12. Should I Believe in Love?

292 11 0
                                    

Michael memegang pipinya yang masih terasa panas akibat mendapatkan hadiah dari telapak tangan ayah mertuanya.

Ia tidak pernah merasakan sebuah tamparan keras seperti ini dari orang tua kandungnya--karena mereka tidak sempat hidup lebih lama untuk mendidik Michael dengan cara seperti ini. Orang tua asuhnya pun juga tidak pernah melakukan ini karena selama ini Michael dirasa tidak pernah melakukan suatu hal yang menyebabkan ia harus mendapatkan sebuah tamparan keras. Namun jika kali ini ia justru mendapatkannya dari ayah mertuanya, ia tahu bahwa ia telah melakukan hal yang keterlaluan terhadap putri dari lelaki yang memberikan hadiah untuknya ini.

"Ayah memang memintamu untuk membuat Rose kembali dengan atau tanpa paksaan, tapi bukan seperti ini caranya!" Ujar lelaki itu berang sambil melemparkan tumpukan kertas ke atas meja yang berada di hadapan Michael.

Hanya dengan sekali lihat saja, Michael sudah tahu bahwa kertas itu memuat gambar dirinya--bersama anak tiri dari ayah mertuanya ini yang juga berarti adalah saudara iparnya, mantan pacarnya.

Ia tahu kebodohan apa yang telah ia buat. Ia telah melukai hati istrinya sekaligus membuat saudara iparnya terlibat ke dalam masalah keluarga kecilnya. Ini semua karena ia yang tidak dapat menahan nafsu bodohnya yang menguasainya tempo hari. Ia terlalu rindu dengan Roseline, terlalu mabuk, dan terlalu lama tidak mendapat kebutuhan biologisnya sehingga dalam sekejap ia menganggap bahwa wanita yang saat itu bersamanya--Madilyn--adalah istri yang sudah lama dirindukannya, yang tak lain adalah Roseline.

"Ayah benar-benar kecewa padamu, Michael. Mengapa kau harus melakukan itu padahal kau sudah memiliki istri? Bahkan dengan saudara tiri istrimu sendiri! Ayah tidak bisa membayangkan seberapa kecewanya Roseline terhadap dirimu. Dia tidak kunjung keluar dari kamarnya sejak ia kembali dari Perancis beberapa hari yang lalu." Untuk itulah Michael datang kesini, untuk meminta maaf sekaligus untuk membawa istrinya kembali pulang ke apartment-nya--yang sepertinya akan sulit.

Michael terus menunduk mencerna kata demi kata yang diucapkan ayah mertuanya,

Ayah benar-benar kecewa...

...mengapa kau harus melakukan itu...

...saudara tiri istrimu...

Saudara tiri istrimu...

Ia merasa buruk, benar-benar buruk. Ia sudah membuat ayah mertuanya kecewa, istrinya kecewa, dan saudara iparnya... yang harus terkena masalah karenanya. Ia terus mempertanyakan pertanyaan yang terus bergema di benaknya kepada dirinya sendiri, mengapa aku harus melakukan itu? pikirnya.

Jika saja ia tidak menuruti Xavier untuk tetap mengadakan pesta untuk hotelnya, jika saja ia berada di London sekarang untuk menjenguk kakaknya itu, semua ini tidak akan terjadi, ia tidak akan berakhir seperti ini--disidang oleh ayah mertua, tidak bisa bertemu dengan istri yang telah dirindukannya selama kurang lebih tiga bulan ini, dan juga merasa menjadi laki-laki yang kacau. Oh, ia benar-benar merasa buruk sekarang.

Tapi tunggu, tiba-tiba ia merasakan hal yang ganjil disini. Saudara tiri istrimu...'Kata itu terus terngiang di dalam pikirannya, dan ia tahu ada sesuatu yang salah dengan kata itu.

Saudara tiri Roseline yang tak lain adalah Madilyn Webster sudah lama menghilang dan tak lagi memunculkan batang hidungnya bahkan di pesta pernikahan Roseline dan Michael sekalipun. Rasanya agak aneh ketika tiba-tiba wanita itu muncul di pesta hari jadi Braxton Hotel padahal dia bahkan tidak menampakkan dirinya di pesta pernikahan saudara tirinya sendiri. Apakah dia berhalangan hadir saat itu sehingga dia tidak bisa datang di pesta pernikahan Michael dan Roseline? Tidak, Michael tidak yakin. Jika ia memang sibuk, setidaknya dia memberikan pemberitahuan. Tetapi selama ini tidak ada kabar terbaru darinya, kabar terakhir yang diberikannya kepada orang tuanya adalah dirinya yang kembali ke rumah lamanya dan tinggal dengan ayah kandungnya. Setelah itu, tidak ada hal baru.

Cupcakes For RevengeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang