2 tahun 7 bulan kemudian...
"Mau kemana kau, Caroline?" Tanya Xavier bingung. Jelas dia bertanya dengan ekspresi bingung seperti itu, karena aku menyeret koperku keluar dari kamar dengan tiba-tiba.
"Aku sudah sampai di batas akhir, kita selesai." Ujarku dengan pahit.
Xavier tak memahami maksudku, "Batas akhir? Apa maksudmu?"
"B-Hotel Wales sudah resmi menjadi milikku, begitupun dengan seluruh hotelmu di Inggris, dengan begitu, aku sudah selesai." Sebenarnya aku belum benar-benar sampai di batas akhir, batas akhir sebenarnya adalah Braxton Hotel LA--yang menjadi tujuan utama. Meskipun B-hotel LA belum resmi berada di tanganku, hal itu tidak menjadi masalah bagiku, karena dengan hampir seluruh aset Xavier berada di tanganku, aku rasa itu cukup--aku tak tahu apakah Xavier bodoh atau dia benar-benar mencintaiku sampai-sampai dia memberikan semuanya kepadaku. Dan dengan begitu, akhirnya 'rencana masa depan' yang telah kususun sejak awal terlaksana dengan sukses.
"Oh ya, sebaiknya kau juga mengemasi barangmu, karena pembeli rumah ini akan segera memindahkan barang mereka kesini." Aku mengingatkan.
"Apa yang kau laku--kau menjual rumah ini?!" Tanya Xavier berang, tetapi aku sudah membayangkan tanggapannya ini, jadi aku rasa aku bisa mengatasinya.
"Ya, karena aku rasa aku tidak akan tinggal di rumah ini lagi, jadi lebih baik jika rumah ini dijual saja." Setelah itu, aku kembali melanjutkan langkahku untuk pergi ke luar rumah, namun kemudian aku teringat sesuatu, aku berbalik menghadapnya lagi.
"Dan satu lagi, jika kau ingin kembali ke Amerika, silahkan menggunakan pesawat komersil, karena kau tidak diperkenankan untuk menggunakan ACJ 318 lagi." Omong-omong, jet pribadinya itu termasuk asetnya yang sudah diatasnamakan diriku, jadi aku berhak melarangnya menggunakan pesawat itu mulai dari sekarang.
"F*ck! Dasar wanita ular! Apa sih masalahmu?! Mengapa kau melakukan semua ini, huh?! Kau menikah denganku karena menginginkan hartaku, hm?" Xavier mengumpat, namun aku tak peduli lagi dengan umpatan yang ia layangkan padaku.
"Sebenarnya bukan hanya itu, namun jika kau menganggapku seperti itu, terserah padamu." Aku mengangkat bahuku acuh tak acuh. "Aku hanya senang melihatmu seperti ini, menderita, ditinggalkan, tak memiliki apapun--paling tidak aku masih menyisakan B-hotel LA untukmu.
"Aku tahu kau pernah merasakan hal ini sebelumnya, jadi kuyakin kali ini kau bisa menikmatinya." Jawabku sambil menyeringai lagi. Aku tahu, hanya dengan B-Hotel LA saja Xavier tidak akan bisa bertahan, terlebih lagi yang kutahu B-Hotel LA sudah menjadi milik Michael, jadi apalagi yang dia punya?
"Baiklah, aku pergi dulu, semoga kau suka dengan hadiah dariku ini. Well, happy 4th wedding anniversary, my beloved Xavier Braxton."
***
"Jadi, kau sudah meninggalkannya?"
"Ya, ayah. Kalau aku tidak meninggalkannya, mungkin saat ini aku masih berada di rumah kami dan duduk santai bersamanya sambil menonton televisi dan tidak ada hal besar yang terjadi." Aku berusaha menjawab pertanyaan retoris dari ayahku yang sebenarnya tidak perlu dijawab.
"Kau sudah mendapatkan Braxton Hotel LA?" Tanya ayahku dengan wajah serius.
"Tidak, mendapatkan Braxton Hotel LA sangatlah sulit karena hotel itu tidak dikuasai Xavier."
"Lalu, mengapa kau sudahi semua ini jika kau belum mendapatkan Braxton Hotel LA? Kau tahu kan jika tujuan utama kita adalah Braxton Hotel LA? Hotel itu adalah induk dari seluruh cabang Braxton Hotel! Jika kita bisa mendapatkan hotel itu, semuanya akan lengkap, perusahaan ayah dapat pulih kembali dengan cepat dan lebih dari itu--kita bisa menjadi penguasa dunia perhotelan yang terkuat!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Cupcakes For Revenge
Romance[Book #2 of Cupcakes for a Missing Heart - Braxton Family's Life After Married] "Memilih pasangan hidup adalah hal terpenting dalam hidupmu. Karena jika pilihanmu salah, hidupmu akan terasa hampa, dan terkadang kau tak menyadarinya sampai kau terban...