"Kau tidak ingin bertemu dengannya?"
Tanya Jisung yang masih berdiri di depan Jeno yang tengah menahan amarahnya sampai wajahnya memerah."Aku tidak akan pernah ingin bertemu dengannya lagi!"
Ucap Jeno dengan rasa kesalnya yang mulai memuncak. Jisung tidak mengatakan apapun lagi setelahnya, ia hanya mengambil sesuatu dari saku celananya lalu memberikannya kepada Jeno."Ini kartu nama ku, kau bisa menghubungi ku kapanpun. Dan aku berjanji tidak akan memberitahukan hal ini pada tuan Jaemin"
Ucapnya sambil memberikan kartu bewarna putih ditangannya.Jeno menatap bingung dan aneh kearah pria itu,
"Aku tidak butuh itu!""Ini bukan untuk mu, tapi untuk anak mu"
Jawab Jisung yang berhasil membuat Jeno sontak menyentuh perut buncitnya."Kau akan melahirkan bulan depan, bukan? Aku akan menemui mu di rumah sakit"
Ucap Jisung sekali lagi. Ia memasukan kartu namanya ke dalam kantong belanjaan Jeno, membuat Jeno hanya bisa terdiam dibuatnya."Tuan Jaemin sangat menghawatirkan mu dan bayi kalian. Dia sudah berpisah dengan nyonya Winter. Dan saat ini dia sedang mengalami depresi yang cukup berat karena kepergian mu yang cukup lama"
Ucap Jisung. Membuat Jeno sedikit kaget dengan perkataan Jisung."Aku tidak peduli"
Tentu saja Jeno akan mengatakan hal itu. Apapun yang dikatakan Jisung padanya ia yakin jika Jisung hanya ingin menyatukan mereka kembali tanpa memperdulikan rasa sakit yang Jeno rasakan berbulan-bulan ini karena Jaemin."Baiklah, aku akan pergi"
Ucap Jisung tanpa merespon kekesalan Jeno. Membuat Jeno langsung membeku sesaat dan memperhatikan tubuh Jisung yang mulai menjauh darinya.Kembali dengan percakapan Jisung dan Jaemin diruangan pria tampan itu.
"Apa yang harus ku lakukan?"
Tanya Jaemin yang kini memijat keningnya. Ia sedikit menundukan pandangannya kearah bawah. Jisung tidak mengatakan apapun, dan hanya bisa diam saja disana sambil mendengarkan keluh kesah sang atasan.Cukup lama Jaemin dalam posisi itu, hingga akhirnya ia kembali menoleh kearah Jisung dengan cepat setelah mendapatkan sebuah ide.
"Bisakah kau menjaga dan memperhatikan Jeno sampai dia melahirkan?"
Tanyanya pada sang sekretaris. Jisung tentu saja akan langsung mengangguk."Anda berniat bertemu dengannya, tuan?'
Tanya Jisung."Mungkin nanti, setelah anak kami lahir"
Jawab Jaemin."Menurut saya, anda perlu memberikan waktu yang lebih lama untuk Jeno menerima anda kembali."
Ucap Jisung memberikan pendapatnya."Kenapa begitu?"
Tanya Jaemin yang terlihat sedikit bingung dengan perkataan Jisung."Masa kehamilan dan juga keadaannya yang sekarang akan banyak menguras banyak energi dari Jeno. Saya sarankan anda untuk menemuinya ketika anak kalian bisa berjalan ataupun bicara. Pada saat itu Jeno akan lebih leluasa memaafkan masa lalunya"
Ucap Jisung menjelaskan maksud dari perkataannya."Tapi bagaimana jika dia malah semakin membenci ku?"
Ucap Jaemin yang mulai ragu."Selama itu, saya akan selalu datang menemuinya dan membantunya atas dasar suruhan anda, tuan. Saya akan terus membuatnya sadar jika anda benar-benar ingin minta maaf padanya"
Ucap Jisung. Jaemin yang mendengar hal itu terlihat berpikir sebentar hingga akhirnya ia memutuskan untuk menyetujui perkataan Jisung.VannoWilliamsSuldarta
KAMU SEDANG MEMBACA
Married to the CEO (JaemJen)
Teen FictionJeno, seorang anak sma yang memilih untuk menjual dirinya ke seorang Ceo yang begitu tertarik dengannya demi pengobatan adiknya. Story from child (Crazy Ceo)