070824

724 74 8
                                    

nunggu lama ya???
Aku memohon maaf sedalam dalamnya karena sudah menghilang cukup lama, dimaafinkan?

Maaf juga kalau tulisanku belum banyak berubah, masih jelek masih sering Typo, tanda baca masih awur awuran, pengunaan bahasa yang mungkin kurang enak dibaca, tapi semoga kalian suka, jangan lupa vote, komen, dan jika berkenan bisaa follow. 

Buat yang sudah nungguin cerita inI aku mau ngucapin terimakasih sebanyak banyaknya, apalagi yang sudah spam komen dipart sebelumanya, kalian jadi alasanku buat tetap melanjutkan cerita ini

🫧HAPPY READING 🫧

...

Pagi yang indah untuk keluarga Hayden, ada sosok bunda yang sedang sibuk dengan peralatan masak tak lupa daster bunga bunga kesayangan, dan sang ayah yang menyiram tumbuhan di halaman ruma dengan sarung dan singlet khas bapak bapak Indonesia.

Sementara disisi lain, disalah satu kamar di lantai dua, ada dua manusia yang masih tidur dengan nyenyak tanpa terganggu dengan sinar matahari yang menyorot melalui sela sela ventilasi kamar.

Kala menjadi orang pertama yang bangun, bengong sebentar, lalu bangkit dan melakukan sedikit peregangan, badannya terasa pegal pegal karena tidur dengan posisi duduk. Setelah merasa lebih baik, Kala langsung menuju kamar mandi, malelakukan ritual paginya.

Beberapa saat Kala keluar dengan rambut basah, masih dengan baju yang sama. Pas sekali Kala keluar dari kamar mandi, ada Hayden yang berdiri di depan pintu kamar mandi.

"BANGSAT" kaget Kala karena muka Hayden bener bener didepan mukanya pas.

"Apasih, minggir cepat gua kebelet" ucap Hayden sambil menggeser Kala dari depan pintu kamar mandi.

"Gajelas banget" dumel Kala sambil berjalan menuju sofa tempat dia tidur semalam, melihat selimut dan menata tasnya, memasukan baju kemarin yang masih setengah basah kedalam tas, lalu mendudukan diri menunggu Hayden keluar dari kamar mandi.

Tidak lama Hayden keluar dari kamar dengan seragam yang sudah melekat sempurna di tubuhnya, sembari mengeringkan rambut tangan yang satunya memasukan beberapa buku kedalam tas.

Setelah selesai Hayden mengajak Kala keruang makan, berjalan beriringan dengan membawa tasnya masing-masing.

"Selamat pagi anak anak bunda tercinta, gimana tidurnya, nyenyak?" Riang Bunda menyapa anak anaknya, kebetulan waktu Kala dan Hayden sedang menuju ruang makan ada Esha yang juga mau ke ruang makan.

"Kala gimana tidurnya, nyenyak? Hayden ga berisikkan tidurnya?" Tanya Bunda kepada Kala sambil menata piring piring di meja makan.

"Nyenyak kok Tan" jawab Kala

.
.
.

"Berapa pak?" Tanya Kala kepada pemilik bengkel.

"65 mas." Jawab bapaknya sambil mengeluarkan motor Kala dari dalam bengkel.

"Ini ya pak, kembaliannya buat bapak, maaf sudah merepotkan malam malam" ucap Kala sambil mengeluarkan satu lembar uang berwarna merah dari dompetnya

"Waduh mas ini banyak banget, saya ambilin kembalian saja ya"

"Udah gapapa pak, anggap aja itu bayaran karena bapak mau ngambil motor saya malam malam" ucap Kala.

"Waduh mas, saya terima kasih banyak, semoga rezeki masnya ngalir terus" ucap bapak pemilik bengkel.

"Amiin pak, saya pergi dulu ya pak, takut telat nantinya" pamit Kala

"Iya mas, sekali lagi makasih" ucap bapak pemilik bengkel, dan dibalas dengan senyuman oleh Kala.

Sandyakala | Haechan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang