"Selamat datang kembali di Los Angeles, Mr. Braxton. Selamat datang, Mrs. Braxton." Sapa seorang pria yang kira-kira usianya tidak berbeda jauh dengan Xavier.
"Terima kasih telah menjemput kami, Peter." Xavier tersenyum sekilas kepada pria yang menjemput kami itu.
"Oh ya sayang, kau pasti belum pernah bertemu dengannya, ya? Kenalkan, ini adalah orang yang melakukan segala tugasmu sebagai istri sebelum aku menikah denganmu, namanya Peter." Aku mengernyitkan dahi ketika mendengar ucapan Xavier, "Sebelum kau menikah denganku, dia yang menjadi istrimu?" Tanyaku pelan. Aku rasa aku sedikit salah paham, tapi apakah mungkin setelah kutinggal beberapa tahun lalu, Xavier sempat melampiaskan perasaannya kepada seorang... laki-laki? Entah mengapa aku masih belum menangkap maksud dari perkataannya tersebut. Entahlah, mungkin ini adalah efek perjalanan jauh tadi, aku jadi kurang berkonsentrasi.
Xavier nampak ingin tertawa, namun ia segera menyembunyikannya dibalik wajah penuh wibawanya. "Dia yang mengurus segala kebutuhanku selama aku belum menemukan pendamping, dia asisten pribadiku, Carol." Ia menjelaskan dengan suara lembut dan penuh kesabaran. Untunglah dia masih sabar menghadapi istri yang salah fokus seperti aku ini.
"Senang bertemu denganmu, Peter." Ujarku setelah aku mengerti bagaimana hubungan Peter dan Xavier sebenarnya--yang sama sekali tidak seperti apa yang otak kacauku pikirkan.
"Suatu kehormatan dapat bertemu dengan anda, Mrs. Braxton." Ujarnya sambil mengangguk sopan. "Baiklah, silahkan masuk ke mobil, tuan dan nyonya. Saya akan mengantarkan tuan dan nyonya ke Braxton Hotel." Tambah Peter sambil membukakan pintu untuk kami. Xavier mempersilahkanku masuk lebih dulu, kemudian dia menyusul masuk ke mobil setelahku.
Setelah kami berdua berada di dalam mobil, aku pun memutuskan untuk bertanya pada Xavier, "Kenapa Peter mengantar kita ke B-Hotel? Apakah selama ini kau tinggal di hotelmu?" Setahuku, sebelum menikah denganku, Xavier hidup sendiri. Mungkin karena ia hidup sendiri dan hanya membutuhkan satu kamar untuk istirahat dan melakukan aktivitas di luar pekerjaan, akhirnya ia memutuskan untuk hidup di hotel yang menjadi lahan bisnisnya. Bisa jadi, kan?
Eh, tapi tunggu... Xavier kan sudah menemukan adiknya, mana tahu mereka tinggal bersama selama di LA? Ya, bisa jadi juga. Karena sekarang Michael sudah menikah dan Michael yang tinggal di LA, mungkin rumah mereka itu menjadi hak milik Michael sehingga Xavier menjadi tidak enak untuk kembali ke rumah LA-nya karena mungkin saja kehadiran kami membuat aktivitas Michael dan Roseline di rumah menjadi kurang nyaman sehingga pada akhirnya Xavier memutuskan untuk menginap di hotelnya sendiri, bisa jadi.
Ah, entahlah. Sejak turun dari pesawat tadi, aku menjadi banyak berasumsi yang tidak-tidak, mulai dari Peter yang kukira punya hubungan spesial dengan Xavier sebelum Xavier menikah denganku sampai asumsi jika selama ini Xavier tinggal di hotel. Huh, pikiranku ini aneh-aneh saja, sih.
"Tentu aku tidak tinggal di hotel, sayang. Aku punya rumahku sendiri." Jelas Xavier.
"Apakah itu rumah yang kau tinggali bersama adikmu?" Tanyaku lagi untuk membuktikan asumsiku.
"Bukan. Michael tinggal di apartment-nya sendiri sementara aku tinggal di penthouse-ku. Kami tidak pernah tinggal bersama lagi semenjak kami terpisah ketika masih kecil dulu." Jelasnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cupcakes For Revenge
Romance[Book #2 of Cupcakes for a Missing Heart - Braxton Family's Life After Married] "Memilih pasangan hidup adalah hal terpenting dalam hidupmu. Karena jika pilihanmu salah, hidupmu akan terasa hampa, dan terkadang kau tak menyadarinya sampai kau terban...