"Hai, Emily!" Sapa seseorang yang baru memasuki toko Cupcake Heart.
"Dad!" Emily yang sedang berada dibalik etalase bersama Santana segera berlari menghampiri orang tersebut dengan semangat.
"Siapa yang datang, Em?" Tanya Caroline sambil mengintip dari pintu dapur.
"Hei." Sapa Caroline yang berjalan keluar dari dapur setelah mengetahui siapa orang yang baru datang itu--yang ternyata adalah Xavier.
"Aku... hanya ingin mengajak Emily jalan-jalan." Xavier meminta izin kepada Caroline. "Em, mau pergi ke pantai bersama dad?" Ajak Xavier kepada putrinya.
Setelah pertemuan Xavier dan Caroline di taman waktu itu, untungnya Caroline segera menjelaskan siapa Xavier sebenarnya kepada anaknya itu, sehingga sekarang Emily sudah tahu siapa ayah kandungnya.
"Ya, aku mau, dad!" Jawab gadis kecil itu dengan semangat. Melihat antusiasme dari Emily yang begitu tinggi, Caroline pun tidak tega untuk melarangnya, lagipula setelah lima tahun tidak pernah bertemu dengan ayahnya, Emily pasti sangat menginginkan jalan-jalan bersama ayah kandungnya.
"Bagus! Ayo, kita berangkat!" Jawab Xavier sambil menggamit tangan kecil Emily.
"Tunggu dulu, dad. Aku harus telepon Joe dulu. Aku mau kita jalan-jalan ke pantainya bersama Joe, Calvin dan mum juga."
***
Jadi beginilah nasib Xavier pada akhirnya, ia harus melihat pasangan sok romantis didepannya yang tidak bisa melepaskan diri dari satu sama lain sementara dirinya harus berjalan di belakang sambil menggandeng dua anak di sebelah kiri dan kanannya agar mereka tidak pergi entah kemana lalu menghilang.
Miris sekali nasibnya saat ini, ia harus menjadi baby sitter disaat mantan istrinya asik berpacaran dengan laki-laki yang menggantikan posisinya. Untung salah satu anak yang dijaganya adalah anaknya sendiri, kalau tidak ia tidak akan mau sukarela melakukan ini. Ia datang kesini untuk mengambil asetnya kembali, bukan menjadi pengasuh anak-anak disaat mantan istrinya asik berpacaran. Cih, mau dikemanakan harga dirinya!
"Dad, hari ini kita mau main apa?" Tanya Emily kepada Xavier. Xavier melihat ke arah Caroline yang ternyata sudah mengambil posisi di atas tikar dan bersantai bersama kekasihnya itu. Kalau sudah begitu, secara tidak langsung Caroline memintanya untuk benar-benar menjadi baby sitter untuk kedua anak ini, jadi apa boleh buat, karena pergi ke pantai adalah ide Xavier, maka dia harus bertanggung jawab untuk membuat anak-anak ini senang, demi putrinya.
"Oh ya, dad membawa ini. Dulu ketika dad masih kecil, dad sering memainkan ini bersama Uncle Michael." Ujar Xavier sambil memberikan layangan kepada kedua anak itu.
Layangan memiliki kisah sendiri dalam hidup Xavier. Layangan mengingatkannya akan kenangan indah bersama keluarganya di sabana Idaho, layangan membuatnya selalu mengingat kedua orang tuanya, maka dari itu, ia ingin mengajak Emily bermain layangan agar Emily selalu ingat kepadanya seperti Xavier yang selalu mengingat kedua orang tuanya meskipun mereka telah tiada.
"Wow, layangan! Keren!" Komentar Joe sambil melihat layangan yang diberikan Xavier dengan kagum.
"Tapi aku tak bisa bermain layangan, dad. Aku tidak pernah main layangan. Seharusnya dad tahu kalau anak perempuan suka bermain boneka, bukan layangan." Keluh Emily kepada ayahnya, sementara Joe dan Xavier malah sibuk mempersiapkan layangan mereka dengan semangat.
"Tenang saja Emily, nanti ayah bantu. Percayalah, ini menyenangkan!" Ujar Xavier sambil membantu anaknya untuk beradaptasi dengan layangannya.
Xavier pun membantu Emily untuk menerbangkan layangannya, dan ketika layangan tersebut sudah terbang dengan stabil, barulah Xavier memberikan kuasa sepenuhnya kepada Emily untuk mengontrol layangannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cupcakes For Revenge
Romance[Book #2 of Cupcakes for a Missing Heart - Braxton Family's Life After Married] "Memilih pasangan hidup adalah hal terpenting dalam hidupmu. Karena jika pilihanmu salah, hidupmu akan terasa hampa, dan terkadang kau tak menyadarinya sampai kau terban...