Perch Los Angeles, 07.00 PM.
"CAROLINEEE!" Perempuan muda nan cantik yang sedang duduk menunggu di salah satu meja yang terletak di restoran tersebut langsung berseru lantang sambil menyambut kedatangan Caroline bersama Xavier--dan seseorang lainnya yang datang bersama pasangan tersebut.
Ketiga orang itu pun langsung bergabung di meja yang sama dengan perempuan tersebut, kemudian perempuan itu bertanya, " Kapan kalian sampai? Sudah berapa lama kalian berada di LA? Ah, mengapa tidak memberitahuku ketika kalian mendarat di LAX? Aku kan bisa menjemput kalian disana." Perempuan tersebut ternyata masih sama seperti dulu, masih ramai ketika berbicara.
"Kami baru saja sampai beberapa jam yang lalu. Kami tidak ingin memberitahukanmu tentang kedatangan kami sebelumnya karena kami tidak mau membuatmu repot-repot menjemput kami, kami tidak mau mengganggu kesibukanmu--meskipun saat ini pun kami bisa dibilang telah mengganggu kesibukanmu." Jelas Caroline. Bahkan, ia membuat janji pertemuan ini beberapa saat setelah ia sampai di LA. Jadi, bisa dikatakan jika kedatangan Caroline dan Xavier ke LA cukup mendadak.
"Oh, tidak mungkin kalian merepotkanku. Bagaimanapun juga, kita kan sudah lama tidak bertemu, jadi meskipun pekerjaanku menumpuk sekalipun, aku akan tetap meluangkan waktuku untuk bertemu kalian." Jawab perempuan itu sambil tersenyum ramah, sementara Caroline maupun Xavier juga membalas dengan senyum sebagai isyarat bahwa mereka senang jika perempuan itu mau meluangkan waktunya untuk datang ke restoran ini dan bertemu dengan Caroline serta Xavier.
"Omong-omong, siapa gadis kecil ini? Hai, gadis manis. Kau imut sekali." Tanya perempuan itu sambil mengelus pipi gadis kecil yang ikut serta dengan Caroline dan Xavier itu.
"Oh ya, ini Emily, putri kami." Ujar Caroline memperkenalkan buah hatinya kepada perempuan itu. "Em sayang, ini Aunty Rose." Caroline pun juga memperkenalkan perempuan itu kepada putrinya.
"P-putri? Maksudmu... anak? Kalian memiliki anak? Maksudku... wow, selamat! Kalian datang dengan banyak berita yang mengejutkan! Melihat kalian datang bersama saja sudah membuatku terkejut, ditambah lagi dengan kehadiran gadis cantik ini, pasti kalian merasakan kebahagiaan yang luar biasa. Aku turut bahagia atas kalian." Ujar Roseline yang tanpa sadar menitikkan air mata karena terharu melihat keluarga kecil Caroline yang telah kembali
"Terima kasih, Rose. Sebenarnya, masih ada beberapa hal lainnya yang ingin kami beritahukan padamu." Jawab Caroline selanjutnya, membuat Roseline semakin penasaran dengan beberapa hal yang ingin disampaikan teman sekaligus saudara iparnya tersebut.
"Baik, katakanlah."
"Jadi, maksud dan tujuan kami datang kesini yang pertama adalah untuk mengantarkan ini kepadamu--dan Michael, meskipun kami tidak terlalu yakin jika kau akan datang bersama Michael, tapi kami amat berharap jika kau datang bersamanya." Ujar Xavier sambil memberikan sebuah kartu berwarna perak yang bertuliskan nama dari kedua orang yang berada dihadapan Roseline saat ini.
"Caroline Portendorfer dan Xavier Braxton... Benarkah?" Ujar Roseline sambil mengucapkan kedua nama orang yang tertera di dalam kartu tersebut, kemudian perempuan itu mendongak untuk menatap pasangan yang berada dihadapannya saat ini dengan tak percaya.
"Kami ingin meresmikan kembali hubungan kami." Jawab Caroline dengan wajah yang merona, kemudian Xavier menambahkan, "Aku ingin meminta Caroline untuk menjadi istriku kembali."
"B-benarkah?" Roseline yang mendengar hal tersebut masih tak percaya. Roseline tak percaya karena senang jika saudara iparnya itu kembali bersama, tetapi di sisi lain Roseline juga tak percaya dengan Xavier yang ingin meminta Caroline untuk kembali menjadi istrinya. Apakah Xavier benar-benar yakin untuk kembali dengan Caroline setelah apa yang Caroline lakukan pada Xavier dulu? Sampai saat ini sebenarnya Roseline masih belum percaya jika Caroline tega melakukan hal itu dulu, tetapi jika mereka sampai bercerai saat itu, hal tersebut membuktikan bahwa kekacauan itu memang benar-benar terjadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cupcakes For Revenge
Romance[Book #2 of Cupcakes for a Missing Heart - Braxton Family's Life After Married] "Memilih pasangan hidup adalah hal terpenting dalam hidupmu. Karena jika pilihanmu salah, hidupmu akan terasa hampa, dan terkadang kau tak menyadarinya sampai kau terban...