24. Thanks for always being here

83 14 6
                                    

Hari ini adalah hari keberangkatan member XH ke Daegu, tempat mereka akan tampil besok di Kim Gwang-Seok Street, di dekat Daebong-Dong.




Jooyeon tidak dapat menyembunyikan kebahagiaannya karna mereka akan ke kampung halamannya, ia sudah lama tidak pulang ke Daegu.




Mereka berangkat dengan dua van milik pribadi, dan menyewa truk untuk membawa instrumen mereka.




Jika perjalanan normal, maka mungkin saja hanya akan memakan waktu sekitar 2 jam 54 menit, tapi akan lain cerita jika macet.




Member terlihat sedang mengangkat koper masing-masing untuk dimasukkan ke dalam van, namun Gaon tentu tidak diizinkan, ia hanya duduk di dalam mobil, memperhatikan member dan staf yang sibuk lewat kaca jendela.




Kemaren Gaon pingsan, bukan tertidur, untung saja ada O.de yang membawanya ke asrama.




Terjadi komplikasi makanya Minho melarangnya untuk ikut mengangkat barang.




Ada sedikit rasa bersalah karna tidak bisa membantu dan hanya merepotkan.




Ia dapat melihat Jooyeon yang bolak-balik mengangkatkan kopernya, untung saja Jooyeon, jadi Gaon tidak perlu merasa tidak enak.




Jam menunjukkan pukul setengah lima pagi, mereka harus berangkat cepat karna jam sebelas akan ada rehearsal, alasan mereka tidak berangkat kemaren karna Gaon yang drop lagi itu.




Dan lagi Gaon merasa bersalah karna ia bersikeras untuk tetap ikut ke Daegu meskipun nanti di Daegu belum tentu apakah ia bisa ikut tampil atau tidak yang membuat semua member dan staf harus bekerja di pagi gelap itu.




Sibuk melamun, kedatangan Minho membuatnya terkejut.




"Kenapa lo ngelamun gitu? Mending lo tidur lagi, biar agak enakan nanti pas rehearsal."




Gaon mengangguk-angguk, "maaf ya, bang, gue bikin repot."




"Gak, gak, gak ada yang repot. Justru gue makasih ke lo karna ngasih O.de kesempatan kedua dan bujuk dia buat ikut latihan, kalo gak kita gak jadi tampil."




Gaon beri Minho senyuman, Minho menepuk lengannya pelan sebelum beranjak keluar dari van lagi untuk kembali bekerja.




Mendengar apa yang Minho suruh, Gaon setuju, ia lalu merebahkan kepalanya ke sandaran jok dan meringkuk ke dalam selimut yang membungkusnya.




Ia harus tidur agar fit ketika rehearsal nanti.




Dari luar, O.de menatap Gaon yang mulai memejamkan matanya untuk segera tidur.




Sibuk memperhatikan, Minho datang, memberikan O.de tatapan datar.




"Puas lo?"




O.de lalu menoleh pada Minho yang menatapnya datar, dan menyengir setelahnya, "thanks ya, bang."




Minho mendengus, "lain kali bergerak sendiri dong, cupu lo minta tolong manager."




O.de hanya tertawa, lalu membiarkan Minho pergi lagi ketika tatapannya kembali ia alihkan pada Gaon.




Ia menghela nafas, bingung sebenarnya ia dan Gaon sekarang itu apa.




Gaon got a Mission!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang