Bab 19 Household Relationship Advice

671 56 17
                                    

"Apa ini?!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Apa ini?!"

"Helooo! Mae sendiri yang bilang untuk membuktikan bahwa calon suamiku benar-benar serius ingin membina rumah tangga yang sejahtera, bahagia di alam manusia dan alam baka. Jadi, sekarang dia datang untuk melamarku di hadapan Mae. Tapi beginikah tanggapan Mae untuk menyambut calon menantu yang Mae inginkan, huh?"

Ocehan panjang Babe disaksikan oleh Nina yang tercengang dan Billy yang masih setia memasang raut tanpa ekspresi. Sementara itu, Songjet hanya memutar bola matanya malas mendengar ocehan Babe yang sudah biasa dia dengarkan. Walaupun sedikit membuat telinganya berdengung.

"Jadi ceritanya sekarang Presdir Billy mau melamar begitu?" Songjet bertanya diiringi kekehan ringan. "Presdir, seharusnya Anda melakukan ini jauh-jauh hari, harusnya Anda melamar dulu sebelum mengajak putraku ngamar. Tapi mengetahui situasi Anda saat itu, aku mengerti," pungkas Songjet.

Faktanya, justru Babe yang lebih dulu menggoda Billy dan mengajaknya ke atas ranjang. Yah, Songjet mana peduli soal itu. Walaupun tahu sebinal apa putra semata wayangnya itu, tetap saja ia denial dan menganggap bahwa putranya tetaplah anak polos yang kurang ajar. Itu saja.

Sekilas dia melirik beberapa barang yang dibawakan oleh Billy. Namun, atensinya lebih tertarik pada sosok anak kecil yang duduk di antara Billy dan Babe. Nina, putri tunggal Billy yang mengingatkannya pada Babe saat masih kecil.

"Nina ... namamu Nina, 'kan?"

Anak itu mengangguk, sedikit mencodongkan tubuh ke arah Babe seolah-olah ingin menyembunyikan diri. Dan itu terlihat menggemaskan di mata Songjet.

"Mae, jangan menakutinya!"

"Siapa yang menakut-nakuti, hah?! Aku hanya memanggilnya saja."

"Tapi wajahmu terlihat menakutkan."

"Brengsek! Setan kamu---"

"Mae!" sela Babe memotong ucapan Songjet. "Jangan mengumpat di depan anak kecil. Cukup aku saja yang kamu ajari mengumpat sejak lahir. Tidak untuk Nina."

Babe menutup kedua telinga Nina menggunakan tangannya dan berkata, "Tenang Nina, Sayang. Bebeb tidak akan membiarkanmu ternoda oleh kata-kata kotor yang keluar dari mulut nenek di depanmu."

Kalimat yang terdengar bijak, tetapi berisi olokan. Songjet kembali memutar bola matanya malas melihat Babe yang sok dramatis. Dia kemudian melengos dan menggumam, dasar gila! Mana mungkin anak itu mendengar ucapanmu. Kedua telinganya saja kamu tutup begitu.

"Baiklah, kembali ke topik pembahasan. Kita selesaikan urusan kita nanti, Babe." Songjet memberi peringatan sejenak sebelum kembali fokus pada Billy.

"Jadi Presdir Billy, kapan resepsinya? Di mana? Dan apakah kamu sudah membicarakan hal ini juga dengan kedua orang tuamu? Jangan sampai timbul permasalahan baru hanya karena kamu belum memberitahukan hal ini pada mereka."

Seducing Mr.P [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang