2 tahun kemudian...
London, 10.41 AM
Sudah sangat lama ia tidak datang ke tempat ini lagi. Dulu, tempat ini adalah pusat aktivitasnya, ia menghabiskan sepanjang harinya di tempat ini sampai ia merasa bosan, namun sejak ia menghadiahkan tempat ini untuk mantan istrinya, ia pun hanya menghabiskan hidupnya dengan berdiam diri di tengah lindungan hutan belantara Sawtooth.
Ia turun dari taksi yang ditumpanginya, lalu ia langsung melangkah masuk ke dalam gedung yang pernah menjadi miliknya itu. Tak ada yang berbeda dari B-Hotel London, semuanya masih sama seperti terakhir kali ia tinggalkan, kecuali...
"Maaf Mr. Braxton, anda dilarang masuk."
Whoops, ternyata Xavier salah mengira. Interior maupun eksterior dari Braxton Hotel memang tidak berubah, tapi sistem keamanannya-lah yang berubah. Coba bayangkan, bagaimana bisa seorang Mr. Braxton tidak diperbolehkan memasuki Braxton Hotel? Bagaimanapun juga, hotel ini masih menggunakan namanya, dan meskipun hotel ini bukan miliknya lagi, paling tidak seharusnya ia mendapatkan kompensasi atas penggunaan namanya tersebut.
Xavier cukup terkejut karena ternyata hotel ini masih menggunakan namanya, ia kira hotel ini akan berganti nama setelah enam tahun berpindah kepemilikan, mungkin mereka takut kehilangan pelanggan atau takut disangka hotel baru dan belum terkenal jika tidak menggunakan namanya, maklum, namanya memiliki daya pikat yang tinggi.
Ya, paling tidak itu adalah pemberian ayahnya yang sangat berguna. Ayahnya-lah yang membuat nama 'Braxton' menjadi memiliki daya pikat, ia sih hanya meneruskan keberuntungan itu saja.
Niat Xavier ketika datang ke hotel ini adalah pergi menuju ruangan lamanya dan melakukan 'negosiasi' dengan wanita ular itu seperti apa yang direncanakannya dengan Michael, namun bagaimana ia mencapai ruangan lamanya itu jika baru sampai pintu utama hotel saja ia sudah dilarang masuk seperti ini.
"Kau berani melarangku? Aku ada keperluan dengan Caroline, bukan denganmu. Jadi minggir, biarkan aku masuk." Ujar Xavier sambil memaksa untuk masuk, namun si petugas keamanan ini masih saja menghalangi jalan Xavier.
"Maaf, tapi ini perintah. Saya tidak bisa membiarkan anda masuk ke dalam."
Akhirnya, dengan kesal Xavier melangkah mundur. Sebenarnya, bisa saja ia melumpuhkan petugas keamanan itu--Xavier memiliki masa lalu yang keras di jalanan, jadi ia sudah biasa menghadapi hal yang seperti ini--namun karena sekarang ia bukan lagi penguasa First Street, jadi ia harus menjaga sikapnya, ia tidak mau jika ia memperburuk citra B-Hotel--karena namanya masih terkait dengan hotel ini, hotel yang akan ia ambil alih kembali.
***
Caroline's POV
"Santana, aku bisa mempercayakan anak-anak padamu, kan? Aku titip anak-anak ya, kami pergi dulu."
"Well, sepertinya sekarang aku mulai kembali pada pekerjaan lamaku. Baiklah, aku berjanji akan menjadi baby sitter yang baik untuk Em dan Joe. Nikmati makan malam kalian, have fun!" Ujar Santana pura-pura sebal karena aku meninggalkannya namun sedetik kemudian ia tersenyum lebar kepada kami. Iya, kami--aku dan Calvin.
Jadi begini ceritanya, banyak sekali hal yang terjadi padaku--dan Emily--dalam dua tahun terakhir. Semuanya dimulai di taman itu....
Baiklah, aku akan menjelaskan siapa Calvin yang saat ini sedang bersamaku. Dia adalah lelaki yang melihatku di taman dua tahun yang lalu ketika aku dan Santana sedang menemani Em bermain di taman, dia adalah ayah dari Joe--anak lelaki yang menjadi teman Em bermain di taman waktu itu. Dan kau tahu apa kesan pertamanya ketika dia mengenalku? Dia kira aku seorang lesbian dan Em adalah anak adopsiku dengan Santana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cupcakes For Revenge
Romance[Book #2 of Cupcakes for a Missing Heart - Braxton Family's Life After Married] "Memilih pasangan hidup adalah hal terpenting dalam hidupmu. Karena jika pilihanmu salah, hidupmu akan terasa hampa, dan terkadang kau tak menyadarinya sampai kau terban...