22. Reunite

292 16 2
                                    

"Jadi hubunganmu dengan lelaki itu sudah berakhir?" Aku mengangguk memberi jawaban.

Kami baru saja mengantarkan Emily ke sekolah beberapa saat yang lalu dan sekarang kami sedang dalam perjalanan kembali ke toko kue.

Aku kurang paham dengan apa yang sedang Xavier lakukan disini. Dia memang tidak punya sesuatu untuk dikerjakan lagi--karena seluruh hotel yang dimilikinya sudah kuambil dan kemudian hotel tersebut beralih kepada ayahku--tapi secara teknis, satu hotel lagi yang berada di negara asalnya masih menjadi milik adiknya. Apakah sebagai kakak yang baik dia tidak ingin membantu adiknya mengurus hotel itu meskipun secara kepemilikan, hotel itu sudah bukan miliknya lagi? Meskipun hotel itu sekarang milik Michael dan bukan milik Xavier lagi, apakah Michael tidak membutuhkan Xavier untuk mengurus Braxton Hotel LA yang besar itu? Mengapa Xavier malah membuang-buang waktunya disini dan tak jelas melakukan apa?

Ya, ya, ya, sebenarnya aku tahu salah satu jawaban mengapa Xavier memilih untuk membuang-buang waktunya disini ketimbang mengurus hotel peninggalan keluarganya di Los Angeles sana, tentu saja karena ada Emily disini. Namun, apakah hanya itu alasan Xavier berada disini? Rasanya, seorang Xavier tak akan mau membuang-buang waktunya hanya untuk satu alasan saja. Ah, mungkin nanti aku akan menemukan jawabannya, dan aku harap aku segera mengetahuinya.

"Siapa yang memutuskan hubungan lebih dulu?" Tanya Xavier lagi.

"Dia." Jawabku singkat karena sebenarnya aku malas membahas soal ini.

"Pfftt bahahaha! Wah, kau terkena karma, tuh!" Celetuk Xavier sambil tertawa seenaknya. Aku langsung meliriknya tajam karena celetukannya itu. Ya, ya, kuakui dulu aku yang memutuskan untuk berpisah dengan Xavier, dan sekarang ketika aku menjalani hubungan dengan Calvin, ternyata hubungan kami akhirnya kandas juga karena Calvin memutuskan hubungan denganku.

Aku agak kesal kepada Xavier bukan hanya karena celetukannya saja, tetapi juga karena reaksinya yang malah tertawa terbahak-bahak seperti itu. Tidakkah dia tahu kalau penyebab kandasnya hubunganku dan Calvin adalah dia? Menyebalkan sekali bukan jika melihat si penyebab kandasnya hubunganku malah tertawa mengejek seperti itu.

"Ini semua karena kau, tahu!" Jawabku jengkel.

"Aku? Menagapa tiba-tiba aku disangkutpautkan ke dalam masalah kalian? Hey, aku kan tidak mencampuri urusan kalian berdua selama ini, aku berada disini hanya karena putriku." Jawab Xavier membela diri.

"Justru karena itu! Karena kau adalah ayah Emily!" Aku bingung bagaimana caranya menjelaskan secara detail tentang keterlibatan Xavier dalam berakhirnya hubunganku dengan Calvin.

Xavier terkekeh, "Lalu kenapa? Sejak dulu aku juga sudah menjadi ayah Emily dan kalian berhubungan seperti biasa, kan? Lalu apa masalahnya sekarang?" Tanya Xavier tak terima disalahkan.

"Ugh, karena... karena kau muncul disini sekarang." Karena Xavier kembali ke Inggris, aku pun akhirnya membiarkan Emily mengetahui siapa ayah kandungnya, dan kemudian Calvin merasa lebih baik jika Emily--dan aku--kembali bersama Xavier, menjadi keluarga yang sempurna, katanya. Apakah aku dan Xavier bisa kembali bersama setelah Xavier menghancurkan cintaku untuknya dan aku menghancurkan cinta Xavier untukku? Apakah kami masih bisa memberikan keluarga yang sempurna untuk Emily setelah kami saling menghancurkan satu sama lain seperti ini?

Xavier terdiam setelah mendengar jawabanku. Mungkin tidak masalah bagi Calvin jika ayah Emily masih hidup, namun yang menjadi masalah bagi Calvin adalah jika Xavier ada disini, bersamaku dan Emily, ditambah lagi masa-masa sibuk Calvin yang membuat hubungan kami merenggang sehingga menimbulkan celah untuk Xavier kembali masuk ke dalam kehidupanku dan Emily. Dan aku yakin, meskipun aku tidak menjelaskan alasanku secara detail, Xavier pasti mengerti mengapa kehadirannya disini membuat hubunganku dan Calvin berakhir.

Cupcakes For RevengeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang