Gaon tidak dapat mencerna apa-apa ketika O.de langsung menciumnya setelah mengungkapkan rasa sayangnya selain balas mencium O.de.
Pandangan gelap karna lampu dimatikan, namun Gaon bersyukur sebab ia tidak perlu merasa malu menatap wajah O.de dari jarak yang begitu dekat.
O.de mendominasi, membuat Gaon tanpa sadar membawa kedua tangannya ke bahu O.de.
Tanpa sadar naik terus.
Dengan pelan.
Hingga ia biarkan jari-jarinya tenggelam di rambut yang muda.
Dan menariknya untuk lebih mendekat.
O.de belum ada niatan untuk berpisah ketika tangan kanannya yang tadi ia taruh di pipi Gaon membelai lembut, ia terus mencium Gaon, memeluk pinggangnya menariknya untuk semakin mendekat.
Entahlah, Gaon tidak tau apa yang terjadi pada O.de, sangat terasa bahwa O.de sangat putus asa menciumnya, seperti tidak ada hari besok.
Hingga Gaon rasa ia mungkin akan kehabisan oksigen jika saja ia tidak menarik rambut O.de kasar, memintanya untuk berpisah.
Ia perlu bernafas karna O.de sangat menuntut dari tadi.
Di malam yang gelap, hening dan dingin itu, deru nafas mereka bersahutan, Gaon membuka matanya untuk menatap O.de.
O.de terlihat sibuk bernafas.
"O.de."
O.de hanya bergumam.
"Liat gue."
Gaon lalu menaruh satu tangannya di pipi O.de, ia usap pelan berharap O.de membuka matanya dan juga balik menatapnya.
Dan tentu saja berhasil.
Tatap mata mereka akhirnya bertemu di jarak yang dekat, dengan lampu remang seadanya yang memantul di netra masing-masing.
"Lo kenapa?"
O.de lalu tersenyum kecil, ia menggeleng ketika memejamkan matanya lagi bersandar pada sentuhan Gaon di pipinya.
"Gak ada."
O.de buka mata lagi.
Ia masih tersenyum kecil ketika kembali balik menatap Gaon.
"Gue cuma udah gak tau gimana cara ngasih tau lo, kalo lo seseorang paling berharga buat gue, terus, seseorang yang pengen gue lindungi, pengen gue peluk, seseorang yang pengen gue bilang ke dunia kalo gak boleh ada yang sakitin lo, gak ada yang boleh bikin lo nangis, dan, dan gue cuma udah gak tau gimana, gimana cara ngasih tau lo kalo gue—"
O.de menjeda, ia masih mengatur nafasnya.
"—kalo gue sayang lo, Jiseok."
Gaon terdiam mendengar pengakuan tulus O.de.
Senyumnya mengembang begitu saja tanpa bisa ia tahan karna itu adalah kalimat yang benar-benar membuatnya merasa orang paling disayangi.
Gaon lalu tertawa kecil, ia menunduk ketika air matanya jatuh, berharap O.de tidak melihatnya.
Namun meskipun cahaya sangat minim, O.de tidak bisa dibohongi.

KAMU SEDANG MEMBACA
Gaon got a Mission!
FanfictionMisinya menuju ulang tahunnya yang ke-19, Gaon harus berhasil mendapatkan cintanya O.de. 𝑺𝒕𝒐𝒓𝒚 𝒃𝒚: 🌎 𝑾𝒓𝒊𝒕𝒕𝒆𝒏 𝒃𝒚: 🌎 Start: 2023 November 1st End: 2024 June 18th Publish: 2024 June 29th Done: 2024 November 30th ...