020724

736 81 6
                                    

BUAT YANG UDAH VOTE DAN KOMEN AKU MAU NGUCAPIN MAKASIH 💖🌷💐🎶, gak nyangka cerita gajelas gini ada Yang baca, cinta aku sama kalian. ❤️🍼🐻

Typo tandai!!!

Happy reading
...

Baju basah kuyub, bibir pucat dan bergetar menggambarkan keadaan Kala dan Hayden saat ini, melajukan Yamaha R15 V3 menembus hujan dengan kecepatan sedang, karena minimnya jarang pandang.

"Ini masih jauh gak??" Tanya Kala

"Dikit lagi" jawab Hayden

"Dari tadi dikit dikit terus, tapi gak nyampe nyampe perasaan" ucap Kala

"HA?" Hujan deras ditambah angin membuat suara Kala tidak sampai dengan benar ke telinga Hayden.

"GAK"

"Habis ini belok kanan." Ucap Hayden.

"STOP STOP" ucap Hayden sambil menepuk keras pundak Kala.

"Lo tunggu, gua buka dulu," ucap Hayden sebelum turun dari motor, membuka gerbang rumahnya dan mempersilakan Kala masuk.

Dengan baju basah kuyub Hayden membuka pintu rumah diikuti Kala yang berdiri di belakangnya, disambut dengan tatapan khawatir dari tiga orang yang duduk di ruang tamu.

Melihat kedatangan anaknya, wanita yang dipanggil dengan sebutan bunda itu, menghampiri anaknya dengan tatapan khawatir "Kakak darimana aja?, pulang pulang basah kuyub padahal baru sembuh, kenapa gak neduh aja sih, atau hubungi ayah atau mas buat jemput."

"Kapan ya terakhir gua dikhawatirin kaya gini?, kayanya ga pernah haha" batin Kala dengan senyum sendu, bohong dia gak iri liat seberapa harmonis keluarga di depannya, boro boro harmonis orang keluarga aja dia gapunya, kan dia juga pengen dikhawatirin juga.

"Eh ini siapa?, temennya Hayden ya?, aduh kalian habis darimana kenapa gak neduh dulu, mana di luar deres banget bahaya banget naik motor hujan hujan" omel Bunda kepada dua remaja di depannya. 

"E-eh" Kala tersentak dari lamunannya.

"Aduh kamu udah pucat banget, langsung mandi ya, Pake air hangat, abang ini anterin temennya Kakak kekamar tamu, sekalian ambilin handuknya di lemari bagian paling atas" suruh bunda kepada Esha abang Hayden.

"Ayo ikut gua" ajak Esha sambil menarik tangan Kala, untuk mengikutinya.

"Kakak juga mandi juga, nanti kalo udah langsung ke meja makan, bunda buatin teh hangat temennya diajak, pasti belum makan kan?, nanti kita makan bareng aja" ucap Bunda.

"Iya bun" jawab Hayden setelahnya dia berjalan menuju kamarnya.  

"Ini handuknya, pake air hangat bisa kan?" Ucap Esha kepada Kala sambil menyerahkan handuk yang telah dia ambil

"Iya bang"  jawab Kala

"Yaudah sana mandi, gua keluar dulu ngambil baju ganti" ucap esha

"Thanks bang, maaf ngerepotin" ucap Kala berterima kasih.

"Santai, cepet mandi" suruh Esha sebelum dia keluar dari kamar.

Setelah Esha keluar dari kamar, Kala langsung masuk ke dalam kamar mandi, untung dia sering main kerumah temen temannya jadi gak keliatan dongo banget ketemu kamar mandi yang make shower gini, menyelesaikan mandinya dengan cepat, karena meski pakai air hangat tapi dia tetap merasa dingin.

Baru saja mau memakai handuk, pintu kamar mandi sudah diketuk dari luar, segera dia membuka sedikit pintu kamar mandi, dan menyebulkan kepalanya, dilihat Esha berdiri didepan pintu kamar mandi, dengan menjulurkan satu set pakaian, menjulurkan satu tangan untuk menerima baju dari Esha.

"Baju punya gua, gatau muat apa nggak, dan cdnya masih baru, belum gua pake sama sekali kalo gak muat gausah Pake" ucap Esha sambil menjulurkan pakaian yang dia bawa.

Setelah menerima baju dari Esha, kala memakainya dengan cepat, dan langsung keluar dari kamar mandi.

"Cdnya muat?" Tanya Esha kepada Kala yang baru saja keluar dari kamar mandi.

"Muat kok bang, agak kedodoran dikit, dikit banget." Ucap Kala sambil mengeringkan rambutnya dengan handuk.

"Habis ini langsung ke meja makan," suruh Esha kepada Kala.

"Iya bang, sekali lagi makasih padahal lo sama keluarga lo gak kenal sama gua, tapi udah baik banget, lusa gua balikin baju lo."

"Ambil aja, tu baju udah ga muat sama gua." Ucap Esha sambil mempermalukan Kala yang sedang mengeringkan rambut.

"Ayo" ajak Esha setelah Kala selesai mengeringkan rambut .

.
.
.

"Bun, yah abang sama Kala belum kesini?" Tanya Hayden kepada bunda dan ayahnya yang sudah duduk di meja makan.

"Belum paling bentar lagi, tuh udah datang" jawab ayah Hayden

"Selamat malam om tante" salam Kala

"Malam, ayo duduk jangan sungkan sungkan, tehnya diminun dulu biar badannya hangat" suruh bunda kepada Kala.

"Iya tan" jawab Kala, menarik salah satu kursi yang ada disana untuk dia duduk.

"Perasaan itu baju waktu dipake abang gua press body, tapi kok di lo jadi oversize" ucap Hayden sambil memperhatikan Kala dari atas hingga bawah. Dan cuma dibalas pelototan dari Kala, ini kalau gak ada orangtua Hayden udah Kala tonjok itu mulut yang kagak punya adab itu.

"Huss kakak" 

"Udah udah ayo segera dimakan keburu dingin, gausah sungkan ambil sepuasnya, mau tante ambilin?" Ucap ibu Hayden

"Gausah tan, biar saya ambil sendiri" ucap Kala, setelahnya dia mengambil nasi serta lauk pauknya, menu yang disajikan bunda Hayden cukup sederhana, sayur asem serta ayam dan tempe goreng dan juga sambel.

"Kamu temen sekelasnya Hayden?" Tanya ayah kepada Kala disela sela makan.

"Oh enggak om, saya sudah kelas sebelas" jawab Kala

"Kenal darimana?"

"Sebenarnya baru kenal tadi om, anak om nolongin saya" jawab Kala

"Nolongin?" Sekarang gantian ayah menatap Hayden seolah meminta penjelasan

"Jadi gini yah....."

....


Dikit dulu ya aku kehilangan mood buat nulis wkwkwk, btw ak nulis ini cuma sehari, biasanya aku nulis bisa beberapa hari bahkan minggu, jadi aku cukup bangga karena bisa nyelesain ini satu hari

Kalo ada Typo, kalimat atau tanda baca kurang pas, tandai ya, nanti aku perbaiki, untuk cast nyusul ya, kalian bebas bayangin siapapun kok


See you next chapter bye bye 👋

Btw Haechan samyetang

802 word

Sandyakala | Haechan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang