Gaon got a Mission!

22. Lost promises

Suasana kamar kos Jooyeon dan Gunil tampak damai.

Gunil terlihat sibuk dengan laptopnya, maklum mahasiswa semester akhir jadi agak sibuk membagi urusan pribadi, kuliah dan band tentunya.

Sedangkan Jooyeon terlihat sedang sibuk berkutat dengan ponselnya dalam posisi landscape, jelas ia menghabiskan malam liburnya yang dingin dengan bermain game.

Namun tiba-tiba ponselnya berdering menandakan seseorang menelpon, dan itu mengganggunya bermain game.

Kontak bernama 'Junan🐰' tertera di layar ponselnya, dan Jooyeon jelas tidak akan marah.

Tombol hijau langsung ia tekan, dan tempelkan ponsel ke telinga.

"Malam, sayang."

Namun Jun Han tidak menghiraukannya.

"Lo lagi sama Gaon?"

Mendengar pertanyaan Jun Han yang terdengar khawatir, Jooyeon bingung, "enggak tuh, kenapa?"

"Kenapa? Kenapa? Kalo gue nanya dia lagi sama lo atau enggak berarti itu dia belum di asrama, udah jam berapa ini, Jjoo."

Jooyeon langsung duduk dari posisi rebahannya, lalu tatap jam dinding.

Jam menunjukkan pukul sebelas malam.

"Gaon gak bareng lo?"

"Enggak, Jjoo. Gue kira dia bareng lo makanya dari tadi gue gak nyariin."

"Dia gak ada kabarin ke lo gitu mau kemana?"

"Gak ada, di telpon gak di angkat, gue chat gak ada dia balas. Ini udah larut banget."

Tiba-tiba Jooyeon teringat sesuatu percakapan terakhirnya dengan Gaon tadi siang.

Gaon bilang bahwa ia akan berusaha membujuk O.de, besok adalah kesempatan terakhir O.de untuk bisa ikut latihan, dan latihan hari tadi berakhir di jam tujuh malam, apa itu artinya tengah malam ini Gaon menyempatkan untuk ke apartemen O.de untuk membujuknya?

"Dia tadi ada bilang mau ke tempat O.de, mau coba bujuk dia buat ikut latihan besok. Siapa tau dia lagi bareng O.de, siapa tau mereka udah baikan makanya Gaon gak pulang."

"Tapi gak mungkin gak ngabarin juga, gak mungkin sampe gak balas chat gue sama angkat telpon gue."

Jooyeon lalu terlihat berpikir, ada betul juga yang diucapkan Jun Han.

Lalu ada dimana Gaon sekarang? Apa yang terjadi padanya?

"Sial. Gue cari dia dulu."

"Hati-hati, Jjoo, jangan ngebut."

"Iya."

Jooyeon langsung menutup telpon Jun Han, ia lalu bergegas memakai jaket yang berlapis.

Gunil menatapnya, "kemana lo mau cari Gaon?"

"Gak tau bang, yang penting gue cari dulu, kemana aja gue cari." Ia sibuk memakai jaketnya.

"Pake mobil gue, biar aman."

"Oke."

Jooyeon langsung merampas kunci mobil Gunil yang tergantung di dinding, lalu langsung melesat keluar, berlari menuju parkiran kos untuk segera membawa mobil membelah jalanan bersalju di malam larut yang dingin.