mengalaminya secara langsung, Gaon baru tau bahwa ia memang sudah menjadi idola orang-orang, dan ia tidak ingin membuat orang-orang itu kecewa dengan penampilannya.


Apa pun yang terjadi, Gaon hanya ingin menampilkan bagian dirinya yang terbaik, meskipun ia sedang sakit ia tetap ingin mencoba melakukan yang terbaik.


Hari menunjukkan pukul setengah sepuluh malam, acara hampir ke puncaknya dimana mereka akan tampil juga di penutup.


Gaon tidak sabar, jelas, karna dua lagu terakhir adalah lagu Jingle Bell Rock, dan lagunya, Paranoid.


Mereka akan menampilkan Paranoid terlebih dahulu dan setelahnya Jingle Bell Rock.


Gaon sudah tidak sabar bagaimana rasanya menyanyikan lagu yang ia buat sendiri di depan banyak orang-orang yang memang sudah menantikan lagunya.


Saat ini member XH sedang duduk di back stage, mereka menunggu sebentar lagi mereka akan dipanggil lagi untuk naik ke panggung.


Stylist sibuk memberikan touch up pada member, beberapa ada yang sudah selesai, seperti Gaon contohnya.


Gaon sedang duduk di sebuah sofa, ia memangku gitar putihnya ketika Minho duduk di sebelahnya.


Ia melirik, lalu sibuk lagi memetik gitarnya.


"Bang, boleh gak nanti gue gak usah pake kursi?"


Minho yang sedang sibuk dengan ponselnya lalu melirik Gaon, ia mengernyit, "maksud lo? Lo mau tampil sambil berdiri? Gak duduk aja kek tadi?"


Gaon mengangguk.


"Lo yakin?"


Gaon mengangguk lagi.


"Gue gak apa-apa kok, gue udah agak baikan."


Minho terlihat berpikir, tanpa sengaja tatap matanya beralih menatap O.de yang sibuk touch up di depan sana.


Lalu ia melirik lagi pada Gaon, "lo gak mau minta izin O.de?"


Mendengar pertanyaan Minho, Gaon langsung terdiam, menatap Minho agak terkejut.


Kenapa ia harus meminta izin pada O.de? Bukankah itu terlalu berlebihan mengingat status mereka saat ini?


Dengan canggung Gaon menggaruk kepalanya, "harus ya, bang? Gak usah aja gak sih?"


Minho lalu angkat bahu.


"Ya siapa tau aja lo butuh izin dia? Dia takut lo kenapa-napa."


Gaon diam lagi.


Ia memang sudah mendengar apa yang O.de katakan ketika ia tertidur kemaren, bagaimana O.de mengusap kepalanya lembut, memegang tangannya bahkan mencium punggung tangannya.


Dan bagaimana O.de membisikkan kata-kata bahwa ia menyayanginya.


Mengingat itu, Gaon tanpa sadar tersenyum kecil.


Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: 3 days ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Gaon got a Mission!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang