part 19

1.3K 161 0
                                    

Hari ini Jisung datang cukup terlambat. Bohong rasanya jika Jeno tidak menunggu kehadiran pria tampan berwajah datar itu untuk bermain dengan anaknya Jackson dan menanyakan hal yang sama kepada Jeno berulang kali.

Satu botol minuman berwarna ungu menjulur didepan Jeno. Ini minuman yang selalu Jisung beli jika berkunjung ke mini market ini selama empat tahun ini.

"Kali ini kenapa lama sekali? Kau terjebak macet, ya?"
Tanya Jeno tanpa menoleh kearah sang pembeli, ia membungkus minuman itu dan memberikannya.

"Apa kau sangat sibuk-"
Perkataan Jeno tiba-tiba saja terhenti saat melihat kearah seeorang yang ia ajak bicara sedari tadi.

"Jaemin"
Ucapnya dengan wajahnya yang terlihat sangat kaget, pria tampan dengan raut dinginnya itu hanya diam saja didepan Jeno yang terlihat sangat kaget dengan kehadirannya disana.

"Lama tidak bertemu, Jeno"
Ucapnya dengan senyuman tipis di akhir kalimatnya.

Jeno sungguh kaget, benar-benar kaget. Hal yang tidak pernah tepikirkan akan terjadi padanya akhirnya terjadi didepannya saat ini. Pria tampan yang hampir lima tahun yang lalu mencampakannya yang tengah hamil saat itu. Bersyukur Haechan dan Mark mau menampung dan menyembunyikannya selama ini hingga akhirnya Jisung datang dan mengganggu hidupnya karena suruhan dari pria yang ada didepannya saat ini.

"Apa yang kau lakukan disini?"
Tanya Jeno penuh dengan waspada. Tidak ada pengunjung di hari itu, karena Jaemin yang sebenarnya sudah membeli tempat itu sehari sebelum ia memutuskan untuk bertemu dengan Jeno karena ia yang sudah tidak tahan lagi.

"Aku ingin bertemu dengan mu"
Ucap Jaemin dengan tatapan teduhnya.

Jeno tidak buta sungguh tidak, ia melihat banyak perubahan yang terjadi pada Jaemin dari semenjak terakhir kali mereka bertemu sebelumnya. Rambut hitamnya yang sedikit berantakan meski masih terlihat cocok untuknya dan kantung matanya yang menghitam dan terlihat jelas wajah Jaemin juga mulai kusam, begitupun dengan tubuhnya yang sepertinya agak mengurus walau tertutupi oleh mantel hitamnya.

"Kita sudah tidak memiliki urusan apapun lagi. Kau meninggalkan ku, kau ingat!? Lebih baik kau pergi dari sini sekarang!"
Ucap Jeno sambil menunjuk kearah pintu keluar untuk Jaemin. Namun pria itu menggelengkan kepalanya, kedua matanya berkaca seperti menahan tangis.

"Aku minta maaf"

Perkataan dari Jaemin itu berhasil membuat Jeno tersenyum asam kearahnya.

"Simpan kalimat itu untuk mu sendiri! Aku tidak butuh itu!"
Ucap Jeno dengan marahnya yang mulai memuncak. Mudah sekali pria yang ada didepannya ini meminta maaf padanya setelah semua yang ia lakukan pada Jeno dan anak mereka.

Anak mereka?

"Mama!"
Teriakan nyaring terdengar dari arah pintu masuk dan keluar dari mini market itu.

Terlihat Jackson kecil yang baru saja pulang dari playgroundnya.

Anak itu selalu membawa boneka dinosaurus yang Jisung berikan kepadanya sebagai hadiah ulang tahun pertamanya.

Jaemin yang ikut menoleh kearah yang sama dengan Jeno. Dibuat begitu kaget saat melihat kehadiran Jackson disana yang tengah tersenyum dengan sangat manis.

Ini Jackson..

Anaknya..

Darah dagingnya..

Anak yang terus ia perhatikan dari kejauhan sekarang berdiri tepat didepan matanya. Tidak ada jarak yang jauh dan Jaemin bisa meraihnya.

Jeno segera menghampiri sang anak lalu memeluknya dengan erat menatap tajam kearah Jaemin yang menatap tidak suka kearah mereka.

"Mama, dimana appa Jisung? Apa appa Jisung tidak datang hali ini?"
Tanyanya. Jaemin yang mendengar hal itu kembali dibuat tertegun. Ia tau jika Jackson memang memanggil Jisung dengan panggilan appa, tapi saat mendengarnya secara langsung kenapa sesakit ini rasanya.

Jackson yang tidak mendapat jawaban dari Jeno, langsung menoleh kearah arah pandang Jeno. Ia melihat kearah Jaemin yang kini tengah menatap sendu kearahnya.






































"Daddy..?"












































VannoWilliams

Married to the CEO (JaemJen)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang