271124

719 90 7
                                    

Alurnya makin ga jelas 😭😭😭

Tapi baca aja yaa

typo tandai!!!

♡happy reading ♡

...

Selesai sholat isya, Kala menepati omongannya, yang akan mengantarkan Azka Azki pulang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Selesai sholat isya, Kala menepati omongannya, yang akan mengantarkan Azka Azki pulang.

Berjalan ke parkiran dengan dua krucil yang mengikuti sambil setengah berlari.

Setelah mengeluarkan motor, Kala menyuruh Azka Azki untuk naik. Sekarang ada dua bocah yang berdiri di depan Kala, mau dia bonceng belakang, tapi kok ngeri kalau jatuh.

"Udah siap?" Tanya Kala sambil menunduk, untuk melihat dua krucil yang sedang sempit sempitan di depannya.

"Siap" jawab Azka Azki semangat.

"Pegangan ya" ucap Kala sambil melaju keluar dari area masjid.

Sepanjang jalan Azka Azki tidak pernah berhenti mengucapkan kata wah, melihat sekeliling dengan tatapan berbinar.

Tapi tak lama tatapan berbinar berubah menjadi tatapan penuh tanya, saat motor yang dibawa Kala berhenti di toko yang menjual alat sekolah.

Tanpa peduli dengan tatapan penuh tanya dari Azka Azki, Kala menurunkan mereka dari motornya, lalu ia berjalan mendahului mereka.

Dengan kaos hitam, sarung putih, dan kacamata yang terpasang apik di wajah, Kala berjalan penuh percaya diri meninggalkan dua krucil yang kesusahan mengejar langkahnya.

Sampai di bagian paling belakang toko, Kala berjongkok, mengambil iqra yang ada dibagian etalase paling bawah.

"Kalian udah iqra berapa?" Tanya Kala saat Azka Azki sudah disampingnya, napas kedua bocah itu terdengar nyaring di telinganya.

"Aku udah iqra 5, azki masih iqra 4" jawab Azka

"Ibu suka baca Al-Quran?" Tanya Kala, sambil mengambil dua iqra yang sudah terdiri dari 1-6 jilid.

"Suka, ibu suka baca Al-Quran" ucap Azki

Mendengar hal itu Kala langsung mengambil Al-Quran yang cukup besar, yang terdapat di etalase paling atas. Setelahnya dia berjalan menuju kasir, meninggalkan Azka Azki kembali.

Meski kesal Azka Azki tetep berjalan mengikuti Kala. Dengan nafas yang makin memburu Azka Azki menarik baju belakang Kala sebagai ungkapan kekesalan mereka.

"Kakak bisa pelan pelan tidak jalannya, Azki capek" si paling mengungkapkan.

"Hahaha maaf maaf, nanti kakak beliin donat di depan" Kala tertawa kecil, sebenarnya dia tau dua krucil itu kesusahan mengejarnya, tapi jiwa jailnya sedang menggebu gebu, apalagi melihat wajah dua krucil yang memerah, makin merasa puas.

Sandyakala | Haechan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang