"Fay.""..."
"Sampai jumpa lagi di persidangan."
Brak!
Anggap saja itu sahutan dari Fay. Nyatanya wanita tersebut lebih memilih untuk pergi dan membanting pintu daripada memberikan jawaban atas ucapan Billy. Dan Babe yang masih berdiri di samping singgasana Billy hanya mampu mengulas senyum cerah bak cerahnya mentari di luar sana.
Sesaat setelah Billy memutar tubuh menghadap ke arahnya, Babe segera menghamburkan diri ke dalam pelukan pria tersebut.
"Finally!!!" serunya kegirangan.
"Kamu senang sekarang, Babe?"
"Saaangatt senang!"
Babe kembali memeluk erat leher Billy lalu membubuhkan kecupan-kecupan ringan pada permukaan bibirnya. "Aku mencintaimu, Mr Patchanon! Ayo, kita menikah!"
"Hahaha!" Billy tergelak hebat mendengar ajakan menikah Babe yang spontan. Dia balas mencium bibir sewarna merah jambu itu kemudian berkata, "Tidak perlu terburu-buru, Babe. Biarkan aku menyelesaikan perceraian di persidangan terlebih dulu, lalu menyiapkan pernikahan kita di luar negeri. Santai saja. Aku pasti akan menikahimu dan kita akan mendapatkan sertifikatnya."
"Baiklah, aku tunggu itu Billy. Aku pasti akan menagihmu setiap hari."
"Siap! Lakukan, Babe. Dengan begitu aku tidak akan bisa lari lagi darimu, Sayang."
***
Senja menyambut bersama bentangan langit kemerahan di ufuk barat. Kapas-kapas putih yang tadinya masih bergelantungan kita telah berubah menjadi kehitaman. Angin yang berembus menemani langkah ringan Babe di sepanjang lorong sebuah gedung perusahaan. Sembari bersiul menyenandungkan sebuah lagu, raut cerah dan senyum lebar semakin menambah kesan berseri pada parasnya yang tampan.
"Maeeeeee!!! Yuhuuuuu!
Brak!!
"Shit!"
Itu adalah kalimat pertama yang spontan meluncur dari celah bibirnya sesaat setelah mendobrak pintu ruang kerja Songjet. Rahangnya jatuh menyaksikan pemandangan yang ada di depan sana, dan kalimat selanjutnya yang telontar dari bibir adalah ....
"What the fuck, Mae!" seru Babe pura-pura terkejut setelah mendobrak pintu kantor Songjet. "Ini di kantor. Bisa-bisanya Mae berbuat hal mesum dan tak senonoh di saat matahari bahkan belum tenggelam."
Babe mengatakan sederet kalimat tersebut tanpa tahu diri. Padahal beberapa jam yang lalu di kantor Billy dia juga melakukan hal yang serupa. Matahari bahkan masih berada di atas kepala tadi dan sekarang bisa-bisanya dia mengatai Songjet seolah dirinya pria baik hati, polos dan tidak pernah berbuat dosa seumur hidupnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Seducing Mr.P [Complete]
FanfictionKatanya hidup itu kadang di atas kadang di bawah, tapi kalau Babe Tanatat kalau tidak di bawah, ya nempel di dinding kayak cicak. Karena terus-terusan ditanya 'kapan menikah?' oleh sang ibu dan dipaksa untuk menghamili anak orang untuk mendapatkan...